b. Fase pertunasan tillering phase, yaitu fase pembentukan tunas yang akan menentukan populasi tanaman, berlangsung kurang lebih 75 hari,
dengan faktor-faktor berpengaruh : sinar matahari, varietas, suhu, kadar air, pupuk.
c. Fase pemanjangan batang grand growth phase, yaitu fase perpanjangan batang tebu, berlangsung sekitar 120-150 hari. Dalam kondisi yang
optimal, dimana kebutuhan air, pupuk, suhu udara dan sinar matahari terpenuhi, kecepatan perpanjangan batang dapat mencapai 4-5 ruas per
bulan. d. Fase pematangan
maturity and ripening phase, yaitu fase pembentukan dan penyimpanan gula, fase ini berlangsung sekitar 90 hari. Air dan
makanan yang diserap oleh akar diangkut menuju daun. Dengan bantuan sinar
matahari, bahan-bahan
tersebut akan
bereaksi dengan
karbondioksida di udara untuk membentuk gula sukrosa. Gula yang terbentuk disimpan di dalam batang, dimulai dari bagian bawah dan
berangsur-angsur naik ke bagian atas batang.
C. Syarat Tumbuh Tanaman Tebu
Tebu tumbuh baik pada daerah beriklim panas tropika dan subtropika disekitar khatulistiwa sampai garis isotherm 20 derajat C, yakni kurang lebih
diantara 39 derajat LU sampai 35 derajat LS. Tanaman tebu banyak diusahakan di dataran rendah dengan musim kering yang nyata. Tebu dapat ditanam dari
dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 1000 m di atas permukaan laut. Di dataran tinggi yang suhu udaranya rendah, tanaman tebu
lambat tumbuh dan berendemen rendah. Di Asia Tenggara, batas maksimum elevasi untuk pertumbuhan normal tebu adalah 600
– 700 m di atas permukaan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
laut. Pada elevasi yang lebih tinggi siklus pertumbuhan akan lebih panjang dari 14 – 18 bulan. Yuono, 2013
Dalam masa pertumbuhannya tanaman tebu membutuhkan banyak air, sedangkan ketika tebu akan menghadapi waktu masak menghendaki keadaan
kering sehingga pertumbuhannya terhenti. Apabila hujan turun terus menerus akan menyebabkan tanaman tebu rendah rendemennya. Jadi jelas bahwa tebu
selain memerlukan daerah yang beriklim panas, juga diperlukan adanya perbedaan yang nyata antara musim hujan dan musim kemarau Notojoewono
1967. Temperatur optimum untuk perkecambahan tebu adalah 26 - 33 derajat C
dan 30 – 33 derajat C untuk pertumbuhan vegetatif. Selama pertumbuhan
tanaman sedang mengalami fase kemasakan, temperatur malam yang relatif rendah dibawah 18 derajat C berguna untuk pembentukan kandungan sukrosa
yang tinggi. Secara kuantitatif, tebu merupakan tanaman berhari pendek. Rata- rata curah hujan yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal tanaman tebu
adalah sekitar 1800 – 2500 mm per tahun. Dan jika curah hujan tidak mencukupi,
lahan tebu harus diberi aliran irigasi. Yuono, 2013 Menurut Chapman 1976 dalam Budihardjo 1984, penentuan saat tebu
dapat dipanen didasarkan pada umur tebu. Di Hawaii, tanaman tebu dipanen setelah berumur sekitar dua tahun. Tanaman yang ditebang akan tumbuh kembali
sebagai ratoon dan dipanen lagi satu tahun berikutnya, cara ini diulangi dua sampai tiga kali sebelum tanaman dibongkar.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
D. Survei Tanah dan Evaluasi Lahan untuk Pengembangan Wilayahy Pertanaman Tebu