14
5. Untuk mengukapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan
dengan laporan keuagan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut
perusahaan. APB Statement No 4 AICPA menggambarkan tujuan laporan
keuangan dengan membaginya menjadi dua yaitu : 1.
Tujuan umum “Menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan
posisi keuangan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang diterima” 2.
Tujuan khusus “Memberikan informasi tentang kekayaan, kewajiban, kekayaan
bersih, proyeksi laba, perubahan kekayaan dan kewajiban, serta informasi lainnya yang relevan”
2.2.5. Tujuan Laporan Keuangan Menurut SAK
Menurut Harahap 2001:134, tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pemgambilan keputusan ekonomi.
Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagaian besar pemakai. Namun demikian, laporan
keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum
15
menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.
Laporan keuangan juga menujukkan apa yang telah dilakukan manajemen stewardship atau pertanggung jawaban manajemen atas
sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat
demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi, keputusan ini mungkin mencakup, misalnya keputusan untuk menahan atau menjual
investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen
2.2.6. Arus Kas
Dalam studi kelayakan proyek arus kas ini menduduki tempat yang sangat penting sebab pengeluaran dan penerimaan proyek di masa
mendatang selalu ditanyakan dalam bentuk arus kas. Penilaian kelayakan juga didasarkan ats perbandingan arus kas masuk dengan arys kas keluar.
Masalah proyek dimasa yang akan datang juga dinyatakan dalam bentuk arus kas, dan bukannya dalam wujud laba menurut pandangan
akuntansi. Sebuah perusahaan atau seorang investor yang memakai dana kasnya untuk membelanjai pembangunan dan atau pangadaan sesuatu
proyek pada masa sekarang ini selalu berharap agar penerimaankas dimasa yang akan datang selama usia ekonomis proyek adalah lebih besar
daripada dana kas yang telah dikeluarkan pada sekarang ini. Oleh karena itu tugas kritis ataupun tugas yang sangat penting bagi seorang elvaluator
16
proyek adalah kemampuan untuk melakukan pendugaan arus kas proyek dimasa yang akan datang tersebut dengan cermat dan tepat.
Menjadi pertanyan sekarang, apakah sebenarnya arus kas itu. Lerner 1971 dalam karangannya menyatakan, arus kas adalah
pertambahan atau peningkatan jumlah kas yang dihasilkan melalui kegiatan operasi selama waktu tertentu, terdiri atas laba sesudah pajak
ditambah dengan jumlah penyusutan sedang rekening hutang dan harta tetap tidak berubah.
Selanjutnya Graham Mott 1985 menyatakan bahwa istilah arus kas biasa digunakan untuk menjelaskan laporan keuangan, yaitu laba
operasi setelah dikurangi dengan pajak dan pembayaran dividen, dengan menambahkan kembali beban penyusutan untuk tahun yang bersangkutan.
2.2.7. Jenis Arus Kas