12
2.2.3. Sifat Laporan Keuangan
Akuntansi keuangan mamberikan informasi yang bersifat baku, terstandar dan bertujuan umum general purpose. Format informasinya
sudah memiliki pola yang ditetapkan lembaga resmi yang berhak menyusun standart pelaporan akuntansi. Di indonesia disebut SAK
Standar Akuntansi Indonesia dikeluarkan IAI. Laporan dari akuntansi keuangan ini dilindungi dan diawasi oleh pemerintah karena ia
menyangkut kepentingan umum. Laporan yang dikeluarkan akuntansi keuangan dimanfaatkan masyarakat dalam menilai saham suatu
perusahaan. Oleh karena itulah maka tidak bisa begitu saja dikeluarkan laporan yang dipercaya sebelum ada proses penyaksian attest function
atau audit yang dilakukan oleh akuntan publik erdaftar yang juga kehadiranya diatur oleh pemerintah. Di Indonesia dimonitor oleh
Departemen Keuangan dan IAI. Harahap, 2001:127 Kekuatan laporan keuangan menurut Harahap 2001:129 sebagai
informasi untuk tujuan pemakai umum yang dipercaya pada saat yang sama juga mengandung kelemahan. Kelemahannya terletak pada informasi
yang dikeluarkannya karena bersifat umum dan melayani semua pihak yang bisa memliki perbedaan dan preferensi terhadap suatu informasi.
Bagi manajer yang mengelola kegiatan perusahaan keterbatasan “general purpose“ ini terletak pada kekuatan standar penyusunan yang baku tadi,
karena dapat mendangkalkan informasi yang seharusnya diketahui secara lebih dalam, rinci dan komprehensif. Untuk maksud pengambilan
13
keputusan sehari-hari, manajer tertentu tidak merasa cukup dengan informasi yang ada. Ia perlu informasi daru berbagai sumber dan dari
sudut pandang yang berbeda. Oleh karena itu dia tidak bisa terikat dengan prinsip penyusunan laporan yang diatur oleh SAK tadi. Dari sinilah
muncul akuntansi manajemen
2.2.4. Tujuan Laporan keuangan
Tujuan laporan keuangan menurut berbagai sumber dapat dilihat penjelasan di bawah ini :
Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 dalam Harahap 2001:132 menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan itu adalah sebagai berikut :
1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya
mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan. 2.
Untuk memberikan inforamasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva nettoaktiva dikurangi kewajiban suatu
perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dala rangka memperoleh laba.
3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai
laporan keuangan yang membantu para pemakai laporan didalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan
dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivasi pembiayaan dan investasi.
14
5. Untuk mengukapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan
dengan laporan keuagan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut
perusahaan. APB Statement No 4 AICPA menggambarkan tujuan laporan
keuangan dengan membaginya menjadi dua yaitu : 1.
Tujuan umum “Menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan
posisi keuangan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang diterima” 2.
Tujuan khusus “Memberikan informasi tentang kekayaan, kewajiban, kekayaan
bersih, proyeksi laba, perubahan kekayaan dan kewajiban, serta informasi lainnya yang relevan”
2.2.5. Tujuan Laporan Keuangan Menurut SAK