Prosedur Penelitian 1. Persiapan Penelitian
2. merasakan
kemarahan anger 6 7 11 16
19 29 3 9 25 27
10 3.
Keinginan membalas wish to
retaliate 4 10 14 15
21 23 1 12 20 30
10
TOTAL
30
H. Prosedur Penelitian H.1. Persiapan Penelitian
Persiapan penelitian dilakukan peneliti dengan:
a. Pembuatan alat ukur
Alat ukur dibuat oleh peneliti berdasarkan teori-teori yang telah dijelaskan sebelumnya. Terdapat empat skala yang dibuat, yaitu skala perilaku agresif, skala
kontrol diri, skala kontrol diri dan skala gaya atribusi bermusuhan. b.
Uji coba alat ukur Uji coba skala penelitian dilakukan berdasarkan waktu yang sudah
ditetapkan oleh peneliti. Setelah itu, peneliti mengumpulkan kembali skala yang telah diisi oleh subjek untuk dilakukan analisa.
c. Revisi alat ukur
Setelah dilakukan uji statistik terhadap item-item yang diperolah pada uji coba penelitan, maka dilakukan beberapa revisi terhadap alat ukur. Beberapa
revisi yang dilakukan adalah dengan membuang item yang tidak memiliki daya diskriminasi item di atas 0.3, dan memperbaiki tampilan skala. Skala hasil revisi
inilah yang digunakan peneliti dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
d. Menentukan Sampel
Sampel dipilih sebanyak 60 orang petugas satpol PP yang bertugas di kantor satuan polisi pamong praja kabupaten Langkat. 60 eksemplar disebar
kepada 60 petugas yang selanjutnya akan dianalisis sebagai data penelitian.
H.2. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan setelah semua skala terkumpul. Peneliti menggunakan bantuan program aplikasi komputer SPSS for Windows versi 16.0
dalam mengolah data penelitian.
H.2.1 Metode Analisa Data
Sebagaimana telah disebutkan sebelumya, penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasional. Menurut Arikunto 2006 penelitian korelasional
bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih dan apabila ada, berapa erat hubungan tersebut. Ukuran yang digunakan untuk
mengetahui hubungan tersebut, khususnya untuk data kuantitatif adalah koefisien korelasi.
Untuk melihat peran variabel prediktor terhadap variabel outcome, dilakukan dengan melakukan analisis regresi untuk mencari persamaan garis
regresinya. Karena ada tiga variable prediktor, maka yang digunakan adalah analisa regresi berganda.
Kemudian selanjutnya untuk melihat keberartian hubungan antara variabel-variabel prediktor dengan variabel outcome, akan dicari koefisien
korelasi berganda variabel X
1
,X
2
,X
3
terhadap Y r
x1,2,3y
. Dalam hal ini juga akan
Universitas Sumatera Utara
dihitung koefisien determinasi berganda R
2 X1,2,3y
yang menunjukan besarnya peran variabel prediktor secara bersama-sama terhadap variabel outcome.
Tahap selanjutnya adalah analisa korelasi parsial, yaitu untuk mengukur secara terpisah dampak variabel prediktor X
1
, X
2
, X
3
terhadap variabel terikat Y. Hal ini dilakukan dengan cara mencari koefisien korelasi X
1
terhadap Y r
x1
y
2,3
, X
2
terhadap Y r
x2
y
1,3
, dan X
3
terhadap Y r
x3
y
1,2
. Selanjutnya juga akan dihitung koefisien determinasi parsial tiap variabel.
Untuk mencari koefisien korelasi dan determinasi dilakukan dengan bantuan program SPSS for Windows versi 16.0.
H.2.2. Uji Asumsi
Sebelum menghitung korelasi, maka harus melakukan uji asumsi terlebih dahulu dimana teknik korelasi berganda membutuhkan pemenuhan empat asumsi
dasar, yaitu: 1.
Bentuk distribusi variabel X
1
, X
2
, dan X
3
terhadap variabel Y adalah atau mendekati distribusi normal.
2. Hubungan antara variabel X
1
, X
2
dan X
3
terhadap variabel Y merupakan hubungan liniear.
3. Antara variabel prediktor X
1
, X
2
dan X
3
tidak terjadi multikolinieritas yakni terdapat hubungan yang signifikan antar variabel-variabel prediktor
tersebut. 4.
Tidak terjadi heterokedastisitias, yaitu varian error ei untuk beberapa nilai x tidak konstan atau berubah-ubah.
Universitas Sumatera Utara
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian terdistribusi secara normal. Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan uji
one-sample Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program SPSS for Windows versi 16.0 dengan kriteria data dikatakan terdistribusi normal jika nilai p
≥ 0,05. 2.
Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk menguji apakah hubungan antara setiap
variabel prediktor dengan variabel outcome dalam penelitian bersifat linier atau tidak. Asumsi ini menyatakan bahwa hubungan antar variabel yang hendak
dianalisis itu mengikuti garis lurus. Jadi peningkatan atau penurunan kuantitas di satu variabel, akan diikuti secara linear oleh peningkatan atau penurunan kuantitas
di variabel lainnya. Untuk uji linieritas dilakukan dengan bantuan program SPSS for Windows versi 16.0 dengan kriteria memenuhi asumsi linieritas apabila taraf
signifikansi dari nilai F yang diperoleh 0,05. 3.
Uji Multikolinieritas Uji multikoliniearitas dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya korelasi
antara variabel-variabel prediktor dalam suatu model regresi linear berganda. Model regresi berganda yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel
prediktornya. Untuk uji multikolinieritas dilakukan dengan bantuan program SPSS for Windows versi 16.0 dengan kriteria menunjukan adanya gejala multikolinieritas
apabila nilai VIF Varian inflation factor seluruh variabel indikator X
1,
X
2
, X
3
VIF di sekitar angka 1 atau memiliki tolerance mendekati 1 Wijaya, 2008.
Universitas Sumatera Utara
4. Uji heterokedastisitas
Uji Heterokedastisitas dilakukan untuk melihat apakah dalam regresi varian error ei untuk beberapa nilai x tidak konstan atau berubah-ubah.
Pendeteksian konstan atau tidaknya varian error dapat dilakukan dengan menggambar grafik antara y dengan residu y-y. Apabila Pada grafik titik-titik
yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y tidak membentuk pola tertentu, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas. Tetapi bila titik-titik
yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y membentuk pola tertentu, maka disimpulkan telah terjadi heterokedastisitas. Uji heterokedastisitas dilakukan
dengan bantuan SPSS 16.0 for windows.
Universitas Sumatera Utara