Uji Hipotesis secara Parsial

71 Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel PDB, Tingkat Suku Bunga Internasional, JUB dan Penduduk Usia Produktif secara bersama-sama berpengaruh terhadap PMA di Indonesia dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi R 2 . Nilai koefisien determinasi sebesar 0,779, hal ini berarti variabel bebas yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variabel terikat sebesar 77,9 , sedangkan sisanya sebesar 22,1 dipengaruhi faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model.

4.4.2 Uji Hipotesis secara Parsial

Untuk menguji pengaruh variabel bebas secara Parsial terhadap variabel terikat maka digunakan uji t, seperti pada tabel 10 dibawah ini : Untuk menguji pengaruh secara parsial individu dari masing- masing variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan uji t dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut : a. Uji parsial pengaruh PDB X 1 terhadap PMA di Indonesia Y. 1 Ho : = 0 tidak ada pengaruh 1  Hi : 0 ada pengaruh 1   2 Tingkat Signifikan 2  = 0,052 = 0,025 dengan derajat bebas degree of freedom df = n-k-1 = 15- 4 – 1 = 10 t tabel = 2,228 3 Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis 72 a. Apabila -t tabel  t hitung  t tabel maka Ho diterima dan Hi ditolak. b. Apabila t hitung t tabel atau t hitung -t tabel maka Ho ditolak dan Hi diterima. 4 t hitung =   1 1 Se   = 004 , 005 , = 1,356 5 Pengujian Gambar 9 : Kurva Analisis Uji t Pengaruh PDB X 1 terhadap PMA di Indonesia Y Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho 1,356 Sumber : Lampiran 2 dan Lampiran 7. Berdasarkan perhitungan diperoleh t hitung sebesar 1,356 t tabel sebesar 2,228 maka H o diterima dan H i ditolak, sehingga kesimpulannya secara parsial PDB tidak berpengaruh nyata terhadap PMA di Indonesia. Nilai r 2 parsial sebesar 0,155 menunjukkan bahwa variabel PDB dapat menerangkan variabel PMA di Indonesia sebesar 15,5 sedangkan sisanya 84,5 diterangkan faktor lain. b. Uji parsial pengaruh Tingkat Suku Bunga Internasional X 2 terhadap PMA di Indonesia Y. - 2,228 2,228 73 Langkah-langkah pengujiannya : 1 Ho : = 0 tidak ada pengaruh 2  Hi : 0 ada pengaruh 2   2 Tingkat Signifikan  = 0,052 = 0,025 dengan derajat bebas degree of: freedomdf = n - k - 1 = 15 – 4 – 1 = 10 t tabel = 2,228 3 Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis. a. Apabila –t tabel  t hitung  t tabel maka Ho diterima dan Hi ditolak. b. Apabila t hitung t tabel atau t hitung -t tabel maka Ho ditolak dan Hi diterima. 4 t hitung = 2 2 Se   = 1688,315 1143,127 = 1,477 5 Pengujian Gambar 10 : Kurva Analisis Uji t Tingkat Suku Bunga Internasional X 2 terhadap PMA di Indonesia Y Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho 1,477 - 2,228 2,228 Sumber : Lampiran 2 dan Lampiran 7 Berdasarkan perhitungan diperoleh t hitung sebesar 1,477 t tabel sebesar 2,228 maka H o diterima dan H i ditolak, sehingga 74 kesimpulannya secara parsial Tingkat Suku Bunga Internasional tidak berpengaruh nyata terhadap PMA di Indonesia. Nilai r 2 parsial sebesar 0,178 menunjukkan bahwa variabel Tingkat Suku Bunga Internasional dapat menerangkan variabel PMA di Indonesia sebesar 17,8 sedangkan sisanya sebesar 82,2 diterangkan faktor lain. c. Uji parsial pengaruh JUB X 3 terhadap PMA di Indonesia Y. 1 Ho : = 0 tidak ada pengaruh 3  Hi : 0 ada pengaruh 3   2 Tingkat Signifikan 2  = 0,052 = 0,025 dengan derajat bebas degree of freedom df = n-k-1 = 15 – 4 – 1 = 10 t tabel = 2,228 3 Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis a. Apabila -t tabel  t hitung  t tabel maka Ho diterima dan Hi ditolak. b. Apabila t hitung t tabel atau t hitung -t tabel maka Ho ditolak dan Hi diterima. 4 t hitung =   3 3 Se   = 240 , 1 003 , 3  = -2,422 5 Pengujian 75 Gambar 11 : Kurva Analisis Uji t Pengaruh JUB X 3 terhadap PMA di Indonesia Y Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho -2,422 Sumber : Lampiran 3 dan Lampiran 7. Berdasarkan perhitungan diperoleh t hitung sebesar -2,422 t tabel sebesar -2,228 maka H o diterima dan H i ditolak, sehingga kesimpulannya secara parsial JUB berpengaruh nyata terhadap PMA di Indonesia. Nilai r 2 parsial sebesar 0,369 menunjukkan bahwa variabel JUB dapat menerangkan variabel PMA di Indonesia sebesar 36,9 sedangkan sisanya 63,1 diterangkan faktor lain. d. Uji parsial pengaruh Penduduk Usia Produktif X 4 terhadap PMA di Indonesia Y 1 Ho : = 0 tidak ada pengaruh 4  Hi : ada pengaruh 4   2 Tingkat Signifikan 2  = 0,052 = 0,025 dengan derajat bebas degree of freedomdf = n-k-1 = 15 – 4 – 1 = 10 t tabel = 2,228 3 Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis a. Apabila –t tabel  t hitung  t tabel maka Ho diterima dan Hi ditolak. - 2,228 2,228 76 b. Apabila t hitung t tabel atau t hitung -t tabel maka Ho ditolak dan Hi diterima. 4 t hitung = 4 4 Se   = 508 , 2029 822 , 921  = -0,454 5 Pengujian Gambar 12 : Kurva Analisis Uji t Pengaruh Penduduk Usia Produktif X 4 terhadap PMA di Indonesia Y Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho -0,454 - 2,228 2,228 Sumber : Lampiran 2 dan Lampiran 7. Berdasarkan perhitungan diperoleh t hitung sebesar -0,454 t tabel sebesar -2,228 maka H o diterima dan H i ditolak, sehingga kesimpulannya secara parsial Penduduk Usia Produktif tidak berpengaruh nyata terhadap PMA di Indonesia. Nilai r 2 parsial sebesar 0,020 menunjukkan bahwa variabel Penduduk Usia Produktif dapat menerangkan variabel PMA di Indonesia sebesar 2 sedangkan sisanya 98 diterangkan faktor lain. 77 Berdasarkan hasil pendugaan parameter regresi linier berganda, maka dapat diketahui bahwa nilai r 2 partial untuk variabel X 1 , sebesar 0,155. Untuk nilai r 2 partial variabel X 2 sebesar 0,178. Nilai r 2 partial untuk variabel X 3 ; sebesar 0,369 dan nilai r 2 partial untuk variabel X 4 adalah 0,020. Sehingga variabel yang memiliki pengaruh yang paling dominan adalah Kurs Valas X 3 . Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa PDB yang paling berpengaruh terhadap PMA di Indonesia adalah kurang tepat atau tidak benar.

4.5. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor Suku Bunga deposito dan Nilai Kurs Terhadap Permintaan SUN oleh Investor Asing”

0 32 98

Analisis Pengaruh Suku Bunga Internasional, Kurs Dan Inflasi Terhadap Penanaman Modal Asing Di Indonesia

7 54 111

Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito, Kurs Dan Produk Domestik Bruto ( PDB ) Terhadap Nilai Aktiva Bersih ( NAB ) Reksa Dana Di Indonesia

2 46 113

Analisis pengaruh Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia, Produk Domestik Bruto dan Nilai Tukar terhadap Perkembangan Reksa Dana di Indonesia

0 70 100

Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Internasional dan Kurs Dollar Terhadap Jumlah Pinjaman Luar Negeri Indonesia

0 29 84

ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK BRUTO, SUKU BUNGA, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP INVESTASI DI ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK BRUTO, SUKU BUNGA, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 1992-2012.

0 5 15

PENGARUH PRODUK DOMESTIK BRUTO, KURS, CADANGAN DEVISA, TINGKAT SUKU BUNGA RIIL, DAN VOLATILITAS KURS TERHADAP PENGARUH PRODUK DOMESTIK BRUTO, KURS, CADANGAN DEVISA, TINGKAT SUKU BUNGA RIIL, DAN VOLATILITAS KURS TERHADAP PERMINTAAN IMPOR DI INDONESIA TAHU

0 3 15

PENGARUH KURS VALUTA ASING DAN TINGKAT BUNGA DEPOSITO TERHADAP INDEKS INDUSTRI DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 6

Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Tingkat Inflasi, Nilai Kurs Rupiah dan Produk Domestik Bruto Terhadap Return Saham Perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia.

0 1 37

ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK BRUTO, TINGKAT SUKU BUNGA INTERNASIONAL (SIBOR), KURS VALUTA ASING DAN PENDUDUK USIA PRODUKTIF TERHADAP PMA DI INDONESIA

0 0 13