Pengukuran GDP Profesi Penunjang Pasar Modal

maka efeknya akan menaikkan besarnya PDB nominal meskipun pada kenyataannya tidak terjadi kenaikan produksi atau output.

2.3.2 Pengukuran GDP

Pengukuran GDP dapat dibedakan berdasarkan 2 pendekatan, dalam Ekonomi Makro edisi terjemahan oleh Sigit Triandaru, sebagai berikut : a. GDP berdasarkan pendekatan pengeluaran agregat Berdasarkan pendekatan pengeluaran, GDP diukur dengan menjumlahkan seluruh belanja pada barang dan jasa akhir yang diproduksi perekonomian dalam satu tahun. Dapat digambarkan dengan formula sebagai berikut : GDP = C + I + G + X - M Dimana, C = konsumsi I = investasi G = pengeluaran pemerintah X – M = ekspor neto, yaitu nilai ekspor X dikurang impor M b. GDP berdasarkan pendekatan pendapatan agregat GDP diukur dengan menjumlahkan seluruh pendapatan agregat yang diterima selama satu tahun oleh orang-orang yang memproduksi output tersebut. Dapat digambarkan dengan formula sebagai berikut : GDP = R + W + i + π Universitas Sumatera Utara Dimana : R = Rent sewa W = Wage upah i = interest bunga π = profit laba Sewa adalah untuk pemilik faktor produksi, upah untuk tenaga kerja, bunga adalah untuk pemilik modal, dan laba adalah untuk perusahaan. Sedangkan, berdasarkan Samuelson dan Nordhaus dalam Ilmu Makroekonomi 2001, pengukuran GDP ada 3 pendekatan, yaitu : 1. Pendekatan Pendapatan Income Approach GDP adalah jumlah dari seluruh barang dan jasa yang diterima oleh faktor- faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu wilayah dalam periode tertentu. Nilai tambah bruto adalah jumlah dari sewa tanah, upahgaji, bunga modal, dan keuntunganlaba. Y = R + W + i + π Dimana : R = sewa tanah W = upahgaji i = bunga modal π = laba 2. Pendekatan Pengeluaran Expenditure Approach GDP adalah jumlah dari seluruh pengeluaran yang dilakukan untuk pengeluaran konsumsi pemerintah, rumah tangga, dan lembaga swasta nirlaba, Universitas Sumatera Utara perubahan inventori, dan ekspor bersih dalam suatu wilayah pada periode tertentu. Dengan metode ini, penghitungan nilai tambah bruto bertitik tolak pada penggunaan akhir dari barang dan jasa yang diproduksi. Y = C + I + G + X - M Dimana : C = pengeluaran konsumsi untuk rumah tangga I = pengeluaran konsumsi untuk investasi G = pengeluaran konsumsi untuk pemerintah X-M = ekspor netto 3. Pendekatan Produksi Production Approach GDP adalah hasil dari nilai tambah bruto atau nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh unit produksi di suatu wilayah dalam suatu periode. Nilai tambah bruto adalah nilai produksi bruto dari barang dan jasa tertentu dikurangi dengan seluruh biayaa yang digunakan dalam proses produksi. Y = P1Q1 + P2Q2 + … + PnQn Dimana : Y = GDP P1, P2, …, Pn = harga satuan produk pada satuan masing-masing sektor ekonomi Q1, Q2,…, Qn = jumlah produk pada satuan masing-masing sektor ekonomi Universitas Sumatera Utara 2.4 Kurs 2.4.1 Pengertian Kurs