ekonomi ini, yaitu untuk menjadi lebih realistis, aktif dan kreatif. Dewasa ini, upaya-upaya yang telah diusahakan telah membuahkan hasil, IHSG kembali ke
posisi semula sebelum krisis dan bahkan menembus tiga digit.
4.3 Perkembangan Permintaan Obligasi Swasta di Indonesia
Obligasi merupakan produk investasi jangka menengah dan panjang dari waktu penerbitannya sampai pada waktu jatuh temponya. Bentuk hasil investasi
obligasi disebut kupon. Tingkat suku bunga pada kupon ada yang bersifat tetap, yang disebut dengan fix rate, dan ada yang bersifat mengambang, yang disebut
dengan floating rate. Dengan kupon yang bersifat tetap, yield dari obligasi semakin besar jika investor membeli dengan harga dibawah harga perdana
sehingga ia mendapatkan persentase yang lebih tinggi daripada yang ditetapkan semula. Demikian sebaliknya, jika ia membeli dengan harga yang lebih tinggi dari
harga perdana maka yield obligasi semakin kecil. Permintaan dan penawaran obligasi yang terjadi mempengaruhi secara
langsung harga dari obligasi tersebut, yang biasanya dikaitkan dengan tingkat suku bunga perbankan. Dengan asumsi, jika suku bunga bank turun, harga
obligasi naik karena banyak investor yang beralih ke obligasi. Sedangkan, jika suku bunga bank naik, harga obligasi turun, karena investor beralih ke produk-
produk bank, seperti deposito. Perkembangan permintaan obligasi swasta yang terjadi di Indonesia dari
tahun 1990 sampai sekitar tahun 1996 berjalan lambat tapi pasti. Perkembangan yang terjadi selama masa itu tidak begitu berfluktuasi, bahkan cenderung
Universitas Sumatera Utara
mengalami peningkatan walaupun peningkatan yang terjadi tidak besar. Sedangkan dari tahun 1997 sampai 2009, permintaan obligasi mulai menunjukkan
perkembangan yang signifikan. Dalam masa ini, permintaan obligasi swasta yang terjadi di Indonesia banyak mengalami peningkatan, yang artinya obligasi mulai
diminati oleh para investor. Perkembangan permintaan obligasi swasta di Indonesia dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut :
Tabel 4.3 Permintaan Obligasi Swasta di Indonesia
1990 – 2009 Rp Miliar Tahun
Obligasi
1990 1862,2
1991 2087,2
1992 1842
1993 3941,3
1994 4870,9
1995 7055,6
1996 9896,8
1997 15605
1998 14505
1999 15609
2000 22383,9
2001 20734,8
2002 21423,5
2003 45599
2004 62800
2005 62781
2006 67880,5
2007 84553
2008 73000
2009 88000
Sumber : BI Kantor Cabang Medan, 2010, diolah
Universitas Sumatera Utara
4.4 Perkembangan Gross Domestic Product GDP di Indonesia