Kecamatan Tanjung Bumi KAJIAN KESESUAIAN LAHAN DAN KEMAMPUAN KESUBURAN TANAH UNTUK PENENTUAN VARIETAS TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum .Linn) DI KABUPATEN BANGKALAN, MADURA.

Dalam memperinci faktor pembatas unit kemampuan kesuburan tanah dan subkelas kesesuaian lahan untuk tanaman tebu pada setiap lokasi penelitian yang dilakukan, lebih lanjut akan diuraikan dibawah ini.

1. Kecamatan Tanjung Bumi

Lokasi pengambilan sample tanah di kecamatan Tanjung Bumi dilakukan di 3 desa yaitu desa Tambak Pocok, desa Tanjung Bumi, dan desa Banyu Sangkah. Sebagian besar kecamatan Tanjung Bumi memiliki fisiografi lahan datar dengan formasi geologi terkecuali di desa Tanjung Bumi memiliki formasi endapan. Jenis tanah sebagian besar adalah Alfisols sedangkan desa Banyu Sangkah memiliki jenis tanah inceptisol. Desa Tanjung bumi memiliki beberapa hamparan yang telah ditanami tanaman tebu. Hamparan tersebut merupakan lahan kering milik petani binaan PT Perkebunan Nusantara X a. Desa Tambak Pocok Desa Tambak Pocok merupakan wilayah datar dengan formasi geologi dan jenis tanahnya adalah Alfisols. Warna tanah di wilayah tersebut adalah Strong Brown dengan hue - value - chroma 7,5 YR 58 dan Red dengan hue - value - chroma 2,5 YR 46 .Hasil evaluasi tanah di desa Tambak Pocok menunjukkan bahwa unit kemampuan kesuburan lahan di lokasi tersebut adalah LC ik 1-4. Nilai LC dalam tipe dan subtipe diduga terjadi akibat adanya degradasi tanah yang cukup besar sehingga terjadi perbedaan nilai tipe dan subtipe top soil dan sub soil. Faktor pembatas lain adalah adanya fiksasi P oleh besi yang tinggi sehingga ditemukan karatan yang cukup banyak di lapisan bagian bawah 20 cm – 50 cm. Faktor pembatas selanjutnya adalah cadangan mineral K rendah. Kandungan basa dapat ditukar K pada tanah marginal tergolong rendah sampai sangat rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa tanah marginal telah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. mengalami pencucian lanjut atau tanah berasal dari bahan induk miskin basa. Kandungan basa dapat tukar pada horison A lebih tinggi dibandingkan pada horison B di bawahnya. Suharta dan Prasetyo 2008 mengemukakan bahwa kandungan basa dapat tukar pada horison A, walaupun tergolong rendah sampai sangat rendah, secara absolut lebih tinggi dibandingkan pada horison B di bawahnya. Hal tersebut menunjukkan telah terjadi siklus biologis oleh tanaman yang mengangkut unsur hara melalui daun, ranting, dan sisa tanaman lainnya, kemudian dikembalikan ke permukaan tanah atau dekat permukaan tanah mineral sebagai sampah Quideau et al., 1999. Disisi lain, kelas kesesuaian lahan desa Tambak Pocok menunjukkan bahwa daerah tersebut termasuk dalam kelas S2 wa nr dimana faktor pembatas utama adalah curah hujan yang notabene faktor pembatas ini tidak dapat diperbaiki. Faktor pembatas lain adalah nr nurtition retention dimana nilai kapasitas tukar kation KTK tergolong rendah untuk kebutuhan pertumbuhan tanaman tebu. Sedangkan dapat kita ketahui bahwa tanah dengan KTK tinggi mampu menjerat dan menyediakan unsur hara lebih baik daripada tanah dengan KTK rendah. Tanah dengan KTK tinggi bila didominasi oleh kation basa, Ca, Mg, K, Na kejenuhan basa tinggi dapat meningkatkan kesuburan tanah, tetapi bila didominasi oleh kation asam, Al, H kejenuhan basa rendah dapat mengurangi kesuburan tanah. Hasil analisa sifat kimia tanah desa Tambak Pocok Lihat lampiran 2 menunjukkan bahwa nilai basa K dan Na adalah sangat rendah dan rendah berdasarkan tabel kriteria penilaian sifat – sifat kimia tanah staf pusat penelitian tanah, 1983 Lihat lampiran 3. Tanah Alfisols biasanya mempunyai KTK 16 Cmolkg. Pada dasarnya jenis mineral liat juga menentukan besarnya KTK tanah, misalnya tanah dengan mineral liat montmorillonit mempunyai KTK yang lebih besar daripada tanah dengan mineral liat kaolinit. Tanah-tanah yang tua seperti tanah Alfisols Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. mempunyai KTK rendah karena koloidnya banyak terdiri dan seskuioksida. Rendahnya mineral K yang dicirikan dengan rendahnya nilai K dapat ditukar inilah yang menjadi faktor pembatas pada klasifikasi kelas kemampuan kesuburan tanah dan konsekuensinya kelas kesesuaian lahan pun akan memiliki faktor pembatas nr nutrition retention dimana faktor pembatasnya adalah KTK yang cenderung rendah. b. Desa Tanjung Bumi Tanjung bumi merupakan lahan datar berformasi endapan dengan jenis tanah Alfisols. Ketinggian wilayah berkisar antara 21-23 m dpl sedangkan kemiringan wilayah berkisar antara 1-4. Warna tanahnya adalah Dark Reddish Brown dengan hue - value - chroma 5 YR 32 dan Brownish Yellow dengan hue - value - chroma 7,5 YR 68. Hamparan yang ada saat ini telah ditanami tanaman tebu PS 864. Hasil evaluasi lahan menunjukkan bahwa desa Tanjung bumi memiliki sub kelas S3 oa Oxygen Availability dalam klasifikasi kelas kesesuaian lahan dan memiliki unit SL ehk 1-4 dalam klasifikasi kelas kemampuan kesuburan tanah. Hasil analisa sifat fisik tanah yaitu tekstur tanah Lihat lampiran 1 menunjukkan bahwa daerah Tanjung bumi adalah satu-satunya daerah penelitian yang memiliki tekstur lempung liat berpasir dengan persen pasir 54. Hal ini yang menyebabkan sifat tanah desa Tanjung bumi memiliki nilai pemeabilitas yang tergolong sangat cepat. Lihat lampiran 1. Sehingga kawasan ini memiliki drainase yang tidak begitu baik pula. Begitu pun jika kita meninjau kembali hasil klasifikasi kemampuan kesuburan tanah desa Tanjung Bumi yang memiliki unit SL ehk 1-4, maka diduga hal ini berkaitan laju infiltrasi yang sedang hingga agak cepat dan kemampuan menahan air yang sedang pula. Faktor pembatas e yang berarti kapasitas tukar kation yang rendah yaitu 7 Cmolkg Lihat lampiran 3 yang dihitung dari jumlah basa-basa terekstrak Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. pada pH 7 menunjukkan bahwa kemampuan tanah dalam menjerap unsur hara sangat rendah terutama terhadap K, Ca, dan Mg. Faktor pembatas lain adalah tanah bereaksi masam dengan nilai pH H 2 O rasio 1 : 1 antara 5 – 6. c. Desa Banyu Sangkah Banyu Sangkah merupakan wilayah lahan datar dengan formasi gelogi. Jenis tanahnya adalah Inceptisols dengan bahan induk kapur. Wilayah ini memiliki ketinggian tempat bersar antara 21-27 m dpl. Warna tanah di daerah ini adalah Reddish Yellow dengan hue - value - chroma 7,5 YR 68. Varietas tebu yang telah ditanam disana adalah tebu PS 864 dengan kategori kemasakan akhir. Hasil evaluasi lahan menunjukkan bahwa wilayah Banyu Sangkah memiliki unit kemampuan kesuburan tanah LC ikb 1 dan memiliki sub kelas kesesuaian lahan S2 wa nr. Gambar 3. Hasil Pengeboran Sampel Tanah di Desa Banyusangkah Tipe dan subtipe LC menunjukkan bahwa kemungkinan terjadi degradasi tanah cukup besar akibat erosi terutama bila lahan kering. Faktor pembatas lain adalah fiksasi P oleh besi tinggi i , Cadangan mineral K yang rendah yang berkonsekuensi kepada sub kelas kesesuian lahan yang terbatasi oleh faktor Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. KTK yang rendah sehingga memiliki sub kelas S2 wa nr , serta tanah bereaksi basa yang dicirikan oleh pH H 2 O 7,3. Hardjowigeno 2007 menjelaskan bahwa pH yang tinggi merangsang tanah kahat Fe bila dalam kondisi aerob dan kahat Zn bila kondisi anaerob atau tergenang. Potensial kehilangan N tinggi melalui volatilisasi bila pemberian pupuk N disebar. Kemungkinan terjadi fiksasi NH 4 oleh liat tipe 2:1. Faktor pembatas utama pada klasiifikasi kesesuaian lahan adalah ketersediaan air wa yang diakibatkan oleh curah hujan di daerah penelitian yang lebih rendah daripada syarat tumbuh yang diharapkan tanaman tebu. Tanaman tebu dalam pertumbuhannya sangat membutuhkan banyak air akan tetapi tidak menghendaki adanya genangan. Curah hujan yang sangat rendah di wilayah ini menjadi faktor pembatas utama dalam pertumbuhan tanaman tebu.

2. Kecamatan Klampis