Identifikasi Variabel Penelitian Subjek Penelitian 1. Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan salah satu elemen penting dalam suatu penelitian, sebab metode penelitian menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisis data dan pengambilan keputusan hasil penelitian Hadi, 2000. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional, dimana penelitian korelasional menurut Arikunto 2006 bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih dan apabila ada, berapa erat hubungan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran kontrol diri, harga diri dan gaya atribusi bermusuhan terhadap perilaku agresif petugas Satpol PP.

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian, maka dalam penelitian ini variabel yang terlibat adalah : Variabel Prediktor X yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku agresif, meliputi: X 1 : Kontrol Diri X 2 : Harga diri X 3 : Gaya atribusi bermusuhan Variabel Outcome Y :Perilaku Agresif satpol PP saat melaksanakn tugas penertiban. situasional Universitas Sumatera Utara

B. Definisi Operasional DO 1. Perilaku Agresif Y

Barbara Krahe 2005 menyatakan definisi agresi disajikan berdasarkan fokusnya terhadap tiga aspek, yaitu akibat merugikanmenyakiti, niat, dan harapan untuk merugikan, dan keinginan orang yang menjadi sasaran agresi untuk menghindari stimulus yang merugikan itu. Maka suatu perilaku dapat dinyatakan perilaku agresif apabila memenuhi 3 kriteria yang telah disebutkan diatas, yaitu: a. Akibat yang ditimbulkan merugikanmenyakiti b. Adanya niat dan harapan untuk merugikanmenyakiti c. Adanya keinginan dari orang yang menjadi sasaran agresi untuk menghindar. Selanjutnya Barbara krahe 2005 merangkum sembilan aspek perilaku agresif untuk mengkarakteristikan berbagai macam bentuk agresi, yaitu: 1. Modalitas respon Response modality, meliputi agresi fisik atau agresi verbal. 2. Kualitas respon Response quality, meliputi agresi yang berhasil atau agresi yang gagal. 3. Kesegeraan Immediacy, meliputi agresi langsung atau tak langsung. 4. Visibilitas Visibility, meliputi agresi yang tampak atau agresi yang tak tampak. 5. Hasutan Instigation, meliputi agresi yang terjadi karena diprovokasi atau agresi yang merupakan tindakan balasan Universitas Sumatera Utara 6. Arah sasaran Goal direction, meliputi Agresi permusuhan dan agresi instrumental. 7. Tipe kerusakan Type of damage, meliputi agresi fisik atau agresi psikologis. 8. Durasi akibat Duration of consquences, meliputi agresi yang menyebabkan kerusakan sementara atau agresi yang menyebabkan kerusakan jangka panjang 9. Unit-unit sosial yang terlibat Social unit involved, meliputi agresi yang dilakukan individu atau agresi yang dilakukan secara berkelompok.

2. Kontrol Diri X

1 Kontrol diri dalam penelitian ini didefinisikan sebagai derajat kemudahan seseorang terkena serangan godaan sesaat. Dimana orang yang memiliki kontrol diri rendah adalah orang-orang yang cenderung memiliki orientasi “here and now”, lebih memilih menyelesaikan sesuatu secara fisik dari pada mengandalkan kognitif, senang terlibat dalam aktifitas berbahaya, kurang sensitif pada kebutuhan orang lain, lebih memilih jalan pintas dibanding hal-hal yang kompleks, serta memiliki toleransi yang rendah terhadap sumber frustasi Untuk mengukur kontrol diri rendah low self control digunakan aspek- aspek kontrol diri yang dikemukan Gottfredson dan Hirschi 1990 sebagai berikut : 1. Impulsiveness 2. Physical activity 3. Risk seeking Universitas Sumatera Utara 4. Self-centeredness 5. Simple tasks 6. Volatile temper

3. Harga Diri X

2 Harga diri adalah evaluasi yang dibuat individu mengenai hal-hal yang berkaitan dengan dirinya, yang menunjukan tingkatan dimana individu meyakini dirinya sebagai individu yang mampu, penting, dan berharga. Harga diri diungkap melalui skala harga diri yang disusun peneliti berdasarkan aspek-aspek harga diri dari Coopersmith 1981, yaitu: 1. Perasaan berharga 2. Perasaan mampu 3. Perasaan diterima

4. Gaya atribusi bermusuhan X

3 Gaya atribusi bermusuhan diartikan sebagai kecendrungan seseorang untuk mengartikan aksi orang lain sebagai tindakan yang memiliki tujuan bermusuhan, walaupun maksud sebenarnya belum jelas dan situasinya sendiri tidak menjamin adanya niat permusuhan. Harga diri diungkap melalui skala harga diri yang disusun peneliti berdasarkan aspek-aspek harga diri dari Krahe dan Moller 2004, yaitu: 1. Mempersepsikan adanya permusuhan Perceived Hostile Intens 2. Merasakan kemarahan anger 3. Keinginan membalas wish to retaliate Universitas Sumatera Utara C. Subjek Penelitian C.1. Populasi dan Sampel Menurut Arikunto 2006 populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang dimaksudkan untuk diselidiki. Populasi dalam penelitian ini adalah petugas satpol PP di Langkat yang memiliki karakterisitik bertugas di kantor satuan polisi pamong praja Langkat, dan merupakan petugas lapangan. Hal ini berdasarkan pertimbangan praktis, yakni di lokasi ini adanya kemudahan bagi peneliti mendapatkan akses untuk mengambil data penelitian. Pemilihan hanya pada petugas satpol PP yang bertugas dilapangan karena perilaku agresif yang ingin dilihat adalah perilaku agresif situasional yakni hanya pada saat melaksanakan tugas penertiban, sehingga petugas satpol PP yang diukurpun hanyalah petugas yang bertugas melaksanakan penertiban. Sampel adalah sebagian dari populasi atau wakil dari populasi yang diteliti. Sampel yang digunakan harus benar-benar menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya Arikunto, 2006. Secara tradisional, statistika menganggap jumlah sampel 60 orang sudah cukup banyak Azwar, 2009. Dalam penelitian ini, dari populasi penelitian digunakan sampel sebanyak 60 orang yang diharapkan dapat mewakili karakteristik dan sifat-sifat populasinya. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai hal, baik yang bersifat teoritis maupun praktis, yang bersifat teoritis dimaksudkan untuk memperoleh derajat kecermatan statistik yang maksimal. Sedangkan pertimbangan yang bersifat praktis didasarkan pada keterbatasan peneliti, antara lain keterbatasan waktu dan dana. Universitas Sumatera Utara

D. Metode Pengambilan Sampel