Teknologi Pemrosesan Plastik Defenisi Polimer

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teknologi Pemrosesan Plastik

Secara umum teknologi pemrosesan plastic banyak melibatkan operasi yang sama seperti proses produksi logam. Plastik dapat dicetak, dituang, dan dibentuk serta diproses permesinan machining dan disambung joining Mervat, 2010. Bahan baku plastik banyak dijumpai dalam bentuk pellet atau serbuk. Plastik juga tersedia dalam bentuk lembaran, plat, batangan dan pipa. Metode pemrosesan plastik dapat dilakukan dengan cara ekstrusi, injection molding, casting, thermoforming, blow molding dan lain sebagainya. Firdaus dan Soejono, 2002 Plastic Molding merupakan metode proses produksi massal yang cenderung menjadi pilihan untuk digunakan dalam menghasilkan atau memproses komponen-komponen yang kecil dan berbentuk rumit. Ada dua proses pencetakan dasar, yaitu cetak injeksi dan cetak kompresi. Dalam cetak injeksi, polimer leburan dikompresi ke dalam suatu ruang cetakan tertutup. Cetak kompresi menggunakan panas dan tekanan untuk menekan polimer cair, yang dimasukkan antara permukaan cetakan, sehingga membentuk pola yang sesuai. Cetak injeksi umumnya lebih cepat dari pada cetak kompresi. Stevens, 2001 Injection molding salah satu bagian besar dalam industry plastic dan sebuah bisnis besar dunia dengan produksi 32 dari seluruh plastic. Berada di bawah ekstrusi dengan produksi 36. Sedangkan untuk compression molding, produksinya sebesar 6. Rosato, 2000 6

2.2. Defenisi Polimer

Polimer merupakan molekul besar yang terbentuk dari unit – unit berulang sederhana. Nama ini diturunkan dari bahasa Yunani Poly, yang berarti ‘banyak’, dan mer, yang berarti ‘bagian’. Makromolekul merupakan istilah yang sinomim dengan polimer Stevens, 2001, hal 3. Pada dasarnya polimer secara umum digolongkan ke dalam 3 tiga macam, yakni : Stevens, 2001 1. Bahan Thermoplastik Thermoplastic, yaitu akan melunak bila dipanaskan dan setelah didinginkan akan dapat mengeras. Thermoplastik disebut juga plastic komoditi dan sering dipakai dalam bentuk barang yang bersifat pakai – buang disposable seperti lapisan pengemas Stevens, 2001, hal 33. Contoh bahan thermoplastik adalah : polistiren, polietilen, polipropilen, nilon, plastik fleksiglass dan teflon. 2. Bahan Thermoseting Thermosetting, yaitu plastik dalam bentuk cair dan dapat dicetak sesuai yang diinginkan serta akan mengeras jika dipanaskan dan tetap tidak dapat dibuat menjadi plastik lagi. Thermosetting disebut juga plastic teknik, memiliki sifat mekanik yang unggul, dan daya tahan yang lebih baik Stevens, 2001, hal 33. Contoh bahan thermosetting adalah : bakelit, silikon dan epoksi. 3. Karet Elastomer yaitu polimer yang memperlihatkan resiliensi daya pegas atau kemampuan meregang dan kembali ke keadaan semula dengan cepat Stevens, 2001, hal 36. Contoh elastomer, yaitu : karet sintetis. 7 Berikut pembagian polimer secara umum : Gambar 2.1 Klasifikasi Polimer sumber : Pengetahuan Dasar Plastik, penerbit : PT. Tri Polyta Indonesia, tbk Bentuk-bentuk polimer yang banyak digunakan dalam kehidupan, antara lain serat, elastomer karet dan plastik. Azizah, 2004  Serat Serat adalah polimer yang perbandingan panjang terhadap diameter molekulnya kira-kira 100:1. Sifat serat ditentukan oleh struktur makromolekul dan teknik produksinya. Supaya dapat dibuat menjadi serat, polimer harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: o Polimer harus linier dan mempunyai berat molekul lebih dari 10. 000, tetapi tidak boleh terlalu besar karena sukar untuk dilelehkan atau dilarutkan. o Molekul harus simetris dan dapat mempunyai gugus-gugus samping yang besar yang dapat mencegah terjadinya susunan yang rapat. 8 o Polimer harus memberi kemungkinan untuk mendapatkan derajat orientasi yang tinggi, yang dengan cara penarikan mempunyai kekuatan serat yang tinggi dan kurang elastik. o Polimer harus mempunyai gugus polar yang letaknya teratur untuk mendapatkan kohesi antar molekul yang kuat dan titik leleh yang tinggi. Dengan ditemukannya beberapa macam serat sintetis, perkembangan selanjutnya diarahkan pada memperbaiki cara pembuatan dan pengubahan bahan serat untuk mendapatkan kualitas hasil akhir yang lebih baik. Serat poliamida nilon mempunyai banyak jenis antara lain: nilon 66, nilon 6, nilon 610, nilon 7, nilon 11 krislan. Nomor yang ada di belakang nama nilon menunjukkan jumlah atom karbon monomer pembentuknya.  Elastomer karet Proses lain yang sering terjadi pada gabungan reaksi dengan reaksi adisi atau reaksi kondensasi merupakan gabunganikatan bersama dari banyak rantai polimer. Hal ini disebut ikatan silang, dan ikatan silang ini memberikan kekuatan tambahan terhadap polimer. Pada tahun 1844, Charles Goodyear telah menemukan bahwa lateks dari pohon karet yang dipanaskan dengan belerang dapat membentuk ikatan silang antara rantai-rantai hidrokarbon di dalam lateks cair. Karet padat yang dibentuk dapat digunakan pada ban dan bola-bola karet. Proses ini disebut vulkanisasi, untuk menghormati dewa Romawi yang bernama Vulkan. Kekuatan rantai dalam elastomer karet terbatas, akibat adanya struktur jaringan, tetapi energi kohesi harus rendah untuk memungkinkan peregangan. 9 Contoh elastomer yang banyak digunakan adalah poli vinil klorida, polimer stirena-butadiena-stirena SBS merupakan jenis termoplastik elastomer.  Plastik Meskipun istilah plastik dan polimer seringkali dipakai secara sinonim, namun tidak berarti semua polimer adalah plastik. Plastik merupakan polimer yang dapat dicetak menjadi berbagai bentuk yang berbeda. Umumnya setelah suatu polimer plastik terbentuk, polimer tersebut dipanaskan secukupnya hingga menjadi cair dan dapat dituangkan ke dalam cetakan. Setelah penuangan, plastik akan mengeras jika plastik dibiarkan mendingin. Sifat plastik pada dasarnya adalah antara serat dan elastomer. Jenis plastik dan penggunaannya sangat luas. Plastik yang banyak digunakan berupa lempeng, lembaran dan film. Ditinjau dari penggunaannya plastic digolongankan menjadi dua yaitu plastik keperluan umum dan plastic untuk bahan konstruksi engineering plastics. Plastik mempunyai berbagai sifat yang menguntungkan, yaitu: Azizah, 2004 1 Umumnya kuat namun ringan. 2 Secara kimia stabil tidak bereaksi dengan udara, air, asam, alkali dan berbagai zat kimia lain. 3 Merupakan isolator listrik yang baik. 4 Mudah dibentuk, khususnya dipanaskan. 5 Biasanya transparan dan jernih. 6 Dapat diwarnai. 7 Fleksibelplastis. 10

2.3 Sifat Mekanik Polimer