Parameter Yang Diamati Proses Pembuatan Inulin Bubuk :

3.5 Parameter Yang Diamati

Produk akhir inulin bubuk : 1. Rendemen Sudarmadji dkk., 1997 2. Kadar air metode pemanasan Sudarmadji dkk., 1997 3. Daya kelarutan Widowati, 2005 4. Daya serap uap air Yuwono dan Susanto, 1998 5. Kadar inulin dalam produk inulin bubuk dengan spektrofotometer Kierstan, 1980

3.6 Proses Pembuatan Inulin Bubuk :

Proses pembuatan inulin bubuk meliputi beberapa tahap sebagai berikut : 1. Sortasi dan pencucian Pemilihan uwi yang baik berdasarkan warna daging, kesegaran, dan tekstur. Uwi yang dipilih berwarna daging putih, segar, tidak busuk, serta tekstur padat. Setelah disortasi dilakukan pencucian menggunakan air bersih untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada kulit. 2. Pengupasan dan pemotongan Jika sudah bersih, uwi dikupas kulitnya menggunakan pisau. Kemudian dipotong kecil-kecil. 3. Penimbangan dan penghancuran Dilakukan penimbangan uwi sebanyak 50 gram yang kemudian dilanjutkan dengan penghancuran menggunakan blender. Uwi diblender bersama air panas suhu 90 o C dengan perbandingan bahan dan air yakni 1 : 20. Penghancuran dilakukan sampai menjadi cairan. 4. Pengekstraksian dan pemanasan Ekstraksi adalah pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu padatan atau cairan dengan bantuan pelarut. Prinsip kerja ekstraksi yaitu mengambil salah satu komponen dari partikel padat atau cair dengan jalan menembahkan zat pelarut tertentu yang dapat melarutkan komposisi tersebut Geankoplis, 1997. Pada tahap ekstraksi ini dilakukan dengan cara uwi yang sudah diblender dimasukkan erlenmeyer dan ditutup menggunakan aluminium foil kemudian diekstraksi sekaligus dipanaskan menggunakan shakerwaterbath pada suhu 80 o C selama 1 jam. Pemanasan ini bertujuan untuk melarutkan inulin yang terkandung dalam uwi Widowati, 2005. 5. Penyaringan Ekstrak disaring menggunakan kain saring sehingga didapatkan filtratnya larutan ekstrak inulin. Penyaringan bertujuan untuk memisahkan antara filtrat yang mengandung inulin dengan ampas umbi Leite et.al., 2004. 6. Presipitasi Pengendapan presipitasi adalah suatu proses pemisahan diri suatu fase padat keluar dari larutan, endapannya mungkin berupa kristal atau koloid dan dapat dikeluarkan dari larutan dengan penyaringan atau pemusingan sentrifugasi Vogel, 1985. Menurut Leite et.al 2004, larutan ekstrak inulin mengalami fase pemisahan ketika didinginkan atau dibekukan. Presipitasi dilakukan dengan cara larutan ekstrak inulin dimasukkan wadah botol plastik kemudian dimasukkan dalam freezer pada suhu -10 o C selama 18 jam. 7. Pencairan pada suhu ruang thawing Konsentrat yang telah beku dicairkan pada suhu ruang hingga cair, hal ini bertujuan memudahkan filtrat untuk disentrifugasi. 8. Pemisahan konsentrat Pemisahan konsentrat dari air dilakukan dengan cara disentrifugasi pada kecepatan sentrifuge 1500 rpm selama 15 menit, hingga diperoleh endapan putih yang dapat dipisahkan. Endapan putih ini merupakan inulin. 9. Pengukuran berat endapan inulin Endapan inulin ditempatkan pada gelas arloji kemudian ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik digital untuk mengetahui beratnya. 10. Penambahan bahan pembusa dan bahan pengisi Penambahan bahan pembusa bertujuan untuk mendorong pembentukan busa sehingga porositas produk meningkat dan mudah larut dalam air, sedangkan penambahan bahan pengisi bertujuan untuk membantu produk agar cepat larut dalam air. Endapan inulin ditambah dengan foaming agent putih telur kajian konsentrasi yaitu 2, 4, 6, 8, 10 bb dan jenis bahan pengisi yaitu dekstrin, maltodekstrin, Na-CMC masing-masing 0,5 bb kemudian dilakukan pengocokan menggunakan mixer selama 5 menit hingga tercampur merata. 11. Pengeringan Pengeringan dilakukan dengan menggunakan pengering kabinet pada suhu 60 o C selama 3 jam hingga dihasilkan inulin kering. 12. Penghancuran dan Pengayakan Penghancuran bertujuan untuk memperkecil ukuran partikel dari inulin kering hingga menjadi bubuk. Setelah dihancurkan menggunakan blender kemudian dilakukan pengayakan 80 mesh untuk memperoleh inulin bubuk. 13. Penganalisaan inulin bubuk Produk akhir yakni inulin bubuk yang dihasilkan kemudian dianalisa kadar air, rendemen, daya kelarutan, daya serap uap air, dan kadar inulin. Diagram alir proses pembuatan inulin bubuk dapat dilihat pada gambar 6. halaman berikut : air panas suhu 90 o C ampas air Gambar 6. Diagram alir proses ekstraksi dan presipitasi inulin dari umbi gembili menurut Widowati dkk, 2005; Toneli et.al.,2008 Umbi gembili segar Sortasi dan pencucian Pengupasan dan pemotongan Pengekstraksian menggunakan shaker waterbath, suhu 80 o C, kecepatan pengadukan konstan, 1 jam Pemisahan menggunakan sentrifuge 1500 rpm, 15menit Endapan putih inulin Penimbangan bahan 50 gram Penghancuran menggunakan blender bahan : air = 1 : 20 Penyaringan menggunakan kain saring Pencairan dalam suhu kamar thawing hingga cair Filtrat inulin Presipitasi dalam freezer suhu -10 o C, 18 jam Bahan pengisi : Bahan pembusa : 1. Dekstrin 0,5 putih telur 2. Maltodekstrin 0,5 2,4,6,8,10 3. Na-CMC 0,5 bb bb Gambar 7. Diagram alir proses pembuatan inulin bubuk dari umbi gembili Pencampuran menggunakan mixer selama 5 menit Pengeringan 60 o C, 3 jam Pengayakan 80 mesh Endapan putih inulin Pengukuran berat Penghancuran menggunakan blender Karakterisasi inulin bubuk : Inulin bubuk Rendemen, k.air, daya larut, daya serap uap air, dan k.inulin.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Analisa Inulin Bubuk dari Umbi Gembili

1. Rendemen

Berdasarkan analisis ragam rendemen lampiran 2 menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan antara jenis bahan pengisi dan konsentrasi putih telur terdapat interaksi yang nyata p0,05. Demikian juga antara masing-masing perlakuan berpengaruh nyata terhadap rendemen inulin bubuk dari umbi gembili yang dihasilkan. Nilai rata-rata rendemen inulin bubuk dari umbi gembili dengan perlakuan jenis bahan pengisi dan konsentrasi putih telur dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Nilai rata-rata rendemen inulin bubuk dengan perlakuan jenis bahan pengisi dan konsentrasi putih telur Perlakuan Jenis Bahan Pengisi Konsentrasi Putih Telur Rendemen DMRT Notasi Dekstrin 2 4 6 8 10 6,5281 6,3455 5,8618 5,7984 4,9771 - 0,2623 0,2753 0,2832 0,2884 a a b b c Maltodekstrin 2 4 6 8 10 4,1911 3,9295 3,7883 2,0455 1,6800 0,2928 0,2971 0,3006 0,3016 0,3019 d e e g g Na-CMC 2 4 6 8 10 4,0683 3,8600 3,4112 3,3389 3,3039 0,2954 0,2989 0,3009 0,3011 0,3014 d e f f f Keterangan : Nilai rata-rata yang disertai dengan notasi yang sama menyatakan tidak berbeda nyata 47