Perilaku Kolektif 1. Definisi Perilaku Kolektif

B. Perilaku Kolektif B.1. Definisi Perilaku Kolektif Menurut Krahe 2005, perilaku kolektif mencakup berbagai macam bentuk perilaku yang dilakukan kelompok atau individu sebagai bagian kelompok. Menurut Hewstone dan Stroebe 2001 perilaku kolektif adalah perilaku yang dilakukan secara serentak oleh sejumlah besar orang, kelompok atau massa, baik yang terjadi secara spontan maupun yang terencana. Menurut McPhail dalam Forsyth, 1990 perilaku Kolektif adalah aksi yang dilakukan oleh orang-orang dalam kelompok besar yang merespon sesuatu dengan cara yang mirip dalam suatu kejadian atau situasi. Forsyth 1990 menjelaskan perilaku kolektif sebagai perilaku yang sama dan terkadang merupakan aksi tidak biasa yang dilakukan individu dalam kelompok besar. Dari pendapat beberapa tokoh diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perilaku kolektif adalah aksi yang dilakukan secara bersama-samaserentak dengan cara yang mirip oleh sejumlah besar orang dalam kelompok dalam suatu situasi atau kejadian tertentu, yang terkadang dapat berupa aksi yang tidak biasa. B.3. Pengaruh Kelompok Terhadap Perilaku Individu Krahe 2005 menyatakan keanggotaan di kelompok dianggap meningkatkan efektivitas aksi individual, di dalam kelompok individu yang menjadi bagian kelompok akan mengubah cara berperilakunya sesuai norma yang barlaku dalam kelompok. Universitas Sumatera Utara Beberapa teori massa menjelaskan adanya keseragaman aksi pada individu-individu didalam kelompok massa. Misalnya Gustave Le Bon dalam Forsyth, 1990 yang menyatakan individu-individu didalam massa akan bereaksi diarahkan oleh single collective mind group mind. Le Bon menyatakan bagaimanapun individu-individu yang berada dalam massa, apapun pekerjaannya, karakteristiknya, inteligensinya, mereka akan bereaksi mengikuti pemikiran kelompok dan menghasilkan perilaku yang berbeda dengan perilaku saat mereka terpisah dari kelompok. Menurut Le Bon adanya efek contagion yang menyebarkan emosi dan perilaku dari satu kepala ke lainnya, sehingga menyebabkan individu-individu dalam massa bereaksi dengan cara yang sama. Selanjutnya teori emergent norm Ralph turner and lewis killian dalam Forsyth, 1990 yang menyatakan adanya keseragaman aksi individu dalam massa, dimana mereka menyatakan massa, kerumunan, dan kelompok lainnya terlihat bersatu dalam emosi dan aksi karena anggotanya mematuhi norma yang relevan dalam situasi tersebut. Karena norma ini muncul dalam situasi kelompok, ini menghasilkan pengaruh yang besar terhadap perilaku. B.4. Individualitas Dalam Kelompok Membicarakan individualitas dalam kelompok massa bukanlah suatu hal yang tidak mungkin, merujuk pada teori individualistic tradition oleh Floy Allport dalam Hogg, 2001 yang menyatakan: “There is no psychology of groups which is not essentially and entirely a psychology of individual” Allport, 1924 : p.4 Universitas Sumatera Utara Kemudian, dalam kaiatannya terhadap aksi kolektif, Alport dalam Hogg, 2001 menyatakan: “The individual in the crowd behaves just as he would behave alone only more so” Allport, 1924 : p.295 Alport dalam Hogg, 2001 menolak istilah group mind yang dinyatakan oleh Le Bon, menurutnya fikiran yang terpisah dari jiwa individu memiliki arti yang abstrak. Tokoh lain yang mendukung konsep individualitas dalam crowd adalah the logic of collective action oleh Olson dalam Hogg, 2001. Olson berpendapat bahwa didalam massa, anggota-angggotanya beraksi dengan tujuan meningkatkan keuntungan individual hanya saja dibawah kondisi kelompok. Pendekatan lain yang konsisten dengan pendekatan ini adalah model rational calculus oleh Richard Berk dalam Hogg, 2001. Dimana ia menyatakan aksi massa melibatkan 5 tahapan. Pertama, anggota massa mencari informasi, kedua, mereka menggunakan informasi ini untuk memprediksi kejadian yang mungkin, ketiga, mereka menyusun pilihan perilaku yang akan dihasilkan, keempat mereka membentuk urutan kemungkinan hasil dari aksi alternatif, serta yang kelima mereka memutuskan aksi yang paling meminimalisir kerugian dan meningkatkan keuntungan. Selanjutnya Berk dalam Hogg, 2001 menyatakan efek dari massa adalah mengubah perilaku dengan tetap mempertahankan standart individual dan kecendrungan perilaku dasar. Universitas Sumatera Utara C. Perilaku Agresif C.1. Definisi Perilaku Agresif