D. Metode Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan non probabilty sampling tipe accidental yang berarti metode pengambilan sampel
yang dilakukan tanpa memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dapat terpilih menjadi anggota sampel, namun lebih kepada
pemilihan secara faktor kebetulan dan kemudahan dijumpainya sampel yang sesuai dengan karakteristik populasi Hadi, 2000.
E. Alat Ukur Penelitian
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen berupa skala atas dasar pertimbangan tujuan penelitian, waktu, tenaga serta biaya. Skala
ini dibedakan menjadi 2 tipe yaitu tipe isian angket terbuka dan tipe pilihan angket tertutup. Skala tipe isian dimaksudkan untuk mengungkap data mengenai
identitas pribadi subyek. Skala tipe pilihan yang digunakan meliputi 4 bagian skala, yaitu:
1. Skala Perilaku Agresif
Skala ini bertujuan untuk mengungkap keterlibatan subjek dalam perilaku agresif pada ranah khusus yakni menghadapi perlawanan masyarakat yang dikenai
penertiban. Skala perilaku agresif ini dirancang dengan aspek perilaku agresif yang dikemukakan oleh Barbara krahe 2005. Aspek perilaku agresif disini
adalah modalitas respon response modality yang meliputi agresi fisik atau agresi verbal, kualitas respon respone quality yang meliputi agresi yang berhasil atau
agresi yang gagal, kesegeraan immediacy yang meliputi agresi langsung atau tak
Universitas Sumatera Utara
langsung, visibilitas visibility yang meliputi agresi yang tampak atau agresi yang tak tampak, hasutan instigation yang meliputi agresi yang terjadi karena
diprovokasi atau agresi yang merupakan tindakan balasan, arah sasaran Goal direction yang meliputi agresi permusuhan dan agresi instrumental, tipe
kerusakan type of damage, meliputi agresi fisik atau agresi psikologis, durasi akibat duration of consquences, meliputi agresi yang menyebabkan kerusakan
sementara atau agresi yang menyebabkan kerusakan jangka panjang, dan unit-unit sosial yang terlibat social unit involved, meliputi agresi yang dilakukan secara
individual atau agresi yang dilakukan secara berkelompok. Semakin tinggi skor skala agresi yang diperoleh maka semakin tinggi pula tingkat agresi yang dimiliki
subjek. Sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh, maka semakin rendah pula tingkat agresi subjek.
Skala perilaku agresif ini menggunakan skala Likert 4 poin sebagai berikut:
STS : Bila individu merasa sangat tidak setuju dengan pernyataan
TS : Bila individu merasa tidak setuju dengan pernyataan
S : Bila individu merasa setuju dengan pernytaan
SS : Bila individu merasa sangat setuju dengan pernyataan
Pernyataan-pernyataan dalam skala ini terdiri dari aitem favorable dan aitem unfavourable. Dimana pemberian skor untuk masing-masing jawaban
responden pada tiap-tiap item dalam skala ditentukan oleh sifat aitemnya. Untuk seiap aitem favorable diberikan nilai satu untuk STS, dua untuk TS, Tiga untuk S
dan empat untuk setiap item yang dijawab SS. Sedangkan untuk setiap item
Universitas Sumatera Utara
ungavorable akan diberikan nilai 4 untuk setiap jawaban STS, tiga untuk TS, dua untuk S, dan 1 untuk SS. Penilaian ini berlaku untuk skala yang diujicobakan dan
skala yang akan digunakan dalam penelitian.
Tabel 1. Distribusi item-item skala perilaku agresif sebelum uji coba
No. Aspek
Item Favorable
Item Unfavorable
Jumlah
1. Agresi yang disebabkan
permusuhan 1 38
15 26 53 5
2. Agresi instrumental
2 39 63 27 73
5 3.
Agresi individual 16 28 40
3 54 5
4. Agresi kelompok
4 41 17 29 64
5 5.
Agresi karena diprovokasi 5 42 65
55 74 5
6. Agresi sebagai balasan
30 43 66 6 75
5 7.
Agresi yang tampak 7 18 67
44 78 5
8. Agresi yang tak tampak
56 68 79 8 19
5 9.
Agresi langsung 9 57
31 45 69 5
10. Agresi tak Langsung 10 32 46
20 58 5
11. Agresi yang menyebabkan kerusakan psikologis
21 47 59 76 70
5
12. Agresi yang menyebabkan
kerusakan fisik 48 60
22 33 71 5
13. Agresi yang menyebabkan kerusakan sementara
34 49 72 11 80
5 14. Agresi yang menyebabkan
kerusakan jangka panjang 12 35 61
23 50 5
Universitas Sumatera Utara
15. Agresi yang berhasil mengenai sasaran
13 24 51 36 77
5 16. Agresi yang gagal mengenai
sasaran. 52 62
14 25 37 5
TOTAL
80
2. Skala Kontrol Diri
Skala ini bertujuan untuk mengungkap tingkat kontrol diri rendah low self control subyek. Skala dirancang dengan aspek kontrol diri yang dikemukakan
oleh aspek-aspek kontrol diri rendah yang dikemukan Gottfredson dan Hirschi 1990 yakni
Impulsiveness ,
Physical activity ,
Risk seeking ,
Self-centeredness ,
Simple tasks dan
Volatile temper. Dalam skala ini semakin tinggi skor skala kontrol diri yang diperoleh
subjek artinya maka semakin rendah tingkat kontrol diri yang dimilikinya. Sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh, maka semakin tinggi pula tingkat
kontrol diri subjek. Skala kontrol diri ini juga menggunakan skala Likert 4 poin sebagai
berikut: STS
: Bila individu merasa sangat tidak setuju dengan pernyataan TS
: Bila individu merasa tidak setuju dengan pernyataan S
: Bila individu merasa setuju dengan pernytaan SS
: Bila individu merasa sangat setuju dengan pernyataan Pernyataan-pernyataan dalam skala ini terdiri dari aitem favorable dan
aitem unfavourable. Dimana pemberian skor untuk masing-masing jawaban responden pada tiap-tiap item dalam skala ditentukan oleh sifat aitemnya. Untuk
Universitas Sumatera Utara
seiap aitem favorable diberikan nilai satu untuk STS, dua untuk TS, Tiga untuk S dan empat untuk setiap item yang dijawab SS. Sedangkan untuk setiap item
ungavorable akan diberikan nilai 4 untuk setiap jawaban STS, tiga untuk TS, dua untuk S, dan 1 untuk SS. Penilaian ini berlaku untuk skala yang diujicobakan dan
skala yang akan digunakan dalam penelitian.
Tabel 2. Distribusi item-item skala kontrol diri sebelum uji coba
No. Aspek
Item Favorable Item Unfavorable Jumlah
1. Impulsiveness
7 19 31 37 49 55
1 13 25 43 10
2. Physical activity
2 10 44 56 8 14 26 32
38 50 10
3. Risk seeking
9 15 27 45 51
3 21 33 39 57
10 4.
Self-centeredness 4 16 22 28
34 40 58 10 46 52
10 5.
Simple tasks 11 23 35 41
47 59 5 17 29 53
10 6.
Volatile temper 6 24 30 36
48 54 12 18 42 60
10
TOTAL 60
3. Skala Harga Diri
Skala ini bertujuan untuk mengungkap tingkat harga diri subyek. Skala harga diri ini dirancang dengan aspek harga diri yang dikemukakan oleh
Coopersmith 1981. Aspek kontrol diri disini adalah perasaan berharga, perasaan mampu, perasaan diterima. Semakin tinggi skor skala harga diri yang diperoleh
maka semakin tinggi pula tingkat harga diri yang dimiliki subjek. Sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh, maka semakin rendah pula tingkat harga diri
subjek. Skala harga diri ini juga menggunakan skala Likert 4 poin sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
STS : Bila individu merasa sangat tidak setuju dengan pernyataan
TS : Bila individu merasa tidak setuju dengan pernyataan
S : Bila individu merasa setuju dengan pernytaan
SS : Bila individu merasa sangat setuju dengan pernyataan
Pernyataan-pernyataan dalam skala ini terdiri dari aitem favorable dan aitem unfavourable. Dimana pemberian skor untuk masing-masing jawaban
responden pada tiap-tiap item dalam skala ditentukan oleh sifat aitemnya. Untuk seiap aitem favorable diberikan nilai satu untuk STS, dua untuk TS, Tiga untuk S
dan empat untuk setiap item yang dijawab SS. Sedangkan untuk setiap item ungavorable akan diberikan nilai 4 untuk setiap jawaban STS, tiga untuk TS, dua
untuk S, dan 1 untuk SS. Penilaian ini berlaku untuk skala yang diujicobakan dan skala yang akan digunakan dalam penelitian.
Tabel 3. Distribusi item-item skala harga diri sebelum uji coba
No. Aspek
Item Favorable Item Unfavorable
Jumlah
1. Perasaan
berharga 10 13 19 25
28 34 40 46 52 61 64 73
1 4 7 16 22 31 37 43 49
55 58 67 70 25
2. Perasaan mampu 2 5 8 17 23
32 35 38 44 50 56 65 71
11 14 20 26 29 41 47 53
59 62 68 74 25
3. Perasaan
diterima 6 12 18 24
30 36 42 48 54 57 66 72
3 9 15 21 27 33 39 45 51
60 63 69 75 25
TOTAL 75
4. Skala gaya atribusi bermusuhan
Skala ini bertujuan untuk mengungkap kecendrungan gaya atribusi bermusuhan pada subyek. Skala gaya atribusi bermusuhan pada subjek ini
Universitas Sumatera Utara
dirancang dengan aspek gaya atribusi bermusuhan yang dikemukakan oleh Krahe dan Moller 2004. Aspek gaya atribusi bermusuhan disini adalah:
Mempersepsikan adanya permusuhan Perceived Hostile Intens, merasakan kemarahan anger, dan Keinginan membalas wish to retaliate
Semakin tinggi skor skala gaya atribusi bermusuhan yang diperoleh maka semakin tinggi pula kecendrungan gaya atribusi bermusuhan yang dimiliki
subjeki. Sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh, maka semakin rendah kecendrungan gaya atribusi bermusuhan subjek.
Sama seperti 3 skala yang telah diuraikan sebelumnya, Skala gaya atribusi bermusuhan ini juga menggunakan skala Likert 4 poin sebagai berikut :
STS : Bila individu merasa sangat tidak sesuai dengan pernyataan
TS : Bila individu merasa tidak sesuai dengan pernyataan
S : Bila individu merasa sesuai dengan pernytaan
SS : bila individu merasa sangat sesuai dengan pernyataan
Pernyataan-pernyataan dalam skala ini terdiri dari aitem favorable dan aitem unfavourable. Dimana pemberian skor untuk masing-masing jawaban
responden pada tiap-tiap item dalam skala ditentukan oleh sifat aitemnya. Untuk seiap aitem favorable diberikan nilai satu untuk STS, dua untuk TS, Tiga untuk S
dan empat untuk setiap item yang dijawab SS. Sedangkan untuk setiap item ungavorable akan diberikan nilai 4 untuk setiap jawaban STS, tiga untuk TS, dua
untuk S, dan 1 untuk SS. Penilaian ini berlaku untuk skala yang diujicobakan dan skala yang akan digunakan dalam penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. Distribusi item-item skala gaya atribusi bermusuhan sebelum uji coba
No. Aspek
Item Favorable Item Unfavorable
Jumlah
1. Mempersepsikan
adanya permusuhan Perceived Hostile
Intens 1 7 13 19
25 31 37 43 49 55
4 10 16 22 28 34 40 46
52 58 20
2. merasakan
kemarahan anger 5 11 17 23
29 35 41 47 53 59
2 8 14 20 26 32 38 44
50 56 20
3. Keinginan
membalas wish to retaliate
3 9 15 21 27 33 39 45
48 51 6 12 18 24
30 36 42 54 57 60
20
TOTAL 60
F. Uji Coba Alat Ukur
Skala tersebut akan diujicobakan dahulu sebelum digunakan. Uji coba digunakan untuk menguji reliabilitas dan validitas alat ukur serta untuk menguji
daya beda item.
F.1. Validitas Alat Ukur
Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrument pengukur dapat
dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan maksud
dilaksanakannya pengukuran tersebut. Tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas
rendah Azwar, 2004. Pada dasarnya skala yang disusun berdasarkan kawasan ukur yang
teridentifikasi dengan baik dan dibatasi dengan jelas, secara teoritik akan valid. Dari sudut cakupan isi, sejak awal pengembangan skala, relevansi aitem dengan
Universitas Sumatera Utara
tujuan ukur sebenarnya sudah dapat dievaluasi lewat nalar dan akal sehat yang mampu menilai melalui pendapat professional judgment apakah isi skala
memang layak digunakan untuk mengungkap atribut yang dikehendaki oleh perancang skalanya Azwar, 2009. Dalam hal ini professional judgment dalam
penelitian ini adalah dosen pembimbing peneliti. Untuk validitas tampang atau face validity, yaitu validitas yang didasarkan
pada penampilan luar dari alat ukur yang digunakan. Untuk memenuhi validitas tampang ini maka alat ukur yang akan dirancang menggunakan tampilan fisik
seperti format, ukuran huruf, dan lain sebagainya sesuai dengan kaidah-kaidah penyusunan skala psikologi yang baik dengan bantuan professional judgment
dalam hal ini dosen pembimbing.
F.2. Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas atau yang sering disebut dengan keterpercayaan, keajegan, konsistensi dan sebagainya mengacu pada sejauh mana hasil suatu pengukuran
dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil
yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Azwar, 2004
Untuk pengujian reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach. Teknik ini merupakan salah satu formula
untuk menghitung koefisien reliabilitas alpha dengan pendekatan konsistensi internal dimana prosedurnya hanya memerlukan satu kali pengenaan sebuah tes
Universitas Sumatera Utara
kepada sekelompok individu sebagai subjek single-trait administration. Pendekatan ini mempunyai nilai praktis dan efisiensi yang tinggi Azwar, 2004.
Untuk menguji reliabilitas ini dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 for Windows. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas
rxx dalam rentang 0 sampai dengan 1. Semakin tinggi koefisien reliabilitasnya mendekati angka 1 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien
yang semakin rendah mendekati angka 0 maka semakin rendah pula reliabilitasnya Azwar, 2004. Dalam penelitian ini batasan penerimaan reliabilitas
dianggap memuaskan apabila koefisiennya mencapai minimal 0,5 Azwar, 2004.
F.3. Uji Daya Beda Item
Uji daya beda butir pernyataan untuk melihat sejauh mana butir pernyataan mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang
memiliki atau tidak memiliki atribut yang diukur Azwar, 2009. Pengujian daya beda butir pernyataan ini dilakukan dengan komputasi
koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap butir pernyataan dengan suatu kriteria yang relevan, yaitu skor total tes itu sendiri dengan menggunakan
koefisien korelasi Pearson Product Moment. Prosedur pengujian ini akan menghasilkan koefisien korelasi item total r
ix
yang dikenal dengan sebutan daya beda aitem Azwar, 2009
Besarnya koefisien korelasi item total bergerak dari 0 sampai dengan 1,00 dengan nilai positif dan negatif. Semakin baik daya diskriminasi item maka
koefisien korelasinya semakin mendekati angka 1,00 Azwar, 2009. Batasan nilai indeks daya beda item dalam penelitian ini adalah 0,3, sehingga setiap item yang
Universitas Sumatera Utara
memiliki harga kritik ≥ 0,3 sajalah yang akan digunakan dalam pengambilan data
yang sebenarnya. Pengujian daya beda item pada penelitian ini dengan bantuan program
SPSS versi 16.0 for Windows, dimana kriterianya, daya beda item dikatakan baik apabila besarnya koefisien korelasi skor item terhadap skor total
≥ harga kritik, yaitu 0,3 dengan taraf signifikansi α sebesar 0,05.
G. Hasil Uji Coba Alat Ukur 1. Hasil Uji Coba Skala Perilaku Agresif