Etanol Metode Ekstraksi Landasan Teori

dengan oksigen untuk membentuk lipid peroksi radikal langkah kedua, hidrogen dari molekul lipid lain akan menghasilkan lipid hidroperoksida dan radikal lipid Ayala, Muńoz, Argüelles, 2014

E. Etanol

Etanol yang juga dikenal sebagai etil alcohol, mempunyai struktur molekul CH 3 CH 2 OH. Etanol berupa cairan jernih yang tidak berwarna United States Departement of Energy, 2014. Etanol memiliki polaritas sebesar 5,2 Gambar 6. Dalam bidang farmasi, etanol sering digunakan sebagai pengawet serta pelarut sediaan farmasi serta desinfektan topikal dikarenakan memiliki aktivitas bakterisida Pubchem, 2014. Sama seperti metanol, ketika etanol yang berada di dalam tubuh mengalami oksidasi oleh enzim alcohol dehydrogenase di hati. Asetaldehid merupakan produk pertama dari hasil oksidasi selain asam asetat. Produk oksidasi yang dihasilkan kurang toksik bila dibandingkan dengan produk oksidasi dari metanol Stoker,2012. Gambar 6. Indeks polaritas etanol Watson, 2005

F. Metode Ekstraksi

Ekstrak adalah sediaan kering, cair ataupun kental dibuat dengan penyari simplisia menurut cara yang cocok, diluar dari pengaruh cahaya matahari langsung Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2010. Maserasi adalah proses ekstraksi simplisia menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI, 2000. Menurut Darwis cit., Basuki 2009 maserasi merupakan proses yang sangat menguntungkan dalam isolasi senyawa bahan alam karena dengan perendaman sampel tumbuhan akan terjadi pemecahan dinding dan membran sel akibat perbedaan tekanan antara di luar dan di dalam sel menyebabkan metabolit sekunder yang ada dalam sitoplasma akan terlarut dalam pelarut organik.

G. Landasan Teori

Hati adalah kelenjar yang paling besar dalam tubuh manusia dengan berat 1500 gram atau 1,5 kg Baradero dkk., 2008. Hati mempunyai empat fungsi utama yaitu sebagai pembentukan dan ekskresi empedu, fungsi metabolik, fungsi vaskular, serta pertahanan tubuh Ganong, 2002. Selain itu hati merupakan sumber utama protein serum albumin, fibrinogen, dan faktor-faktor koagulasi, plasminogen, transferin dan globulin beta semua disintesis dalam sel-sel parenkim hati Noer, 1996; Sacher dan McPherson 2004. Albumin merupakan faktor penting dalam menentukan tekanan onkotik darah Evans, 2002. Karbon tetraklorida CCl 4 lazim dipakai sebagai penginduksi kerusakan hati sehingga sering digunakan ketika pengujian aktivitas hepatoprotektor suatu zat Panjaitan dkk., 2007. Hepatotoksik yang ditimbulkan oleh CCl 4 disebabkan oleh senyawa hasil metabolism yang bersifat radikal bebas. Senyawa radikal bebas tersebut adalah CCl 3 ● dan kemudian akan diubah menjadi triklorometilperoksi CCl 3 O 2 ● yang bersifat lebih reaktif Hodgson,2010. Radikal triklorometilperoksi menyebabkan peroksidasi lipid yang akan mengganggu homeostatis Ca 2+ sampai akhirnya menyebabkan kematian sel Shanmugasundaram dan Venkataraman, 2006. Untuk mengurangi adanya peroksidasi lipid tersebut maka diperlukan senyawa antioksidan berasal dari kulit buah P. americana yang akan memberikan proteksi tubuh terhadap hepatotoksisitas. Pelarut organik yang digunakan yaitu pelarut semipolar, digunakan pelarut etanol supaya mampu mengisolasi kandungan senyawa dari kulit buah P.americana. Penelitian terhadap P. americana menunjukkan ekstrak kulit buah memiliki kandungan senyawa fenolik yang lebih tinggi dan aktivitas antioksidan bila dibandingkan d engan ekstrak bijinya Kosińka et.al., 2012. Adanya kandungan antioksidan diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap kadar albumin pada tikus jantan galur Wistar yang terinduksi karbon tetraklorida pada jangka pendek. Penelitian Djunarko dan Hendra 2013 melaporkan adanya efek hepatoprotekif dari pemberian jangka pendek ekstrak etanol biji P. americana.

H. Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian jangka panjang dekokta kulit Persea americana Mill. terhadap kadar albumin pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 8

Pengaruh pemberian jangka pendek ekstrak etanol kulit buah persea americana Mill. terhadap aktivitas enzim alkali fosfatase pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

1 5 96

Pengaruh pemberian jangka pendek ekstrak etanol kulit buah Persea americana Mill. terhadap kadar albumin pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 96

Pengaruh pemberian jangka panjang infusa kulit buah Persea americana Mill. terhadap kadar albumin tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 3 84

Efek hepatoprotektif pemberian jangka pendek ekstrak etanol kulit buah Persea americana Mill. terhadap aktivitas ALT-AST pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 112

Pengaruh pemberian jangka pendek dekok kulit buah persea americana Mill terhadap kadar albumin pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 8

Pengaruh pemberian jangka pendek dekokta kulit Persea americana Mill. terhadap aktivitas alkali fosfatase pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 8

Pengaruh pemberian jangka panjang ekstrak etanol kulit Persea americana Mill. terhadap kadar albumin pada hati tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 91

Efek hepatoprotektif jangka pendek ekstrak metanol biji persea americana mill. terhadap tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 12 130

Pengaruh pemberian jangka panjang ekstrak etanol kulit Persea americana Mill. terhadap kadar albumin pada hati tikus terinduksi karbon tetraklorida

0 1 89