Analisis SWOT Peran Serta dalam Pemeliharaan Mangrove Sungai Wain

IV.4.2.3. Analisis SWOT

Setelah dilakukan analisis aspek teknis, aspek sosial, dan aspek kelembagaan maka langkah terakhir dalam penelitian ini adalah analisis SWOT. Langkah utama yang dilakukan disini adalah mengidentifikasi faktor internal dan eksternal. Hasil identifikasi adalah sebagai berikut : Tabel 4.31 Identifikasi faktor internal Kekuatan Stregth Kelemahan Weakness 1. Pemerintah Kota Balikpapan melalui dinas terkait memiliki kekuatan yang cukup kuat dalam melaksanakan program konservasi alam di Sungai Wain Balikpapan. 2. Dukungan kemampuan staf dan SDM yang memadai. 3. Tersedianya sarana dan prasarana yang cukup dalam melaksanakan program. 4. Kawasan Sungai Wain masih menyimpan potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan ekowisata. 1. Program penanganan mangrove kurang mendapatkan prioritas utama dalam pembangunan kota Balikpapan. 2. Peraturan Perundangan yang sudah ada belum dijalankan dengan baik. 3. Dana dan anggaran yang disediakan untuk konservasi hutan mangrove kurang memadai. 4. Tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah. Tabel 4.32 Identifikasi faktor eksternal Peluang Opportunity Ancaman Threatness 1. Hutan mangrove di kawasan Sungai Wain Balikpapan masih menyimpan potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan ekowisata. 2. Dukungan yang sangat besar diberikan BLH dan Perguruan Tinggi akan pentingnya keberadaan hutan mangrove. 3. Pemerintah telah mengadakan penghijauan mangrove dengan cara penanaman seluas 1 Ha tiap tahun. 4. Adanya rencana Dinas Kehutanan untuk konservasi hutan mangrove sebagai kawasan ekowisata di tahun 2010. 1. Jumlah dan kepadatan penduduk di kawasan Sungai Wain terus meningkat. 2. Penebangan pohon secara liar oleh masyarakat setempat. 3. Tingginya tingkat pencemaran yang berasal dari buangan limbah industri. 4. Reklamasi hutan mangrove menjadi pemukiman dan pertambakan. 5. Masih rendahnya kesadaran dan peran serta masyarakat. Maka langkah terakhir dalam analisa SWOT adalah membuat matriks strategi, yaitu strategi antara kekuatan dan peluang strategi S-O dan strategi antara kelemahan dan peluang strategi W-O yang terdapat pada tabel 4.31 Tabel 4.33 Matriks Alternatif Strategi Berdasarkan Analisis SWOT Kekuatan S Kelemahan W 1. Pemerintah Kota Balikpapan memiliki kekuatan yang cukup besar dalam melaksanakan program konservasi alam hutan mangrove. 2. Dukungan kemampuan staf dan SDM yang memadai. 3. Tersedianya sarana dan prasarana cukup dalam melaksanakan program. 4. Kawasan Sungai Wain masih menyimpan potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan ekowisata. 1. Program penanganan hutan mangrove di Sungai Wain kurang memperoleh prioritas dalam pembangunan kota Balikpapan. 2. Peraturan perundangan yang sudah ada belum dijalankan dengan baik. 3. Dana dan anggaran yang disediakan untuk konservasi hutan mangrove kurang memadai. Peluang O Strategi S-O Strategi W-O 1. Hutan mangrove di kawasan Sungai Wain masih menyimpan potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan ekowisata. 2. Dukungan yang sangat besar diberikan oleh kalangan BLH dan Perguruan Tinggi. 3. Pemerintah telah mengadakan penghijauan mangrove dengan cara penanaman 1 Ha tiap tahun. 4. Adanya rencana Dinas Kehutanan untuk konservasi hutan mangrove sebagai kawasan ekowisata di tahun 2010. 1. Pengelolaan hutan mangrove Sungai Wain sebagai hutan konservasi alam. 2. Mengajak kalangan BLH dan Perguruan Tinggi sebagai pengawas dan mitra kerja dalam penanganan dan pemeliharaan hutan mangrove Sungai Wain. 3. Melaksanakan program penghijauan dengan sarana dan prasarana yang cukup. 4. Pengembangan lembaga pemgelolaan hutan mangrove sebagai ekowisata. 1. Pemerintah Kota Balikpapan harus memberikan prioritas utama pembangunan lingkungan hidup terutama berkaitan dengan konservasi alam Sungai Wain. 2. Bersama dengan berbagai kalangan dari BLH, Perguruan tinggi, dan DPRD Kota Balikpapam menjalankan Peraturan Daerah dan melaksanakan program penghijauan. 3. Pemerintah Kota Balikpapan harus menambah dana dan anggaran untuk konservasi hutan mangrove sebagai ekowisata. 100

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. Kesimpulan

Berdasarkan data dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut : 1. Tingkat kerusakan hutan mangrove semakin bertambah setiap tahunnya dikarenakan pertumbuhan penduduk sebesar 1.34 per tahun dan kepadatan penduduk yang terus meningkat sebesar 3.84 per tahun sehingga 50 lahan mangrove rusak karena dibangun pemukiman, pelabuhan, dan pertambakan. 2. Diversifikasi fungsi hutan mangrove sebagai ekowisata akan berhasil jika penanaman mangrove terus dilakukan sesuai dengan pola penanaman dan teknik penanaman yang baik. 3. Terdapat 4 empat faktor yang berkonstribusi positif terhadap pemeliharaan dan pelestarian hutan mangrove di kawasan Sungai Wain Balikpapan, yaitu kondisi umum hutan mangrove, peran serta dan kesadaran masyarakat, pelaksanaan kebijakan pemerintah dan dukungan Undang-undang, dukungan BLH dan Perguruan Tinggi. 4. Dengan melihat 3 aspek yaitu, aspek teknik, aspek sosial, dan aspek kelembagaan, konsep ekowisata akan berhasil jika dilakukan konservasi hutan mangrove serta adanya dukungan dari Pemerintah