Sejak tahun 1990, suku bunga deposito dapat dikatakan cukup tinggi walaupun dengan kondisi yang berfluktuasi. Tahun 1998 merupakan puncak
tertingginya yaitu mencapai 28,29 . Gejolak ini merupakan dampak dari krisis moneter yang terjadi tahun 19971998. Demikian suku bunga deposito terus
mengalami naik turun selama periode ini. Sampai pada tahun 2009, tingkat suku bunga deposito adalah sebesar 9,55 yang dapat dikatakan berada pada tingkat
suku bunga yang normal.
4.7 Analisis Hasil 4.7.1 Analisis dan Pengumpulan Data
Berdasarkan besarnya jumlah nilai obligasi, GDP, nilai kurs, dan suku bunga deposito yang relatif besar, maka digunakan model logaritma dalam
menganalisis hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas tersebut. Analisis yang dilakukan gunanya untuk mengetahui korelasi antara
obligasi, sebagai variabel terikat, dengan GDP, nilai kurs, dan suku bunga deposito, sebagai variabel bebas. Untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang
telah dikemukan sebelumnya, maka dilakukan perhitungan dan pengujian, yaitu dengan uji t-statistik, uji F-statistik, dan uji LM-Test yang diperoleh dari
penggunaan program Eviews 5.0 pada komputer.
4.7.2 Interpretasi Model
Berdasarkan hasil regresi linear berganda dengan menggunakan program komputer Eviews 5.0 diperoleh hasil estimasi sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Hasil Regresi
Log Y = 0,670461+ 0,241148LogX
1
+ 0,998121LogX
2
– 1,040199LogX
3
Std. Error = 1,957828 0,100719 0,160966 0,332378 t-Statistik = 2,394261 6,200833 -3,129566
R-squared = 0,930500 F-statistik = 71.40567 Adjusted R-squared = 0.917469 Prob.Statistik = 0,000000
Keterangan : signifikan pada α = 1
signifikan pada α = 5 Dari hasil regresi di atas dapat dilihat bagaimana pengaruh variabel-
variabel bebas X
1
GDP, X
2
nilai kurs, dan X
3
suku bunga deposito terhadap variabel terikat Y permintaan obligasi swasta di Indonesia. Penjelasan dari hasil
estimasi tersebut adalah : 1.
GDP mempunyai pengaruh positif terhadap peningkatan permintaan obligasi swasta di Indonesia, dengan koefisien sebesar 0,241148.
Artinya, setiap kenaikan jumlah GDP sebesar 1 maka akan menyebabkan kenaikan pada permintaan obligasi swasta di Indonesia
sebesar 0,241148 . 2.
Nilai kurs mempunyai pengaruh positif terhadap peningkatan permintaan obligasi swasta di Indonesia dengan koefisien sebesar
0,998121. Artinya, setiap penguatan nilai kurs sebesar 1 akan menyebabkan kenaikan pada permintaan obligasi swasta di Indonesia
sebesar 0,998121 .
Universitas Sumatera Utara
3. Suku bunga deposito mempunyai pengaruh negatif terhadap
peningkatan permintaan obligasi swasta di Indonesia dengan koefisien sebesar 1,040199. Artinya, setiap kenaikan suku bunga deposito
sebesar 1 akan menyebabkan penurunan permintaan obligasi swasta di Indonesia sebesar 1,040199 .
4.7.3 Test of Goodness of Fit Uji Kesesuaian 4.7.3.1 Koefisien Determinasi R-squared
Berdasarkan hasil regresi pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai R- squared yang diperoleh adalah sebesar 0,93050 atau sebesar kurang lebih 93.
Artinya, secara keseluruhan variabel-variabel independen, yaitu : GDP, nilai kurs, dan suku bunga deposito, dapat menjelaskan variabel dependen, yaitu: permintaan
obligasi swasta di Indonesia, sebesar 93. Sedangkan sisa 7 nya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model estimasi.
4.7.3.2 Uji t-statistik
Uji t-statistik dilakukan untuk mengetahui apakah secara parsial atau masing-masing variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel
terikat. Hipotesis sebagai berikut :
- H
: bi = 0, ………….tidak signifikan. -
Ha : bi ≠ 0, .................signifikan.
Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
- H
diterima apabila t-statistik t-tabel, maka variabel independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen. t-stat t-tabel -
Ha diterima apabila t-statistik t-tabel, maka variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. t-
stat tabel
1. GDP X
1
Dari hasil regresi yang telah dilakukan, diketahui bahwa nilai t-statistik dari variabel X
1
atau GDP yaitu : t-stat = 2,394261 ;
α = 5 df = n-k-1 = 20-3-1 = 16 ;
t-tabel = 2,120 Hasil estimasi menunjukkan bahwa GDP X
1
signifikan pada α = 5 dengan t-stat t-tabel 2,394261 2,120. Maka, kriteria keputusan yang
diambil adalah Ha diterima, artinya variabel GDP X
1
berpengaruh signifikan terhadap variabel permintaan obligasi swasta di Indonesia Y
pada tingkat kepercayaan 95.
Ha diterima Ho
Ha diterima
-2,120 2,120 2,394
Gambar 4.2 Uji t-statistik terhadap GDP
Universitas Sumatera Utara
2. Nilai Kurs X
2
Berdasarkan hasil regresi, nilai t-statistik dari variabel nilai kurs X
2
yaitu: t-stat = 6,200833 ;
α = 1 df = n-k-1 = 20-3-1 = 16 ;
t-tabel = 2,921 Hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai kurs X
2
signifikan pada α = 1 dengan t-stat t-tabel 6,200833 2,921. Maka, kriteria keputusan yang
diambil adalah Ha diterima, artinya variabel nilai kurs X
2
berpengaruh signifikan terhadap variabel permintaan obligasi swasta di Indonesia Y
pada tingkat kepercayaan 99.
Ha diterima Ho
Ha ditreima
-2,921 2,921 6,2008
Gambar 4.3 Uji t-statistik terhadap Nilai kurs
3. Suku Bunga Deposito X
3
Berdasarkan hasil regresi, nilai t-statistik dari variabel suku bunga deposito X
3
yaitu : t-stat = -3.129566 ;
α = 5 df = n-k-1 = 16 ;
t-tabel = -2,120
Universitas Sumatera Utara
Hasil estimasi menunjukkan bahwa suku bunga deposito X
3
signifikan pada α = 5 dengan t-stat t-tabel 3,129566 2,120. Maka, kriteria
keputusan yang diambil adalah Ha diterima, artinya variabel suku bunga deposito X
3
berpengaruh signifikan terhadap variabel permintaan obligasi swasta di Indonesia Y pada tingkat kepercayaan 95.
Ha diterima Ho
Ha diterima
-3.129 -2,120 2,120
Gambar 4.4 Uji t-statistik terhadap Suku Bunga Deposito
4.7.3.3 Uji F-statistik
Uji F-statistik dilakukan untuk melihat apakah semua variabel independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.
Hipotesis dalam uji F-statistik sebagai berikut : -
H : b
1
= b
2
= b
3
= 0, ………...tidak signifikan. -
Ha : b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ 0, ………...signifikan.
Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
- H
diterima apabila F-statistik F-tabel, maka semua variabel independen secara bersama-sama tidak signifikan mempengaruhi
variabel dependen. -
Ha diterima apabila F-statistik F-tabel, maka semua variabel
independen secara bersama-sama signifikan mempengaruhi variabel dependen.
Dari hasil regresi diketahui F-statistik adalah 71,40567. α = 1
V1 = k = 3 ; V2 = n-k-1 = 20-3-1 = 16 Maka, F-tabel = 5,29
Dari hasil F-tabel yang diperoleh, dapat dilihat bahwa F-statistik F- tabel 71,40567 5,29. Maka, hipotesis yang diterima adalah Ha diterima.
Artinya seluruh variabel independen GDP, nilai kurs, suku bunga deposito secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen
permintaan obligasi swasta di Indonesia pada tingkat kepercayaan 99.
Universitas Sumatera Utara
Ho diterima
Ha diterima
5,29 71,405
Gambar 4.5 Uji F-statistik
4.7.4 Uji Penyimpangan Klasik 4.7.4.1 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas adalah pengujian yang dilakukan untuk melihat suatu kondisi apakah terdapat hubungan linear sempurna diantara variabel-
variabel independen yang terdapat dalam model regresi. Model regresi yang dianalisis adalah :
LogY = α + β
1
LogX
1
+ β
2
LogX
2
+ β
3
LogX
3
+ µ ......................................... 1 R-squared = 0,93050
Maka, dilakukan pengujian diantara masing-masing variabel bebas untuk melihat apakah terdapat hubungan satu sama lain.
Universitas Sumatera Utara
1. GDP X
1
= f {Nilai kurs X
2
, Suku bunga deposito X
3
β
1
LogX
1
= α + β
2
LogX
2
+ β
3
LogX
3
+ µ .....................................2 Hasil regresi dari model diatas menunjukkan R-squared sebesar 0,651140.
Karena R-squared persamaan 1 lebih besar dari R-squared persamaan 2 atau 0,940982 0,651140, maka disimpulkan bahwa tidak ada
multikolinearitas antar variabel independen. 2.
Nilai kurs X
2
= f {GDP X
1
, Suku bunga deposito X
3
} β
2
LogX
2
= α + β
1
LogX
1
+ β
3
LogX
3
+ µ .................................... 3 R-squared dari model regresi tersebut adalah 0,463520. Karena R-squared
persamaan 1 lebih besar dari R-squared persamaan 3 atau 0,940982 0,463520, maka disimpulkan tidak ada multikolinearitas antar variabel
independen. 3.
Suku bunga deposito X
3
= f {GDP X
1
, Nilai kurs X
2
} β
3
LogX
3
= α + β
1
LogX
1
+ β
2
LogX
2
+ µ ....................................4 R-squared dari model regresi di atas adalah 0,493571. Karena R-squared
persamaan 1 lebih besar dari R-squared persamaan 4 atau 0,940982 0,493571, maka disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel
independen.
4.7.4.2 Uji Autokorelasi
Untuk mengetahui apakah terdapat autokorelasi diantara variabel-variabel yang dianalisis digunakan uji Langrange Multiplier LM-Test, dengan
membandingkan nilai χ
2
hitung dengan χ
2
tabel, dengan kriteria sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Jika χ
2
hitung χ
2
tabel, berarti ada autokorelasi. 2.
Jika χ
2
hitung χ
2
tabel, berarti tidak ada autokorelasi. Dengan menggunakan program Eviews 5.0 diperoleh hasil estimasi sebagai
berikut:
Tabel 4.7 Uji LM-Test
F-Statistik 1,753306 Probability 0.106337 ObsR-Squared 3,913154 Prob. Chi-Square 0.064590
Nilai χ
2
hitung ObsR-squared = 3,913154 Probability = 0,06459
Df = n-k-1 = 20-3-1 = 16 χ
2
tabel = 26,29623 Berdasarkan hasil uji LM-
Test di atas diketahui bahwa nilai χ
2
hitung χ
2
tabel 3,913154 26,29623, dengan probability 0,06459 atau lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa hasil estimasi adalah signifikan. Maka,
berdasarkan hasil uji LM-Test dinyatakan bahwa tidak terdapat autokorelasi pada
model regresi.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN