20
kali atau lebihyaitu untuk bahan bahan yang dipergunakan untuk proses produksi sebagai bahan baku dan penolong untuk memproduksi bahan-
bahan dari sektor lain. Oleh karea itu Produk domestik bruto di definisikan sebagai jumlah nilai tambah bruto dari semua sektor dan
diperoleh sebagai selisih antara nilai produk domestik bruto yang dinilai atas harga yang diterima oleh produsen dikurangi pemakaian bahan baku
dan penolong yang dinilai atas harga pembelian. Suparmoko,1990 : 11. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa produk domestik
bruto adalah nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dari berbagai sektor dan diperoleh dari selisih antara nilai produk bruto
dari harga produsen dikurangi pemakaian bahan baku atas harga dasar pembelian.
2.2.3.1. Pendekatan Produk Domestik Bruto
Beberapa Pendekatan Produk Domestik Bruto antara lain a. Menurut pendekatan produksi
Dengan cara pendekatan produksi yang dihitung adalah nilai produksi yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi yang ada di
suatu negara tanpa membedakan apakah faktor produksi itu milik orang asing atau warga negara itu sendiri. Menurut cara produksi,
pendapatan nasional dihitung dengan menentukan dan menjumlahkan nilai produksi yang dihasilkan oleh setiap sektor
produktif yang ada dalam perekonomian. Biasanya sektor-sektor produktif yang digunakan ialah sektor:
21
1. Pertanian, kehutanan dan perikanan
2. Pertambangan
3. Industri pengolahan
4. Perusahaan listrik air dan gas
5. Industri bangunan
6. Pengangkutan dan pergudangan
7. Perdagangan
8. Bank, lembaga keuangan dan real estate
9. Pemilik rumah
b. Menurut pendekatan pendapatan Menghitung pendapatan nasional dengan cara pendapatan ialah
menjumlahkan pendapatan faktor-faktor produksi yang digunakan dalam memproduksi barang dan jasa. Barang dan jasa faktor
produksi yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan, sewa sebelum dipotong pajak penghasilan
dan pajak langsung lainnya. Nilai yang diperoleh dinamakan pendapatan nasional atau National Income.
c. Menurut Pendekatan Pengeluaran Dengan cara penghitungan pengeluaran yang dihitung adalah seluruh
pengeluaran berbagai golongan pembelian dalam masyarakat atau warga negara yang bersangkutan. Menurut cara ini pendapatan
nasional didapat dengan menjumlahkan nilai pengeluaran sektor rumah tangga, pengeluaran pemerintah dan pendapatan
22
ekspordikurangi impor. Nilai pendapatan nasional yang diperoleh dengan cara ini disebut produk nasional bruto PNB atau Gross
National Product GNP.Usman,1998 : 32. Dengan metode ini pengeluaran dibagi-bagi ke dalam:
1. Pengeluaran konsumsi perorangan dan rumah tangga yang terdiri
dari pengeluaran untuk barang-barang yang tahan lama dan yang tidak tahan lama. C
2. Pengeluaran konsumsi pemerintah G
3. Investasi domestik bruto yang terdiri dari bangun-bangunan baru,
alat-alat produksi yang tahan lama dan persediaan barang-barang oleh perusahaan I
4. Ekspor X dikurangi Impor M
Jadi PDB = C + I + G +X-M …………. Arsyad, 1998 : 18 Perubahan Produk domestik bruto dari waktu ke waktu terutama
disebabkan oleh adanya peningkatan sumber daya yang dapat digunakan, pertambahan jumlah penduduk dan pembelian mesin atau pabrik oleh
perusahaan. Peningkatan jumlah sumber daya yang tersedia ini memungkinkan perekonomian untuk memproduksi lebih banyak barang
dan jasa, sehingga tingkat out put mempunyai kecenderunag untuk naik. Dornbush and Fischer 1999 : 8.
Pertumbuhan ekonomi dapat bersumber dari pertumbuhan pada sisi AD dan AS. Titik perpotongan antara kurva AD dan Kurva AS adalah
titik keseimbangan ekonomi equilibrium yang menghasilkan suatu
23
jumlah output agregat PDB tertentu dengan tingkat harga umum tertentu.
Gambar 2 : Permintaan Penawaran Agregat didalam Posisi Ekonomi Waktu
yang Seimbang
y2 y1
AS0 AD1
y2 y1
p p
AS1 AS0
AD0 AD0
p p
y y
Sumber : Tambunan, 2001, Tranformasi Ekonomi di Indonesia, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, hal : 4
Melalaui hasil gambar bisa dilihat bahwa pertumbuhan tersebut bisa disebabkan pergeseran kurva penawaran AS bagian A atau
pergeseran kurva permintaan bagian B Dari sisi AD, Pergeseran kurvanya kekanan mencerminkan
permintaan didalam ekonomi meningkat bias terjadi karena pendapatan agregat PN, yang terdiri dari permintaan masyarakat consumer,
perusahaan dan pemerintah, meningkat, sisi AD Penggunaan PDB terdiri dari empat komponen yakni konsumsi rumah tangga C,
Investasi domestic bruto pembentukan modal tetap dan perubahan
24
stock dari sector swasta dan pemerintah I konsumsi atau pengeluaran
G ekspor netto X minus Impor barang dan jasa. Tambunan, 2001 : 4
Hubungan antara pendapatan nasional dengan tingkat investasi dapat dijelaskan dalam kurva berikut
Gambar 3 : Kurva Hubungan Pendapatan Nasional dengan Investasi
Investasi
I I
1
I
1
Pendapatan nasional Y
Y
1
Sumber : Sukirno, 1994, Pengantar Teori Makro Ekonomi, Edisi
kedua, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal : 116 Dalam kebanyakan analisis mengenai penentuan pendapatan
nasional pada umumnya dianggap investasi yang dilakukan para pengusaha adalah berbentuk investasi otonom. Walau bagaimanapun,
pengaruh pendapatan nasional kepada investasi tidak boleh diabaikan. Perlu disadari bahwa pendapatan nasional yang tinggi akan
memperbesar pendapatan masyarakat, dan selanjutnya pendapatan
25
masyarakat yang tinggi akan meningkatkan permintaan akan barang- barang dan jasa-jasa maka keuntungan perusahaan akan tinggi ini akan
mendorong lebih banyak dilakukannya Investasi. Dengan kata lain, apabila dimisalkan ciri-ciri perkaitan diantara investasi dan pendapatan
nasional adalah seperti yang dinyatakan ini fungsi investasinya seperti yang ditunjukan oleh fungsi I
1
gambar di atas. Gambar diatas menunjukan makin tinggi pendapatan nasional, makin tinggi pula tingkat
investasi. Sebagai contoh, kenaikan pendapatan nasional dari Y menjadi
Y
1
menyebabkan investasi naik dari I Menjadi I
1
. Investasi yang bercorak demikian dinamakan investasi terpengaruh atau induced
investment. Sukirno, 2004:116
2.2.4. Tingkat Suku Bunga Internasional 2.2.4.1. Pengertian Tingkat Suku Bunga Internasional