2.2 Enzim
Enzim adalah golongan protein yang disintesis oleh sel hidup dan mempunyai fungsi penting sebagai katalisator dalam setiap reaksi metabolisme
yang terjadi pada organisasi hidup. Enzim juga merupakan biokatalisator yang menunjang berbagai proses industri. Hal ini disebabkan enzim mempunyai
efisiensi dan efektifitas yang tinggi, reaksinya tidak menimbulkan produk samping, serta dapat digunakan berulangkali dengan teknik amobilisasi
Lehninger, 1995. Tempat katalik catalytic site dari suatu enzim adalah bagian dari tempat pengikatan dimana gugus asam amino pada tempat pengikatan hanya
cocok untuk beberapa senyawa saja, dengan perkataan lain enzim menunjukkan kekhususan spesifitas yang tinggi terhadap substratnya Mc Gilvery
Goldstein, 1996.
2.2.1 Enzim Lipase
Lipase didefinisikan sebagai enzim hidrolase untuk ester karboksilat yang mampu menghidrolisis tri-, di- dan monogliserida dengan adanya interfase antara
substrat yang tidak larut air lipid dan fase aqueous dimana enzim berada. Secara skematik reaksi hidrolisis yang mengkatalis oleh lipase tersebut dapat diterangkan
sebagai berikut : TAG
+ H
2
O DAG
+ ALB
DAG +
H
2
O MAG
+ ALB
MAG +
H
2
O Gliserol
+ ALB
Keterangan: TAG: Triasilgliserol, DAG: Diasilgliserol , MAG: Monoasilgliserol serta ALB
adalah asam lemak bebas Elisabeth, 1997.
Reaksi tersebut bersifat reversibel dan lipase dapat juga mengkatalisis pembentukan gliserida dari gliserol dan asam lemak bebas. Beberapa jenis lipase
juga diketahui dapat mengkatalisis reaksi reversibel hidrolisissintesis ester selain ester gliserol - asam karboksilat pada kondisi tertentu Elisabeth, 1997.
Klasifiakasi enzim lipase berdasarkan spesifikasinya dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.2 Klasifiakasi enzim lipase berdasarkan spesifikasinya
Klasifikasi Enzim Lipase
Spesifikasi Sumber
Spesifik pada Substart
Monoasilgliserol Jaringan lemak pada
tikus Mono- dan Diasilgliserol
Penicillium camembertii
Triasilgliserol Penicillium sp.
Regiospesifik Posisi sn-1,3
Pankreas babi Mucor miehei
Aspergillus niger Thermomyces
lanuginose Rhizomucor meihei
Posisi sn-2 Candida antartica A
Nonspesifik -
Penicillium expansum Aspergillus sp.
Pseudomonas cepacia
Asilspesifik pada lemak
Asam lemak rantai pendek Penicillium roquefortii
Lambung bayi Getah Caricca papaya
Asam lemak jenuh cis-9 Geotrichum candidum
Asam lemak jenuh rantai panjang
Botrystis cinerea
Stereospesifik Posisi sn-1
Humicola lanugunose Pseudomonas
aeruginose
Posisi sn-3 Fusarium solani
cutinase Lambung Kelinci
Sumber : Aechle, 2004; Villeneuve and Foglia, 1997.
2.2.2 Aktifitas Lipase dari Getah Pepaya
Enzim yang berasal dari getah buah pepaya telah lama digunakan untuk tujuan komersial dalam industri. Enzim yang biasa digunakan adalah enzim
papain yang mempunyai aktifitas proteolitik. Namun juga diketahui bahwa getah buah pepaya juga mengandung enzim lipase yang mempunyai aktifitas lipolitik
yang dapat digunakan untuk memodifikasi minyak atau lemak Villeneuve Foglia, 1997.
Alternatif lain yang dapat digunakan untuk memperoleh asam lemak adalah dengan memanfaatkan aktifitas enzim. Cara enzimatik ini lebih
menguntungkan karna dapat dilakukan pada temperatur kamar, tidak menghasilkan produk sampingan. Enzim yang dapat dipakai adalah lipase yang
banyak tersebar di alam pada hewan, mikroba, dan tumbuhan. Banyak peneliti tertarik untuk mengetahui aktifitas lipase yang berasal dan tanaman karena dapat
diambil cepat, mudah diisolasi dan dimurnikan Villeneuve, et. al., 1997. Juga telah diketahui bahwa lipase dari getah papaya ini selektif terhadap
asam lemak rantai pendek dan hanya aktif terhadap asam lemak yang terletak pada posisi sn-1,3 Giordani, et. al, 1991. Berdasarkan aktifitas tersebut maka
getah buah pepaya telah digunakan sebagai biokatalis dari sintesis trigliserida terstruktur untuk memperoleh sifat fisika dan kimia yang diharapkan.
Pemanfaatan lipase dari getah buah pepaya pada minyak kelapa Coconut oil akan menghidrolisis trigliserida rantai pendek yang kemudian dapat dipisahkan
dari trigliserida rantai sedang dan trigliserida rantai panjang. Disamping itu dapat digunakan untuk memperoleh asam lemak rantai pendek. Kecepatan hidrolisis
enzim terhadap minyak kelapa mula-mula adalah relatif besar kemudian menurun dan sangat lambat perubahan tidak terlihat secara nyata. Bilangan penyabunan
dari minyak yang tidak mengalami hidrolisis sisa berubah relatif cepat pada awal pendiaman kemudian menjadi lambat sampai hampir stabil. Ini menunjukkan
bahwa lipase dari getah pepaya hanya selektif terhadap asam lemak rantai pendek Silalahi, dkk, 1999.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental untuk mengetahui aktivitas enzim lipase dari getah buah pepaya terhadap pengaruhnya pada minyak
kelapa, minyak kelapa sawit, minyak jagung dengan variasi pendiaman sebagai variabes bebas berdasarkan hidrolisis asam lemak bebas, kecepatan hidrolisis dan
bilangan penyabunan sebagai variabel terikat. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Sintesa Bahan Obat, Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara,
Medan pada bulan Desember 2010 sampai Maret 2011.
3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat
Alat-alat yang digunakan terdiri dari alat gelas laboratorium Erlenmeyer, gelas beaker, buret, gelas ukur, labu tentukur, gelas corong, labu alas bulat, kaca
arloji, cawan porselen, corong pisah, pandingin bola, neraca analitis , waterbath, magnetic stirrer, hot plate stirrer, statif dan klem.
3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian adalah getah buah pepaya Carica papaya, Linn.. Pengambilan sampel dilakukan secara purposif,
lokasi pengambilan sampel dilakukan di Kelurahan Namogajah Kecamatan Medan Tuntungan. Minyak kelapa Barco 1000 ml, minyak kelapa sawit
Bimoli 1000 ml, minyak jagung Soy Bean 1000 ml. Bahan-bahan kimia lainnya berkualitas pro analisis produksi e-merck : Natrium hidroksida, Kalium
biftalat, Hidrogen klorida pekat, Natrium karbonat, Natrium klorida, N-heksan, kecuali Indikator Metil Merah, Indikator Fenolftalein, dan Aquadest.