Kecamatan Tanah Merah KAJIAN KESESUAIAN LAHAN DAN KEMAMPUAN KESUBURAN TANAH UNTUK PENENTUAN VARIETAS TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum .Linn) DI KABUPATEN BANGKALAN, MADURA.

memiliki sub kelas S2 wa rc eh pl pada klasifikasi kesesuaian lahan dan memiliki unit LR ” k 1-5 pada klasifikasi kemampuan kesuburan tanah. Dapat dilihat dengan jelas hubungan keterkaitan antara kelas kesesuaan lahan faktor pembatasnya adalah media perakaran dengan faktor kedalaman tanah Lihat tabel 12 dan bahaya erosi yang tergolong dalam S2 eh dengan kelas kemampuan kesuburan tanah yamg memiliki sub tipe R dimana hal ini berarti tanah mengalami degradasi yang cukup berat sehingga mengikis tanah lapisan atas top soil dan pada akhirnya dalam kedalaman 75 cm telah ditemukan lapisan tidak tembus akar yaitu Rock. Faktor penghambat lain untuk klasifikasi kesesuaian lahan adalah ketersediaan air wa yang masih berkaitan dengan rendahnya curah hujan di kawasan tersebut, bahaya erosi eh yang akan tetap terjadi mengingat lapisan top soil yang semakin menipis dan faktor penyiapan lahan dimana faktor utama adalah jumlah persentase batuan di permukaan dan singkapan batuan melebihi batas toleran dalam pertumbuhan tanaman tebu yang optimal

3. Kecamatan Tanah Merah

Kecamatan Tanah Merah merupakan wilayah yang memiliki relief beragam mulai dari datar hingga begelombang. Ketinggian wilayah berkisar antara 45-68 m dpl. Sedangkan tingkat kelerengan berkisar antara 1-2. Lokasi pengambilan sample tanah di kecamatan Tanah Merah adalah di desa Pacentan, desa Baipajung dan desa Petrah. a. Desa Pacentan Desa Pacentan merupakan wilayah dengan relief datar. Memiliki formasi pedologi dengan jenis tanah Alfisols berbahan induk kapur. Wilayah pacentan merupakan wilayah yang benar-benar datar dengan tingkat kelerengan 1. Ketinggian tempat hanya sekitar 45-48 m dpl. Warna tanah daerah Pacentan adalah Yellowish Brown dengan hue - value - chroma 10 YR 58. Didaerah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. pacentan telah banyak dibudidayakan tanaman tebu. Beberapa varietas yang ada saat ini adalah PS 881 dan PS 862. Hasil evaluasi lahan menunjukkan bahwa wilayah desa Pacentan memiliki sub kelas S2 wa dalam klasifikasi kesesuaian lahan sedangkan dalam klasifikasi kemampuan kesuburan tanah memiliki unit C hk 1. Faktor pembatas dalam klasifikasi kesesuaian lahan hanya ketersediaan air wa yaitu curah hujan yang relatif rendah. Tidak ada faktor pembatas lain yang menjadi penghambat dalam pertumbuhan tanaman tebu. Sedangkan dalam klasifikasi kemampuan kesuburan tanah, faktor pembatas adalah tanah bereaksi masam yang dicirikan nilai pH H 2 O rasio 1:1 adalah antara 5 – 6. Akan tetapi dalam sistem klasifikasi kesesuaian lahan, tanaman tebu masih toleran terhadap pH H 2 O dengan kisaran nilai 5,5 – 7,5. Faktor pembatas lain dalam klasifikasi kemampuan kesuburan tanah adalah cadangan mineral K yang rendah. Akan tetapi faktor pembatas terebut dapat ditanggulangi dengan penambahan pupuk Kalium. b. Desa Baipajung Desa Baipajung merupakan wilayah berelief datar dengan tingkat kelerengan 1. Jenis tanah wilayah tersebut adalah Alfisols dengan formasi pedologi. Ketinggian wilayah berkisar antara 57 – 62 m dpl. Warna tanah daerah Baipajung adalah Light Yellowish Brown dengan hue - value - chroma 2,5 Y 64. Beberapa hamparan di wilayah desa Baipajung telah dibudidayakan tanaman tebu dengan varietas PS 862 dan PSJT. Hasil evaluasi lahan menunjukkan bahwa daerah Baipajung termasuk dalam sub kelas S2 wa dalam klasifikasi kesesuaian lahan dan termasuk dalam unit C k 1 dalam klasifikasi kemampuan kesuburan tanah. Dalam klasifikasi kesesuaan lahan, faktor pembatas yang ditemui hanya pada ketersediaan air wa yaitu curah hujan yang rendah. Sedangkan dalam klasifikasi kemampuan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. kesuburan tanah faktor pembatas pun hanya cadangan mineral K yang rendah dimana faktor pembatas ini dapat ditanggulang dengan penambahan pupuk kalium. Hardjowigeno 2007 menjelaskan bahwa tanah dengan tipe dan subtipe C tekstur berliat, kadar liat 35 memiliki laju infiltrasi yang rendah dengan kapasitas memegang air yang tinggi. Jika lahan memiliki kemiringan yang tajam maka poten sial run-off tinggi dan sukar diolah. Melihat wilayah desa Baipajung merupakan wilayah datar dengan kemiringan 1 maka potensial run-off pun rendah dan erosi pun sulit terjadi. c. Desa Petrah Desa Petrah merupakan wilayah yang memiliki relief beragam. Beberapa wilayah memiliki relief datar dan beberapa lainnya memiliki relief yang sedikit bergelombang dengan tingkat kelerengan berkisar antara 1 – 3. Warna tanah daerah tersebut adalah Brownish Yellow dengan hue - value - chroma 10 YR 66. Ketinggian wilayah berkisar antara 66 – 70 m dpl. Varietas tebu yang ditanam saat ini adalah PS 864. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa daerah petrah termasuk dalam sub kelas S2 wa nr dalam klasifikasi kesesuaian lahan dan termasuk dalam unit LC k 1 – 2 pada klasifikasi kemampuan kesuburan tanah. Faktor pembatas dalam klasifikasi kesesuaian lahan adalah ketersediaan air wa yaitu curah hujan serta retensi hara yaitu kapasitas tukar kation yang lebih rendah daripada standart yang diharapkan untuk pertumbuhan tanaman tebu yang maksimal. Tipe dan subtipe pada hasil klasifikasi kemampuan kesuburan lahan adalah LC sehingga diduga tanah telah mengalami degradasi dan kemudian terjadi proses iluviasi atau pengendapan fraksi liat di lapisan subsoil 20 – 50 cm. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4. Kecamatan Burneh