Spesimen 75 PE : 25 PS Spesimen 50 PE : 50 PS Spesimen 25 PE : 75 PS

73

4.2.3. Hasil Uji Mikrostruktur Spesimen

Setelah dilakukan pengujian tarik, akan dilihat mikrostruktur dari permukaan spesimen menggunakan mikroskop pada pembesaran 500x. Foto struktur mikro seperti terlihat pada gambar di bawah.

4.2.3.1. Spesimen 75 PE : 25 PS

Gambar 4.15. Mikrostruktur Spesimen 75PE : 25PS 500x Pada spesimen ini, distribusi partikel tidak terlalu merata antara polietilen dan polistiren. Tampak perbedaan antara mayor polietilen dan minor polistiren akibat perbedaan density massa jenis. Hal ini mungkin disebabkan karena proses mixer yang kurang bagus. Adanya buble membuat kekuatan spesimen ini menurun. Buble terbentuk karena campuran tidak homogen dan adanya udara yang terperangkap pada spesimen. Kekuatan pada spesimen ini adalah 26,77 MPa. PS Buble PE 74

4.2.3.2. Spesimen 50 PE : 50 PS

Gambar 4.16. Mikrostruktur Spesimen 50PE : 50PS 500x Salah satu yang mempengaruhi menurunnya sifat mekanis dari suatu material adalah adanya buble. Buble menyebabkan kekuatan spesimen menurun karena beban yang diberikan tidak dapat diterima pada bagian tersebut sehingga spesimen putus ketika diberikan beban yang kecil. Dari gambar terlihat buble dalam jumlah yang cukup banyak dan ukurannya besar. Hal inilah penyebab utama kenapa kekuatan spesimen pada komposisi ini rendah 20,52 MPa bila dibandingkan dengan spesimen komposisi lain. Selain itu, perbedaan density membuat kedua bahan tidak homogen walaupun telah dimixer. PE PS Buble Buble 75

4.2.3.3. Spesimen 25 PE : 75 PS

Gambar 4.17. Mikrostruktur Spesimen 25PE : 75PS 500x Struktur pada spesimen ini tidak homogen. Terlihat dari gambar minor polietilen dan mayor polistiren saling membentuk struktur masing – masing. Pada komposisi ini terjadi perubahan PE menjadi komponen minor 25 dan PS menjadi komponen mayor 75. Terbentuknya buble juga mempengaruhi kekuatan spesimen ini. Dibandingkan komposisi lain, spesimen pada komposisi ini memiliki kekuatan yang lebih tinggi. Meskipun demikian, kekuatan spesimen ini masih di bawah kekuatan murni polietilen maupun polistiren. Secara keseluruhan, terlihat bahwa distribusi antara partikel – partikel polietilen dan polistiren tidak merata. Hal ini disebabkan karena perbedaan density massa jenis bahan sehingga sifat mekanik yang dihasilkan dari spesimen di bawah nilai sifat mekanik bahan pembentuknya. PE PS Buble 76

4.2.4. Penyusutan Shrinkage Pada Spesimen