BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
a. Veronika Yudistira 2005 : Vi
Dengan judul penelitian “ Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Penanaman Modal Asing di Jawa Timur “. Dari hasil analisis dan pengujian
hipotesis di peroleh hasil F
hitung
sebesar 10,739 F
tabel
sebesar 3,49 yang berarti secara simultan ketiga variabel bebas mempunyai pengaruh yang nyata terhadap
Penanaman Modal Asing di Jawa Timur. Dari hasil pengujian secara parsial di peroleh t hitung Sibor X
1
sebesar -2,264 t
tabel
sebesar -2,179 yang berarti variabel Sibor X
1
berpengaruh terhadap variabel PMA Y. Untuk Nilai Total Export X
2
terhitung sebesar 4,912 t
tabel
sebesar 2,179 yang berarti variabel Nilai Total Expor X
2
berpengaruh terhadap variabel PMA Y. Untuk Kurs Valas X
3
terhitung sebesar -5,475 t
tabel
sebesar -2,179 yang berarti variabel Kurs ValasX
3
berpengaruh terhadap variabel PMA Y.
b. Agung Nusantara dan Enny Puji Astutik 2001
Dengan judul Penelitian “Analisis Peranan Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi “. Menyatakan bahwa untuk hasil analisis diperoleh bahwa
variabel Utang Luar Negeri AID, Penanaman Modal Asing FDI dan Tabungan Domestik S mempunyai hubungan yang signifikan terhadap variabel
pertumbuhan ekonomi. Hasil uji t pada tabel diatas meninjukkan bahwa ketiga variabel tersebut mempunyai t-hitung yang lebih besar daripada t-tabel derajat
6
7
signifikan 0,025 yaitu ± 0,201. Dari nilai tersebut kita tidak bisa menerima Ho Ho ditolak atau variabel utang luar negeri, jadi kesimpulannya bahwa
penanaman modal asing dan tabungan domestik mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.
c. Kesit Bambang Prakosa 2003
Dengan judul Penelitian “Analisis Pengaruh Kebijakan Tax Holiday Terhadap Perkembangan PMA di Indonesia 1970-1999”. Yang menyatakan
bahwa Hasil penelitian implementasi kebijakan ini, secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa kebijakan insentif pajak tax holiday merupakan faktor yang
signifikan mempengaruhi perkembangan PMA di Indonesia. Namun kebijakan insentif pajak ini kurang berhasil untuk meningkatkan jumlah PMA ke
Indonesia. Hal ini diduga karena perkembangan situasi dan kondisi sosial, ekonomi, dan politik yang ada tidak mendukung keberhasilan pelaksanaan
kebijakan ini. Kondisi keamanan dan kestabilan politik dalam negeri Indonesia merupakan factor utama yang dipertimbangkan oleh investor dalam menanamkan
modalnya di Indonesia. Tujuan utama pemerintah memberlakukan kebijakan insentif pajak adalah untuk menarik minat investor asing agar mau menanamkan
modalnya di Indonesia. Sasaran dari kebijakan insentif pajak ini adalah industri penunjang dan industri hulu. Kebijakan insentif pajak lebih mencerminkan
instrument proteksi bagi industri penunjang dan industri hulu. Artinya, Pemerintah melindungi industri penunjang dan hulu ini agar dapat berkembang
dan bersaing di pasaran lokal sebelum ke pasar global. Dengan kata lain, Pemerintah mengharapkan terbentuknya kekuatan industri penunjang dan industri
8
hulu akan menciptakan industrialisasi yang tangguh untuk menghadapi ketatnya persaingan global. Karena kedua bidang industri ini merupakan basis untuk
industri hilir sehingga jika industri hulunya kuat maka secara keseluruhan hilir juga akan kuat. Akhirnya proses industrialisasi akan tercipta lebih cepat dari yang
diperkirakan.
d. Budiarti 2003 : x