Suku Bunga Deposito .1 Pengertian Suku Bunga

jangka panjang terhadap fluktuasi nilai tukar. Perubahan-perubahan permintaan dan penawaran terhadap aset-aset keuangan mempengaruhi nilai tukar. C. Synthesis of Traditional and Modern Monetary Views Teori ini memperjelas bahwa nilai tukar lebih cepat mengalami fluktuasi jika dipengaruhi oleh dinamika yang terjadi di pasar keuangan. 2.5 Suku Bunga Deposito 2.5.1 Pengertian Suku Bunga Suku bunga merupakan suatu nilai atau harga atas penggunaan sejumlah uang dalam jangka waktu tertentu, yang umumnya dinyatakan dalam persen . Dalam perbankan, bunga dianggap sebagai balas jasa yang ditentukan oleh bank kepada nasabah, baik yang menabung maupun menerima kredit dari bank yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dalam bank, ada 2 jenis suku bunga, yaitu suku bunga simpanan dan suku bunga pinjaman. Suku bunga simpanan adalah suku bunga yang ditetapkan oleh pihak yang harus dibayarkan kepada nasabah atas simpanan yang dilakukan nasabah di bank tersebut. Sedangkan, suku bunga pinjaman adalah suku bunga yang ditetapkan oleh pihak bank yang harus dibayarkan nasabah kepada bank atas pinjaman sejumlah dana yang diterima dari bank tersebut.

2.5.2 Teori Tingkat Suku Bunga

Dalam Uang, Perbankan, dan Ekonomi Moneter oleh Mandala Manurung dan Prathama Rahardja, teori tingkat suku bunga adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara A. Teori Klasik Menurut teori klasik, tingkat suku bunga dapat diartikan sebagai balas jasa yang diterima karena menabung atau harga yang didapat karena menunda konsumsinya. Teori klasik menyatakan bahwa keinginan masyarakat untuk menabung sangat tergantung pada tingkat suku bunga. Semakin tinggi tingkat suku bunga akan semakin mendorong keinginan masyarakat untuk menabung, demikian sebaliknya. Selain mempengaruhi keinginan masyarakat untuk menabung, tingkat suku bunga juga mempengaruhi investasi. Semakin tinggi tingkat suku bunga akan menyebabkan penurunan terhadap tingkat investasi. Hal ini disebabkan karena masyarakat akan lebih memilih mengorbankan pengeluarannya untuk menabung daripada berinvestasi, karena tingkat bunga yang diperoleh dari menabung lebih tinggi. Dengan kata lain, masyarakat akan merasa lebih menguntungkan jika menabung daripada menginvestasikan uangnya. B. Teori Keynesian Keynes mengemukakan, tingkat suku bunga adalah balas jasa yang diterima seseorang karena telah mengorbankan liquidity preference nya. Liquidity preference merupakan permintaan keinginan memegang atau menahan uang untuk 3 motif, yaitu : untuk motif transaksi, berjaga-jaga dan spekulasi. Menurut Keynes, permintaan uang dengan motif spekulasi merupakan yang paling berpengaruh pada kegiatan ekonomi. Permintaan uang untuk spekulasi dipengaruhi oleh tingkat suku bunga, dimana keduanya memiliki korelasi negatif. Semakin tinggi tingkat suku bunga maka semakin rendah Universitas Sumatera Utara keinginan masyarakat akan uang tunai cash untuk tujuan spekulasi. Sebab apabila tingkat suku bunga naik berarti biaya memegang cash opportunity cost of holding money semakin besar sehingga keinginan masyarakat memegang cash semakin kecil. Keynes berpendapat bahwa masyarakat menganggap adanya tingkat suku bunga nominal, yaitu tingkat suku bunga yang diharapkan akan kembali ke tingkat normal setelah terjadi perubahan. Jika pada kenyataannya, tingkat suku bunga naik di atas tingkat suku bunga nominal, maka masyarakat akan mengharapkan suku bunga akan turun kembali ke tingkat normal. Sehingga harga surat berharga diperkirakan akan naik, dengan demikian kemungkinan adanya kerugian capital loss akan semakin kecil. Dalam keadaan seperti ini, masyarakat akan cenderung membeli surat berharga, sehingga menyebabkan permintaan cash menurun. Demikian sebaliknya, apabila tingkat suku bunga berada di bawah tingkat suku bunga nominal, masyarakat akan memperkirakan suku bunga akan naik kembali ke posisi normal. Masyarakat akan menjual surat berharga karena harga surat berharga akan turun, sehingga menyebabkan permintaan untuk menyimpan cash meningkat. 2.5.3 Deposito 2.5.3.1 Pengertian Deposito Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan Indonesia mendefenisikan deposito, sebagai berikut : “Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.” Universitas Sumatera Utara

2.5.3.2 Jenis Deposito

Adapun pembagian jenis deposito menurut Mandala Manurung antara lain: 4. Deposito Berjangka Time Deposit Adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan tanggal yang disepakati antara pihak deposan pemilik deposito berjangka dengan pihak bank. Deposito berjangka disebut sebagai simpanan atas nama, karena hanya dapat ditarik atau diuangkan oleh pemilik yang tercantum namanya di bilyet deposito tersebut. Penarikan bunga atas deposito berjangka dapat ditarik tunai ataupun dipindahbukukan ke rekening deposan dalam bentuk tabungan atau rekening giro. 5. Sertifikat Deposito Adalah produk turunan dari deposito berjangka yang dapat diperjualbelikan bukti simpanannya kepada pihak ketiga. Beda halnya dengan deposito berjangka, sertifikat deposito dapat diuangkan secara atas unjuk, artinya siapa pun yang memegang bukti simpanan tersebut dapat menguangkannya pada saat jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayar dimuka pada saat nasabah menempatkan dananya ke dalam bentuk sertifikat deposito. 6. Deposit on Call Adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan setelah adanya pemberitahuan terlebih dahulu dari nasabah dalam jangka waktu Universitas Sumatera Utara tertentu sesuai dengan kesepakatan antara pihak nasabah dengan pihak bank. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah langkah atau prosedur yang dilakukan dalam mengumpulkan informasi empiris guna memecahkan masalah dan menguji hipotesis dari penelitian.

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Sesuai dengan judul, ruang lingkup penelitian ini adalah pengkajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan obligasi di Indonesia seperti GDP Gross Domestic Product, nilai kurs, dan suku bunga deposito.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa data time series yang bersifat kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka-angka. Data yang digunakan untuk penelitian ini bersumber dari Bank Indonesia Cabang Medan dan Biro Pusat Statistik BPS Provinsi Sumatera Utara dari tahun 1990 sampai dengan tahun 2009.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah melalui studi kepustakaan library research yaitu penelitian yang dilakukan melalui bahan-bahan kepustakaan berupa tulisan-tulisan ilmiah, artikel, laporan-laporan penelitian ilmiah yang ada relevansinya dengan topik penelitian dengan cara pencatatan langsung. Universitas Sumatera Utara