Pada grafik di atas tampak titik -titik menyebar di atas dan di bawah sumbu Y, tidak terjadi pola tertentu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi heterokedastisitas.
C.2. Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian H1 adalah “Terdapat peran kontrol diri, harga diri dan gaya atribusi bermusuhan terhadap perilaku agresif
satpol PP”. Guna pengujian secara statistik maka dirumuskan hipotesis nihil Ho “Tidak ada peran kontrol diri, harga diri dan gaya atribusi bermusuhan terhadap
perilaku agresif satpol PP”.
Dalam rangka menguji hipotesis tersebut digunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi berganda dengan
menggunakan program komputasi SPSS 16.0 for windows diperoleh hasil seperti terangkum pada table berikut ini :
Tabel 29. Ringkasan hasil analisis regresi dan korelasi berganda antara kontrol
diri, harga diri, dan gaya atribusi bermusuhan terhadap perilaku agresif Satpol PP
NO. KETERANGAN
NILAI 1.
R 0,751
2.
R
2
0,564
3. F
hitung
24,155
4. Sig.
0,000
5. Konstanta
45,063
6. Sig. konstanta
0,040
7. Kontrol diri
0,895
8. Sig. kontrol diri
0,001
9. Harga diri
-0,476
10. Sig. harga diri
0,018
11. Gaya atribusi bermusuhan
0,646
Universitas Sumatera Utara
12. Sig. gaya atribusi bermusuhan
0,004
13. t
kontrol diri
2,986
14. t
harga diri
-2,433
15.
t
gaya atribusi bermusuhan
3,639
16. r parsial kontrol diri
0,437
17. r parsial harga diri
-0,309
18.
r parsial gaya atribusi bermusuhan 0,371
1. Perhitungan persamaan garis regresi berganda
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan program komputasi SPSS 16.0 for Windows seperti terangkum pada tabel 29. di atas terlihat nilai konstanta
sebesar 45,063. Untuk variabel kontrol diri diperoleh koefisien regresi sebesar 0,895, untuk variabel harga diri koefisien regresinya sebesar -0,476 dan untuk
variabel gaya atribusi bermusuhan koefisien regresinya 0,646. Taraf signifikansi seluruh variabel prediktor dibawah 0,05 artinya semua koefisien regresi tersebut
signifikan. Maka persamaan garis regresi berganda yang diperoleh dari hasil analisis yaitu:
Y = 45,063+ 0,895X
1
+ -0,476X
2
+ 0,646X
3
.
Persamaan regresi tersebut mempunyai makna sebagai berikut: 1.
Konstanta = 45,063 Jika variabel kontrol diri, harga diri dan gaya atribusi bermusuhan
diasumsikan konstant, maka perilaku agresif satpol PP akan meningkat 45,063 poin.
2. Koefisien X
1
Kontrol Diri = 0,895
Universitas Sumatera Utara
Jika kontrol diri rendah mengalami peningkatan sebesar satu poin, sementara harga diri dan gaya atribusi bermusuhan dianggap konstant, maka akan
menyebabkan kenaikan perilaku agresif satpol PP sebesar 0,895 poin. 3.
Koefisien X
2
Harga Diri = -0,476 Jika harga diri mengalami peningkatan sebesar satu poin, sementara
kontrol diri dan gaya atribusi bermusuhan dianggap konstant, maka akan menyebabkan penurunan perilaku agresif Satpol PP sebesar 0,476 poin.
4. Koefisien X
3
Gaya Atribusi Bermusuhan = 0,646 Jika gaya atribusi bermusuhan mengalami peningkatan sebesar satu poin,
sementara kontrol diri dan harga diri dianggap konstant, maka akan menyebabkan kenaikan perilaku agresif satpol PP sebesar 0,646 poin.
2. Penghitungan koefisien Korelasi Berganda R dan Koefisien Determinasi Berganda R