2,5 Y 68. Varietas tanaman tebu yang telah ditanam adalah varietas PS 862 dan Kidang Kencana.
Hasil evaluasi lahan menunjukkan bahwa wilayah Binoh termasuk dalam sub kelas S2
wa
pada klasifikasi kesesuaian lahan. Sedangkan pada klasifikasi kemampuan kesuburan ranah, daerah Binoh termasuk dalam unit C
k
2. Faktor pembatas dalam klasifikasi kesesuaian lahan adalah ketersediaan air
yaitu curah hujan yang rendah, sedangkan dalam klasifikasi kemampuan kesuburan tanah faktor pembatas adalah tekstur tanah tipe dan subtipe yang
berliat sehingga hal ini berhubungan dengan laju infiltrasi yang rendah tetapi kemampuan tanah dalam menyimpan air cukup tinggi. Kemudian faktor
pembatas lain dalam klasifikasi kemampuan kesuburan tanah adalah cadangan mineral K yang rendah.
5. Kecamatan Arosbaya
Kecamatan Arosbaya merupakan wilayah yang memiliki relief datar dan berbukit. Kecamatan Arosbaya berbatasan langsung dengan pesisir, kecamatan
Bangkalan, kecamatan Burneh, kecamatan Klampis dan kecamatan Geger. Dalam peta penggunaan lahan, hampir sekitar 75 wilayahnya difungsikan
untuk lahan persawahan dan lahan pertanian lahan kering tanaman semusim. Lokasi pengambilan sampel tanah di kecamatan Arosbaya tersebar di tiga
daerah meliputi desa Ombul, desa Dlemer dan desa Batu Naong. a. Desa Ombul
Desa Ombul merupakan wilayah dengan relief datar dan bergelombang dengan tingkat kelerengan 1-2 . Ketinggian wilayahnya berkisar antara 23-25
m dpl. Warna tanahnya adalah Red dengan hue - value - chroma 10 R 48 dan Yellowish Brown dengan hue - value - chroma 10 YR 58. Wilayah Ombul
memiliki jenis tanah Alfisols dengan bahan induk kapur dan dengan formasi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pedologi. Varietas tebu yang telah dibudidayakan disana adalah varietas tebu PS 851, PS 864 dan varietas Kidang Kencana.
Hasil evaluasi lahan menunjukkan bahwa wilayah Ombul termasuk dalam kelas S2
wa nr
dalam klasifikasi kesesuaian lahan. Sedangkan dalam klasifikasi kelas kemampuan lahan wilayah ini termasuk dalam unit L
ek
1. Kasus yang sama terjadi pada wilayah sebelumnya bahwa faktor pembatas
nr
pada sub kelas kesesuaian lahan memiliki korelasi dengan unit pada kelas kemampuan
kesuburan tanah yang memiliki faktor pembatas
e
yaitu KTK yang rendah dibawah 7 Cmolkg dan faktor pembatas lain adalah k yaitu cadangan mineral K
yang rendah. Dapat dijelaskan kembali dengan melihat hasil analisa kimia perhitungan basa-basa dapat ditukar Lihat lampiran 2 bahwa nilai hasil analisa
basa-basa dengan ekstraksi NH
4
OAc pada pH 7, K memiliki nilai yang sangat rendah berdasarkan kriteria sifat kimia tanah oleh staff pusat penelitian tanah
tahun 1983 yaitu 0,01 Cmolkg sehingga hal ini mempengaruhi unit kemampuan kesuburan tanah. Nilai Na yang rendah yaitu 0,11 Cmolkg, serta nilai Mg yang
rendah yaitu 0,61 Cmolkg dapat menyebabkan nilai KTK menjadi rendah yaitu hanya 2,06 Cmolkg.
b. Desa Dlemer Desa Dlemer merupakan wilayah dengan relief berbukit yang memiliki
tingkat kelerengan sekitar 1-3. Ketinggian wilayahnya berkisar antara 19-30 m dpl. Jenis tanahnya adalah Alfisols dengan bahan induk kapur dan memiliki
formasi pedologi. Warna tanahnya adalah Red dengan hue - value - chroma 10 R 48. Didaerah ini belum ditemukan tanaman tebu karena lahan sawah dan
lahan kering digunakan untuk budidaya ketela pohon dan kacang tanah. Daerah ini merupakan daerah pengembangan kawasan PG.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Hasil evaluasi lahan menunjukkan bahwa wilayah Dlemer termasuk dalam sub kelas S2
wa nr
pada klasifikasi kesesuaian lahan. Sedangkan dala klasifikasi kemampuan kesuburan tanah, wilayah ini tergolong dalam unit LC
hk
1- 3. Hambatan utama dalam klasifikasi kesesuaian lahan adalah ketersediaan
air dimana curah hujan daerah tersebut lebih rendah daripada syarat tumbuh yang dikehendaki tanaman tebu. Selain itu faktor pembatas lain adalah retensi
hara dimana nilai KTK sangat rendah. Hal ini pun didukung dengan hasil klasifikasi kemampuan kesuburan tanah yang memiliki faktor pembatas k. selain
itu tipe dan subtipe dalam klasifikasi kemampuan kesuburan tanah menunjukkan bahwa tanah telah mengalami degradasi lahan yang cukup besar.
c. Desa Batu Naong Desa Batu Naong merupakan wilayah datar dengan tingkat kelerengan 1
. Ketinggian daerah berkisar antara 34 – 37 m dpl. Wilayah ini memiliki jenis
tanah Alfisols dengan bahan induk kapur dan berformasi pedologi. Warna tanahnya adalah Red dengan value 2,5 YR 46 dan Yellowish Brown dengan
value 2,5 Y 66. Vegetasi yang banyak ditemukan disana adalah tebu dengan varietas kidang kencana, bambu, jagung dan kacang tanah.
Hasil evaluasi lahan menunjukkan bahwa wilayah Batu Naong termasuk dalam sub kelas S3
oa
sesuai marginal dalam klasifikasi kesesuaian lahan. Sedangkan dalam klasifikasi kemampuan kesuburan tanah, wilayah ini memiliki
unit C
hk
1-2. Dalam klasifikasi kesesuaian lahan wilayah ini tegolong dalam kelas S3
oa
yang artinya lahan memiliki pembatas yang besar untuk mempertahankan tingkat pengelolaan yang harus diterapkan yaitu drainase yang
buruk. Drainase yang buruk ini akan mengurangi produksi dan keuntungan atau lebih meningkatkan masukan yang diperlukan. Artinya wilayah Batu Naong yang
notabene memiliki tekstur liat dengan kadar liat lebih dari 35 Lihat lampiran 2 akan memiliki sifat tanah dengan drainase yang buruk atau terhambat serta laju
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
infiltrasi yang rendah pula. Oleh karena itu apabila tidak diperbaiki maka lahan akan tergenang oleh air pada saat musim hujan dan pertumbuhan tanaman tebu
pun akan terganggu. Perbaikan dalam skala besar seperti pembuatan parit dan saluran irigasi akan dapat mengatasi kerugian yang diakibatkan oleh faktor
pembatas ini. Hasil klasifikasi kelas kemampuan kesuburan tanah pun menujukkan
hasil yang searah dengan klasifikasi kesesuaian lahan. Tipe dan subtipe tanah di wilayah Batu Naong adalah C dimana tanah memiliki tekstur liat dengan laju
infiltrasi yang rendah tetapi memiliki kemampuan menyimpan air yang tinggi. Hal inilah yang menyebabkan daerah ini memiliki tingkat drainase yang tehambat.
Faktor penghambat lain adalah nilai cadangan mineral K yang rendah
6. Kecamatan Labang