58
pengamatan lainnya. Kebanyakan data cross section mengandung situasi heteroskedastisitas, karena ini mengimpun data yang terwakili berbagai
ukuran kecil, sedang, dan besar. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas adalah dengan cara menggunakan uji Rank Spearman yaitu dengan membandingkan antara residual dengan seluruh variabel
bebas. Mendeteksi adanya heteroskedastisitas adalah sebagai berikut : Gujarati, 1999 : 177
a. Nilai probabilitas 0,05 berarti bebas dari heteroskedastisitas b. Nilai probabilitas 0,05 berarti terkena heteroskedastisitas
Dari hasil korelasi tersebut tidak diperoleh adanya korelasi yang signifikan antara Unstandardized Residual dengan masing-masing variabel
bebas yang diteliti, dengan nilai taraf signifikansi lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi penyimpangan
heteroskedastisitas pada variabel-variabel bebas yang diteliti.
4.3.3. Uji Regresi Linier Berganda
Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS 13.00 diperoleh persamaan
regresi sebagai berikut:
59
Tabel 4.5. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
,095 ,141
,670 ,508
-8,624 ,000
-,054 -,319
,752 -,057
,205 ,568
,061 ,360
,721 ,065
,005 ,002
,395 2,398
,023 ,396
Constant Laba Akutansi
Arus Kas Operasi Arus Kas Pendanaan
Model 1
B Std. Error
Unstandardized Coeffic ients
Beta Standardiz ed
Coeffic ients t
Sig. Partial
Correlations
Dependent Variable: Return Saham a.
Sumber: Lampiran 4 Y
= 0,095 -8,624 X
1
+ 0,205 X
2
+ 0,005 X
3
Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
β = 0,095
Nilai konstanta sebesar 0,095 menunjukkan apabila variabel laba
akuntansi X
1 ,
arus kas operasi X
2
dan arus kas pendanaan X
3
sebesar nol atau konstan, maka besarnya nilai return saham adalah sebesar 0,095.
β
1
Koefisien regresi untuk variabel laba akuntansi X
= -0,8624
1
sebesar -0,8624,
mempunyai tanda negatif hal ini menunjukkan terjadinya perubahan yang berlawanan arah dari variabel laba akuntansi X
1
terhadap variabel return saham Y, yang artinya apabila variabel laba
akuntansi X
1
mengalami peningkatan sebesar 1 rupiah maka variabel return saham Y akan menurun sebesar 0,8624, demikian
sebaliknya apabila variabel laba akuntansi X
1
mengalami
penurunan sebesar 1 rupiah maka variabel return saham Y akan
60
meningkat sebesar 0,8624 dengan asumsi bahwa variabel-variabel
yang lain adalah konstan.
β
2
= 0,205
Koefisien regresi untuk variabel arus kas operasi X
2
sebesar 0,205,
mempunyai tanda positif yang menunjukkan terjadinya perubahan yang searah dari variabel arus kas operasi X
2
terhadap variabel return saham
Y, yang artinya apabila variabel arus kas operasi X
2
mengalami peningkatan sebesar 1 rupiah maka variabel return
saham Y akan naik sebesar 0,205, demikian sebaliknya apabila
variabel arus kas operasi X
2
mengalami penurunan sebesar 1
rupiah maka variabel return saham Y akan menurun sebesar 0,205
dengan asumsi bahwa variabel-variabel yang lain adalah konstan.
β
3
Koefisien regresi untuk variabel arus kas pendanaan X
= 0,005
3
sebesar
0,005, mempunyai tanda positif yang menunjukkan terjadinya
perubahan yang searah dari variabel arus kas pendanaan X
3
terhadap variabel return saham Y, yang artinya apabila variabel arus kas pendanaan X
3
mengalami peningkatan sebesar 1 rupiah maka variabel nilai return saham Y akan meningkat sebesar
0,005, demikian sebaliknya apabila variabel arus kas pendanaan
X
3
mengalami penurunan sebesar 1 rupiah maka variabel return saham
Y akan menurun sebesar 0,005 dengan asumsi bahwa
variabel-variabel yang lain adalah konstan.
61
4.3.4. Uji Hipotesis