Kontrol Diri 1. Definisi Kontrol Diri
bahwa “temperatur tinggi yang tidak nyaman meningkatkan motif maupun perilaku agresif.
D. Kontrol Diri D.1. Definisi Kontrol Diri
Gottfredson dan Hirschi 1990 mendefinisikan kontrol diri sebagai derajat kemudahan seseorang terkena serangan godaan sesaat. Gottfredson dan Hirschi
1990 menyatakan orang yang memiliki kontrol diri yang rendah adalah orang- orang yang cenderung memiliki orientasi “here and now”, lebih memilih
menyelesaikan sesuatu secara fisik dari pada mengandalkan kognitif, senang terlibat dalam aktifitas berbahaya, kurang sensitif pada kebutuhan orang lain,
lebih memilih jalan pintas dibanding hal-hal yang kompleks, serta memiliki toleransi yang rendah terhadap sumber frustasi. Tokoh lain yang juga memberikan
definisi kontrol diri antara lain Averill dalam Rice, 2000 memberikan definisi kontrol diri dengan membedakannya kedalam tiga jenis kontrol diri yaitu kontrol
perilaku, kontrol kognitif dan mengontrol keputusan. Kontrol perilaku didefinisikan sebagai kemampuan untuk bertindak yang dapat secara langsung
mempengaruhi atau memodifikasi suatu keadaan yang tidak menyenangkan. Kontrol kognitif Merupakan kemampuan individu dalam mengolah informasi
yang tidak diinginkan dengan cara menginterprestasi, menilai, atau menghubungkan suatu kejadian dalam suatu kerangka kognitif sebagai adaptasi
psikologis atau mengurangi tekanan. Kemudian mengontrol keputusan
Universitas Sumatera Utara
didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk memilih hasil atau suatu tindakan berdasarkan pada sesuatu yang diyakini atau disetujuinya.
Kopp dalam Newman, 2008 yang menyatakan kontrol diri sebagai kemampuan untuk memenuhi keinginan dengan memodifikasi perilaku sesuai
dengan situasi, menyegerakan atau menunda tindakan, dan berperilaku yang diterima secara sosial tanpa dibimbing atau diarahkan oleh hal lainnya. Nofziger
2001 menyatakan kontrol diri sebagai perlawanan terhadap godaan pada saat ini yang mungkin merintangi cita-cita jangka panjang, menunda kesenangan atau
tujuan lain. Menurut pradiansyah 2003, kontrol diri adalah mampu menunda kenikmatan jangka pendek untuk mendapatkan sesuatu yang lebih besar secara
jangka panjang. Zulkarnain 2002 menyatakan kontrol diri dapat diartikan sebagai suatu aktivitas pengendalian tingkah laku, pengendalian tingkah laku
mengandung makna yaitu melakukan pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu untuk bertindak. Semakin tinggi kontrol diri
semakin intens pengendalian terhadap tingkah laku. Kontrol diri dalam penelitian ini didefinisikan berdasarkan pendapat
Gottfredson dan Hirschi 1990 yang menyatakan kontrol diri sebagai derajat kemudahan seseorang terkena serangan godaan sesaat. Dimana orang yang
memiliki kontrol diri yang rendah adalah orang-orang yang cenderung memiliki orientasi “here and now”, lebih memilih menyelesaikan sesuatu secara fisik dari
pada mengandalkan kognitif, senang terlibat dalam aktifitas berbahaya, kurang sensitif pada kebutuhan orang lain, lebih memilih jalan pintas dibanding hal-hal
yang kompleks, serta memiliki toleransi yang rendah terhadap sumber frustasi
Universitas Sumatera Utara
D.2. Aspek Kontrol Diri
Gottfredson dan Hirschi 1990 menyatakan 6 aspek yang menjelaskan ciri orang yang memiliki kontrol diri yang rendah, yaitu:
A. Impulsiveness
Konsep ini mengacu pada seseorang yang tidak mempertimbangkan konsekuensi negatif dari perbuatan yang akan dilakukannya. Mereka memiliki
orientasi “here and now” dan gampang tergoda untuk sesuatu yang menyenangkan.
B. Physical activity
Konsep ini menjelaskan individu dengan kontrol diri yang rendah lebih memilih kegiatan yang melibatkan aktifitas fisik daripada aktifitas yang
melibatkan pemikiran. C.
Risk seeking Konsep ini menjelaskan bahwa individu dengan kontrol diri yang rendah
suka terlibat dalam aktifitas-aktifitas fisik yang beresiko, membangkitkan dan menegangkan.
D. Self-centeredness
Konsep ini menjelaskan individu dengan kontrol diri yang rendah cenderung mementingkan diri sendiri, kurang sensitif terhadap penderitaan dan
kebutuhan orang lain, mereka sering tidak ramah, atau cenderung kurang peduli dalam pembinaan hubungan dengan orang lain.
Universitas Sumatera Utara
E. Simple tasks
Individu dengan kontrol diri yang rendah akan cenderung menghindari tugas-tugas yang sulit dan membutuhkan banyak pemikiran, mereka lebih
menyukai tugas sederhana yang tidak menuntut banyak pemikiran. F.
Volatile temper Konsep ini menjelaskan individu dengan kontrol diri yang rendah
cenderung rentan mengalami frustasi, mudah meledak-ledak, tempramental, dan ketika terlibat permasalahan dengan orang lain cenderung sulit untuk
menyelesaikannya dengan kepala dingin.
D.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Kontrol Diri
Menurut Gottfredson dan Hirschi 1990 beberapa karakteristik yang berhubungan dengan lemahnya kontrol diri adalah kurangnya kedewasaan,
disiplin dan pelatihan. Usia menurut gottfredson dan Hirschi dalam Conner et all, 2009 juga mempengaruhi kontrol diri, yaitu semakin meningkat usia seseorang
kemampuan mengontrol dirinya juga akan semakin meningkat. Tokoh lain yang mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi
kontrol diri adalah Siegel 2008 yang menyatakan pola asuh orang tua mempengaruhi kurangnya kontrol diri pada anak. Orang tua yang mengabaikan
atau gagal memonitor tingkah laku menyimpang yang dilakukan anak, dan tidak memberikan hukuman, akan menghasilkan rendahnya kontrol diri pada anak.
Kemudian anak yang tidak dekat dengan orang tuanya, kurang pengawasan, serta anak yang orangtuanya berperilaku kriminal atau menyimpang lebih mungkin
memiliki kontrol diri yang rendah.
Universitas Sumatera Utara
E. HARGA DIRI E.1 Definisi Harga Diri