Pengaruh Lama Pendiaman Terhadap Laju Hidrolisis Enzim Lipase Pengaruh Lama Pendiaman Enzim Lipase Selama Pendiaman Terhadap Bilangan Penyabunan dari Minyak

diinaktifkan dengan penambahan etanol, kemudian dihitung aktivitas lipase Silalahi dkk, 1999a. Aktivitas = A-B xN NaOH x 1000n Dimana : A = ml NaOH untuk titrasi sampel B = ml NaOH untuk titrasi blanko N NaOH = normalitas NaOH 1000 = konversi dari mmol ke µ mol n = waktu pendiaman menit

3.3.5 Pengaruh Lama Pendiaman Terhadap Laju Hidrolisis Enzim Lipase

Sejumlah 10 gr sampel minyak ditimbang dalam erlenmeyer 125 ml Lalu dalam minyak ditambahkan getah buah pepaya sebanyak 10 dari berat minyak. Campuran ini diaduk dengan menggunakan pengaduk magnet selama 10 menit untuk menghomogenkan. kemudian didiamkan dengan variasi lama pendiaman : 180, 360, 540, 720, 900 dan 1440 menit. Setelah masa pendiaman tercapai, diinaktifkan dengan penambahan etanol 95 teknis sebanyak 50 ml. Kemudian campuran dipindahkan kedalam corong pisah, ditambahkan 20 ml n- heksan, diekstraksi dan terbentuk dua lapisan. Lapisan atas lapisan n-heksan dipisahkan sebagai filtrat I. Lapisan alkohol dikocok dengan 20 ml n-heksan, setelah didiamkan beberapa saat diambil lapisan atas filtrat II. Kumpulkan filtrat I dan filtrat II kemudian dicuci dengan 25 ml aquades. Filtrat yang diperoleh diuapkan diatas penganas air didalam cawan penguap yang sudah diketahui beratya. Minyak yang diperoleh dari hasil penguapan ditimbang sampai berat konstan Silalahi dkk, 1999a. Laju hidrolisis dari enzin dihitung sebagai berikut. menit pendiaman Waktu mg x akhir Berat - awal Berat hirolisis Laju = Trigliserida yang tidak terhidrolisis = 100 x awal Berat akhir Berat

3.3.6 Pengaruh Lama Pendiaman Enzim Lipase Selama Pendiaman Terhadap Bilangan Penyabunan dari Minyak

Sampel minyak hasil ekstraksi yang diperoleh diatas, ditimbang sejumlah 5 g dalam labu alas bulat 250 ml kemudian ditambahkan 50 ml KOH beralkohol dan kemudian direfluks selama 1 jam. Hasil refluks dipindahkan kedalam erlemeyer 125 ml, dinginkan dan ditambahkan indikator fenolftalein 2-3 fetes. Dititrasi, dengan HCL 0,5 N sampai warna merah jambu hilang. Sebagai blanko dilakukan hal yang sama tanpa sampel Perkins, 1991. g sampel Berat 56,1 x HCl N x sampel - blanko Penyabunan Bilangan = Dimana : blanko = ml HCl yang digunakan untuk titrasi blanko Sampel = ml HCl yang digunakan untuk titrasi sampel N HCl = normalitas HCl untuk titrasi 56,1 = berat molekul KOH Berat sampel = berat minyak yang ditimbang gram

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengaruh Lama Pendiaman Terhadap Aktivitas Enzim Lipase

Hasil penelitian dari pengaruh lama pendiaman terhadap aktivitas lipase pada konsentarsi getah pepaya 10 dari berat minyak dapat pada Tabel 3.1 dan Gambar 3.1. Data selengkapnya dan contoh perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 1, 2, 3, dan 10. Tabel 4.1 Aktivitas hidrolitik enzim lipase selama dilakukan pendiaman Lama pendiaman menit Aktivitas Hidrolitik µmolmenit Minyak Kelapa Minyak Kelapa Sawit Minyak Jagung 180 13,92 12,53 11,94 360 8,05 7,19 6,87 540 6,52 5,17 5,34 720 5,61 5,01 4,58 900 4,84 4,39 3,95 1440 3,23 3,00 3,02 Keterangan: hasil didapat dari data rata rata tiga kali pengulangan Dari Tabel 3.1 dan Gambar 3.1 dapat dilihat bahwa semakin lama pendiaman aktivitas hidrolitik semakin menurun. Pada pendiaman 180 menit, aktifitas hirolitik untuk minyak kelapa adalah 13,92 µmolmenit, untuk minyak kelapa sawit 12,53 µmolmenit dan untuk minyak jagung 11,94 µmolmenit. Untuk lama pendiaman selanjutnya, aktivitas hidrolitik makin menurun. Pada minyak kelapa tampak nyata penurunan aktivitas hidrolitik. Hal ini dikarenakan komposisi penyusun trigliseridanya adalah asam lemak rantai pendek Giordani et. al., 1991 Silalahi, 1999. Sedangkan pada minyak kelapa sawit dan minyak jagung penyusun utamanya adalah asam lemak rantai panjang dan asam lemak dengan ikatan rangkap. Dinyatakan bahwa lipase dari getah pepaya selektif menghidrolisis trigliserida yang mempunyai asam lemak dengan rantai