tetapi biaya yang diperlukan untuk hal tersebut sangat tinggi pula sehingga meskipun secara teknis kendala ketersediaan air dengan faktor penghambat
curah hujan dikatakan tidak dapat diperbaruhi akan tetapi secara praktek di lapangan dengan menggunakan tingkat pengelolaan yang tinggi faktor
penghambat ini dapat diperbaiki. Melihat kasus di Kabupaten Bangkalan dimana wilayahnya merupakan
lahan kering dan tidak sedikit menggunakan system pengairan tadah hujan karena keterbatasan sumber air, maka faktor penghambat ketersediaan air
rendahnya curah hujan di beberapa lokasi penelitian dirasa masih sulit untuk dilakukan perbaikan demi meningkatkan sub kelas kesesuaian lahannya menuju
sub kelas kesesuaian lahan yang lebih tinggi. Untuk menentukan usaha perbaikan yang akan diterapkan pada setiap
satuan peta kebun SPK maka harus diperhatikan karakteristik lahan masing- masing satuan peta kebun dan jenis teknologi yang akan diterapkan. Satuan
peta kebun yang memiliki faktor pembatas permanen maka tidak akan mengalami perubahan kelas lahannya meskipun dilakukan usaha perbaikan.
Rekomendasi untuk beberapa lokasi penelitian dijabarkan dibawah ini.
1. Kecamatan Tanjung Bumi
Penilaian kelas kesesuaian lahan aktual dan potensial di kecamatan Tanjung bumi dilakukan pada tiga desa. Desa Tambak Pocok dan desa Banyu
Sangkah memiliki sub kelas kesesuaian lahan S2
wa nr
Lihat tabel 18 dimana faktor pembatas permanen yang tidak dapat diperbarui adalah ketersediaan air
wa
. Sedangkan faktor pembatas yang dapat diperbaruhi adalah retensi hara
nr
yang terkendala pada nilai KTK yang rendah. Oleh karena itu rekomendasi yang diberikan oleh peneliti adalah dengan menambahkan bahan organik kedalam
tanah. Sedangkan pada desa Tanjung Bumi yang memiliki sub kelas kesesuaian
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
lahan S3
oa
yang berarti daerah ini memiliki drainase yang tergolong cepat susah untuk dilakukan perbaikan.
2. Kecamatan Klampis
Penilaian sub kelas kesesuaian lahan aktual dan potensial di kecamatan Klampis terbagi dalam tiga desa yaitu desa Buluk aAgung, desa Larangan
Glintong dan desa Mrandung. Hasil analisa data pada ketiga desa menunjukkan bahwa faktor utama pembatas utama adalah ketersediaan air yaitu rendahnya
curah hujan dan faktor media perakaran yaitu pada kedalaman tanah, retensi hara yaitu pada rendahnya KTK, bahaya erosi ringan, dan pada faktor persiapan
lahan yaitu jumlah persentase singkapan batuan dan batuan di permukaan yang melebihi 15 khususnya di desa Mrandung. Rekomendasi yang diberikan
adala dengan melakukan perbaikan pada saluran irigasi, penambahan bahan organic tanah, pencegahan eroci dengan membuat alur gulutan tegak lurus
dengan arah lereng, dan penyingkiran batuan
3. Kecamatan Tanah Merah
Penilaian kelas kesesuaian lahan aktual dan potensial di kecamatan Tanah Merah terbagi dalam tiga desa yaitu desa Pacentan, desa Baipajung, dan
desa Petrah. Faktor pembatas yang dapat diperbaiki adalah nr yaitu retensi hara yang terkendala pada rendahnya kapasitas tukar kation. Upaya perbaikan tingkat
sedang pada kondisi lahan aktual S2
wa nr
dilakukan dengan cara penambahan bahan organik Dengan melakukan berbagai upaya perbaikan pada kondisi lahan
aktual maka kondisi lahan potensialnya cukup sesuai dengan faktor pembatas utama yaitu ketersediaan air S2
-wa
.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 18. Kenaikan Kelas Kesesuaian Lahan Aktual Menuju Kelas Kesesuaian Lahan Potensial Beserta Usaha Perbaikannya. Kecamatan
Kelas Kesesuaian
Lahan Aktual Usaha Perbaikan
Kelas Kesesuaian Lahan Potensial
Secara Teknis Kelas Kesesuaian
Lahan Potensial Secara Praktik
Tanjung Bumi
Tambak Pocok S2
wa nr
Penambahan bahan organik S2
wa
S1 Tanjung Bumi
S3
oa
Sangat sulit untuk dilakukan perbaikan pada tanah yang memiliki drainase cepat
S3
oa
S3
oa
Banyu Sangkah S2
wa nr
Penambahan bahan organik dan pemupukan sulfur S2
wa
S1 Klampis
Buluk Agung S2
wa rc nr eh
Penambahan bahan organik dan pencegahan erosi S2
wa rc
S2
rc
Larangan Glintong
S2
wa rc nr eh pl
Penambahan bahan organik, pencegahan eosi serta penyingkiran batuan
S2
wa rc pl
S2
rc pl
Mrandung S2
wa rc eh pl
Pencegahan erosi dan penyingkiran batuan S2
wa rc pl
S2
rc pl
Tanahmerah Pacentan
S2
wa
Tidak dapat diperbaiki S2
wa
S1 Baipajung
S2
wa
Tidak dapat diperbaiki S2
wa
S1 Petrah
S2
wa nr
Penambahan bahan organic S2
wa
S1 Burneh
Benangkah S2
wa oa nr
Perbaikan saluran irigasi dan penambahan bahan organik
S2
wa
S1 Jambu
S3
oa
Perbaikan saluran irigasi S2
wa oa
S2
oa
Binoh S2
wa nr
Penambahan bahan organic S2
wa
S1 Arosbaya
Ombul S2
wa nr
Penambahan bahan organic S2
wa
S1 Dlemer
S2
wa nr eh
Penambahan bahan organik dan pencegahan erosi S2
wa
S1 Batu Naong
S3
oa
Perbaikan saluran irigasi S2
wa oa
S2
oa
Labang Sendang Dajah
S2
wa oa
Perbaikan saluran irigasi S2
wa
S1 Alang-Alang
S3
oa
Perbaikan saluran irigasi dan penabahan bahan organik S2
wa oa
S2
oa
Petapan S2
wa oa
Perbaikan saluran irigasi S2
wa
S1
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4. Kecamatan Burneh