Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Uji kecocokan model

39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel-variabel yang diamati dalam penelitian ini terdiri dari beberapa variabel. Variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut : 1. Variabel terikat Y adalah Return Saham Return Saham adalah pendapatan yang diterima oleh para pemegang saham dalam bentuk deviden dan capital gain yang dihitung dengan cara membandingkan anatar deviden yang dibagikan ditambah dengan selisih harga penutupan saham tahun sekarang dengan tahun sebelumnya dibagi dengan harga penutupan saham pada periode sebelumnya. Ri t 1 1 − − − it it it Pi P P = ....................Laksmi dan Ratnadi, 2007 Keterangan: R it P : Return saham perusahaan i pada waktu t it P : Harga saham i pada waktu t it-1 2. Variabel bebas X yang digunakan terdiri dari : : Harga saham i pada periode sebelumnya t-1 a. Laba Akutansi X 1 Laba Akutansi merupakan hasil bersih setelah pajak. Luciana, 2007 Rumusnya yaitu : Laba per lembar saham = Laba Bersih Jumlah Lembar Saham yang Beredar 40 b. Arus Kas Operasi X 2 Arus kas operasi adalah aliran kas dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Tumirin ,2005 Rumus arus kas operasi adalah Assets Total Operasi Kas Arus . c. Arus Kas Pendanaan X 3 Akas pendanaan adalah aliran kas dari aktivitas yang mengakibatkan perubahan jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan.Kothari dan Zimmerman, 1995 Rumusnya adalah AKP ∆ = 1 , , − ∆ t AKPi t AKPi Keterangan : AKP ∆ = Perubahan Arus Kas Pendanaan t AKPIi , ∆ = Perubahan Arus Kas Pendanaan ke-i pada periode t t AKPi , = Arus Kas Pendanaan ke-i pada periode t AKPi,t-1 = Arus Kas Pendanaan ke-i pada periode t-1

3.2. Teknik Penentuan Sampel

3.2.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2003 : 55. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan sebagai obyek penelitian adalah laporan keuangan perusahaan Food and Beverage yang go publik dan terdaftar di BEI pada tahun 2004-2008. 41

3.2.2. Sampel dan Tenik Penarikan Sampel

Dalam penelitian ini teknik sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik purposive sampling adalah teknik penentuan sampel yang dilakukan dengan cara pengambilan sampel berdasarkan atas tujuan tertentu Sugiyono, 2003:61, dengan pertimbangan dan kriteria tertentu adalah : a. Perusahaan Food and Beverage yang memiliki laporan keuangan lengkap pada tahun 2004-2008. b. Perusahaan mempublikasi laporan keuangan auditan dengan menggunakan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember. c. Perusahaan Food and Beverage yang memiliki nilai return saham yang cenderung menurun. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelompok perusahaan Food and Beverage yang sesuai dengan kriteria di atas, yaitu sebagai berikut: 1. PT. Ades Waters Indonesia Tbk. 2. PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 3. PT. Aqua Golden Mississippi Tbk. 4. PT. Delta Djakarta Tbk. 5. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. 6. PT. Mayora Indah Tbk. 7. PT.Multi Bintang Tbk 42

3.3. Teknik Pengumpulan Data

3.3.1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diambil untuk memperoleh bahan atau keterangan data dengan cara mempelajari serta mencatat dari data dokumen dan laporan arus kas dari masing–masing perusahaan yang diserahkan dari BEI. Adapun data sekunder yang diambil, meliputi: 1. Data perkembangan harga saham perusahaan Food and Beverage yang diteliti yaitu periode 2004 – 2008. 2. Laporan arus kas perusahaan Food and Beverage yang diteliti per 31 Desember selama periode 2004 – 2008.

3.3.2. Sumber Data

Dalam penelitian ini data sekunder tersebut berupa laporan keuangan Food and Beverage Tahun 2004-2008 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, selama 5 tahun ICMD Indonesia Capital Market Directory .

3.3.3. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang pergunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Teknik pengumpulan data secara dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen – dokumen dengan cara mencari dan mengumpulkan data dengan mengambil data – 43 data yang sudah dipublikasikan oleh pemerintah, industri atau sumber – sumber individual. Data ini diambil atau digunakan sebagian dari data yang telah di catat atau dilaporkan.

3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

3.4.1. Uji Asumsi Klasik

Persamaan regresi tersebut harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator , artinya pengambilan keputusan uji F tidak boleh bias. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka harus dipenuhi tiga asumsi dasar yang tidak boleh di langgar oleh regresi linier, yaitu : 1. Tidak boleh ada autokorelasi0 2. Tidak boleh ada multikolinearitas 3. Tidak boleh ada heteroskedastisitas Apabila salah satu dari tiga asumsi dasar tersebut di langgar maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE sehingga pengambilan keputusan melalui uji t menjadi bias Gujarati, 1999 : 153 .

1. Autokorelasi

Autokorelasi merupakan korelasi hubungan yang terjadi antara anggota – anggota dari serangkaian pengamatan observasi yang tersusun dalam rangkaian waktu atau rangkaian ruang. Adanya gejala autokorelasi menggambarkan varians populasinya dan hasil regresi tidak dapat digunakan untuk menaksir nilai variabel dependen pada nilai variabel independen tertentu. 44 Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara korelasi pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya.Identifikasi ada tidaknya gejala autokorelasi dapat dilihat dari table Watson dengan jumlah variable bebas k dan jumlah data n sehingga dL dan dU dapat diperoleh distribusi daerah keputusan ada atau tidaknya korelasi Gujarati, 1999:201.

2. Multikolinearitas

Multikolinearitas merupakan satu keadaan dimana satu atau lebih variabel independent terdapat korelasi atau hubungan dengan variabel independent lainnya. Dari diagnosis atau dugaan adanya multikolinearitas tersebut maka perlu adanya pembuktian atau identifikasi secara statistik ada tidaknya gejala multikolinearitas yang dapat dilakukan dengan cara menghitung Variance Inflaction Factor VIF. VIF menyatakan tingkat “pembengkakan” variance, apabila nilai VIF lebih besar dari 10, hal itu berarti terdapat multikolinearitas pada persamaan. 3. Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual atau pengamatan ke pengamatan lainnya. Kebanyakan data cross section mengandung situasi heteroskedastisitas, karena ini mengimpun data yang terwakili berbagai ukuran kecil, sedang, dan besar. 45 Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan cara menggunakan uji Rank Spearman yaitu dengan membandingkan antara residual dengan seluruh variabel bebas. Mendeteksi adanya heteroskedastisitas adalah sebagai berikut : Gujarati, 1999 : 177 a. Nilai probabilitas 0,05 berarti bebas dari heteroskedastisitas b. Nilai probabilitas 0,05 berarti terkena heteroskedastisitas

3.4.2. Teknik Analisis

Teknik analisa yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Dikarenakan dalam analisis pemilihan regresi linier berganda dapat menerangkan ketergantungan satu variabel terikat Y yaitu harga saham dengan satu atau lebih variabel bebas X, yang meliputi tiga varaibel bebas yaitu yaitu retun on asset, return on equity dan net profit margin. Sesuai dengan tujuan dan hipotesis yang diajukan peneliti, maka kaitan antara variabel penelitian dapat digunakan kedalam model sebagai berikut : Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + e i Keterangan : Y : Return saham X 1 : Laba Akuntansi X 2 X : Arus Kas Operasi 3 : Arus Kas Pendanaan 46 β : Konstanta β 1 , β 2 , : Koefisien Regresi e i

3.4.3. Uji Hipotesis

: Variabel Pengganggu

a. Uji kecocokan model

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menganalisis kecocokan model yang digunakan dengan variabel Laba Operasi X 1 , Arus Kas Investasi X 2 , dan Arus Kas Pendanaan X 3 1 Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 dengan derajat bebas [n-k], dimana n : jumlah pengamatan, dan k : jumlah variabel. terhadap Return Saham Y digunakan uji F dengan prosedur sebagai berikut: 2 Dengan F hitung sebesar : F hit = k n R k R − − − 2 2 1 1 Keterangan : F hi t = F hasil perhitungan R 2 = koefisien regresi k = jumlah variabel n = jumlah sampel 47

b. Uji t

Dokumen yang terkait

Pengaruh laba akuntansi arus kas, dan return on asset terhadap return saham: studi empiris pada industri barang konsumsi yang terdaftar di bursa efek Indonesia Periode 2007-2009

1 7 111

PENGARUH INFORMASI LABA AKUNTANSI, DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 0 79

PENGARUH INFORMASI LABA AKUNTANSI, ARUS KAS DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

1 1 93

PENGARUH KANDUNGAN INFORMASI ARUS KAS DAN LABA AKUNTANSI TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BAVERAGE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 3 114

ANALISIS PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN SIZE PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

ANALISIS PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN SIZE PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

PENGARUH KANDUNGAN INFORMASI ARUS KAS DAN LABA AKUNTANSI TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BAVERAGE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 22

PENGARUH LABA AKUNTANSI DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 21

PENGARUH INFORMASI LABA AKUNTANSI, ARUS KAS DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 0 22

PENGARUH INFORMASI LABA AKUNTANSI, DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI

0 0 19