Sewa bangunan 1 tahun Rp. 5.000.000,- Biaya Tenaga Kerja

Lampiran 8. Penghitungan Modal Perusahaan A. Modal Tetap Fixed Capital Investment  Biaya Langsung Jenis Biaya - Peralatan produksi - Peralatan kantor - Alat transportasi Rp 70.310.000 Rp 11.150.000 Rp. 24.000.000 Total Rp. 105.460.000  Biaya Tidak Langsung = 0 Modal Tetap FCI = Biaya langsung + Biaya tidak langsung = Rp. 105.460.000 + = Rp. 105.460.000 B. Modal Kerja Jenis Biaya - Bahan baku + Bahan penunjang - Utilitas - Bensin - Tenaga kerja - Sewa bangunan Rp 5.507.020 Rp. 8.332.200 Rp. 2.250.000 Rp. 110.400.000 Rp. 5.000.000 Total Rp. 143.766.185 Modal cadangan 5 Rp. 7.188.309,25 Total modal kerja Rp150.954.494,35

C. Total Modal

Total Modal Total Capital Investment = FCI + WCI = Rp. 105.460.000+ Rp 150.954.494,35 = Rp. 256.414.494,35

D. Modal Perusahaan

1. Modal sendiri 60 = Rp. 153.848.696,61 2. Modal Bank 40 = Rp. 102.565.797,74 a. Modal sendiri pada tahun konstruksi Modal Pinjaman Tahun Konstruksi Jumlah Bunga 20th Total 1 100 Rp. 153.848.696,61 Rp.30.769.739,32 Rp.123.078.957,3 b. Modal pinjaman pada tahun konstruksi Modal Pinjaman Tahun Konstruksi Jumlah Bunga 20th Total 1 100 Rp.102.565.797,74 Rp.20.513.159,54 Rp.82.052.638,16 Lampiran 9. Perkiraan Biaya Produksi Perusahaan Tiap Tahun Biaya Tetap Biaya Tidak Tetap Jenis Biaya Jenis Biaya  Sewa bangunan  Pemeliharaan bangunan10 sewa bangunan  Penyusutan biaya peralatan 20 FCI  Bunga bank 18 modal pinjaman Rp. 5.000.000 Rp. 500.000 Rp. 21.092.000 Rp.18.461.843,59  Tenaga kerja  Bahan baku dan penunjang  Utilitas Rp. 110.400.000 Rp. 13.163.385 Rp. 12.952.800 Total Rp.45.053.843,59 Total Rp. 136.516.185 Total Biaya Produksi = Biaya tetap + biaya tidak tetap = Rp. 45.053.843,59+ Rp. 136.516.185 = Rp. 181.570.028,69 Lampiran 10. Perhitungan Keuntungan Produksi Inulin Dari Gembili Harga pokok = Total biaya produksi Kapasitas produksi per tahun = 181.570.028,69 1891 = 96.032,21 Harga jual = Harga pokok + harga keuntungan 30 + pajak 10 = 96.032,21 + 28.809,663 + 9.603,221 = 134.445,10 Jadi, hasil penjualan tahun pendapatan = Rp. 134.445,10 x 1891 = Rp. 254.198.040,17 Keuntungan bersih = Hasil penjualan – pajak penjualan 10 – biaya produksi = 254.198.040,17– 25.419.804,01– 181.570.028,69 = Rp. 47.208.207,46 Lampiran 11. Perhitungan Payback Periode dan Break Event Point Produksi Inulin Dari Gembili

A. Payback Periode

Payback Periode = Total Modal Keuntungan bersih = 256.414.494,35 47.208.207,46 = 5 tahun 3 bulan

B. Break Event Point BEP

a. Biaya titik impas BEP = Biaya tetap 1 – biaya tidak tetap pendapatan = 45.053.844,59 1- 136.516.185 254.198.040,17 = Rp. 97.318.305,67 b. Persen titik impas Persen BEP = Nilai BEP x 100 Pendapatan = 97.318.305,67 x 100 254.198.040,17 = 38,28 c. Kapasitas titik impas 38,28 x 18910 g 7238,748 g tahun 38,28 x 1891 kemasan 723,85 kemasan tahun Gambar 15. Grafik BEP produksi inulin bubuk dari umbi gembili dengan metode foam mat drying Keterangan : S = Pendapatan total penjualan TVC = Total Production Cost Total biaya produksi FC = Biaya tetap Lampiran 13. Laju Pengembalian Modal Tabel Laju Pengembalian Modal I = 10 I = 30 tahun Cash Flow Df P.V Y1 Df P.V Y1 1 47.616.480 0,9091 43.288.142 0,7693 36.631.358 2 74.976.009 0,8264 61.960.174 0,5917 44.363.305 3 102.335.538 0,7513 76.884.690 0,4552 46.583.137 4 107.258.697 0,6830 73.257.690 0,3501 37.551.270 5 112.181.855 0,6209 69.653.714 0,2693 30.210.574 325.044.410 195.339.643 IRR = 10 + x 30 - 10 325.044.410 – 307.697.393 325.044.410 – 195.339.643 = 12,675 Lampiran 1. Prosedur Analisa 1. Penentuan Rendemen Sudarmadji dkk, 1997 : Rendemen ditentukan sebagai persentase perbandingan berat inulin bubuk yang diperoleh dari filtrat inulin kental Dioscorea terpilih. Berat akhir Rendemen = __________________ x 100 Berat awal

2. Penentuan Kadar Air Cara Pemanasan Sudarmadji dkk, 1997 :

a. Ditimbang sampel yang telah berupa serbuk atau bahan yang telah dihaluskan sebanyak 2 g dalam botol yang telah diketahui beratnya. b. Dikeringkan dalam oven pada suhu 100-105 o C selama 3-5 jam. Kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Perlakuan diulang sampai mencapai berat konstan selisih penimbangan berturut-turut kurang dari 0,2 mg. c. Pengurangan berat merupakan banyaknya air dalam bahan. d. Rumus perhitungan : Berat awal – berat akhir kadar air = _____________________________ x 100 Berat awal

3. Analisa kadar inulin dengan spektrofotometer Kierstan, 1980;

Widowati, 2005 Pembuatan Kurva Standar  Siapkan larutan standar inulin yang mengandung 20 µg ml yaitu 20 µml, 40 µml, 60 µml, 80 µml dan 100 µml  Ambil masing-masing konsentrasi sebanyak 1ml, kemudian ditambah 0,2 ml sistein 1,5 dan 6 ml H 2 SO 4 70 campuran dikocok lalu ditambah 0,2 karbazol 0,12 dalam larutan etanol.  Larutan dipanaskan pada suhu 60°C selama 10 menit. Setelah dingin absorbansinya diukur pada panjang gelombang 560 nm.  Gambar Absorbasinya pada sumbu Y vs konsentrasi pada sumbu X. Pengukuran Kadar Inulin Pada Inulin Bubuk • Inulin bubuk ditimbang sebanyak 0,1 gram • Lakukan pengenceran 100.000 kali dengan cara : 1. 0,1 gram inulin bubuk dilarutkan dalam 100 ml air 2. Dari larutan pertama, diambil 1 ml lalu diencerkan ke dalam 100 ml air  Diambil 1 ml sampel, kemudian ditempatkan dalam botol kaca kecil. • Satu ml sampel dalam botol kecil tersebut kemudian ditambahkan 0,2 ml sistein 1,5 dan 6 ml H 2 SO 4 70 campuran dikocok, lalu ditambah 0,2 ml karbazol 0,12 dalam larutan etanol. Kemudian dipanaskan pada suhu 60°C selam 10 menit. Setelah dingin absorbansinya diukur pada panjang gelombang 560 nm. • Bila dalam sampel terlalu tinggi kadar inulinnya maka dapat diencerkan sampai dapat ditera absorbansinya. • Hitung konsentrasi inulin pada bahan menggunakan kurva standar.