commit to user 15
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Kinerja merupakan suatu hal yang banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berpengaruh terhadap pelaksanannya. Menurut
Mahmudi 2005:20, Kinerja merupakan suatu konstruk multidimensional yang mencakup banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja adalah: a. Faktor personalindividual, meliputi: pengetahuan, ketrampilan skill,
kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen yang dimiliki oleh setiap individu.
b. Faktor kepemimpinan, meliputi: kualitas dalam memberikan dorongan, semangat, arahan, dan dukungan yang diberikan manajer terhadap
team leader. c. Faktor tim, meliputi: kualitas dukungan dan semangat yang diberikan
oleh rekan satu tim, kepercayaan terhadap sesame anggota tim, kekompakan dan keeratan anggota tim.
d. Faktor sistem, meliputi: sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang diberikan oleh organisasi, dan kultur kerja dalam organisasi.
e. Faktor kontekstual situasional, meliputi: tekanan dan perubahan lingkungan eksternal dan internal.
Yuwono dkk dalam Tangkilisan 2007: 180 mengemukakan bahwa faktor-faktor yang dominan mempengaruhi kinerja suatu organisasi
meliputi upaya manajemen dalam menerjemahkan dan menyelaraskan
commit to user 16
tujuan organisasi, budaya organisasi, kualitas sumber daya manusia yang dimiliki organisasi dan kepemimpinan yang efektif.
Mengenai gaya kepemimpinan, Andre A. de Wall dalam jurnal “Performance Performance-driven behavior as the key to improved
organizational performance, vol 14. No 1. 2010.” 2010: 83 menyatakan bahwa:
“A manager with an effective style is able to explicitly steer on results while simultaneously giving support to employees to help
them in obtaining the desired results. Steering entails making clear agreements, monitoring, discussing progress issues and calling
upon the own responsibility of employees. Support asks for a coaching management style which is aimed at enlarging people’s
insight into their possibilities for influencing their own results and at stimulating their feelings of responsibility. When the
management style is restricted to only steering, a directive style without much regard for the importance of individual responsibility
will be the result. However, when the management style is limited to only supporting and coaching, decreased commitment and
disorientation will be the result. The combination of result-oriented steering and coaching equals the style of result-oriented coaching.”
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa manajer dengan cara yang efektif sangat berperan dalam mengendalikan dan memberi
dukungan dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Ada dua gaya manajemen, yaitu gaya manajemen yang menekankan pada hasil result
oriented steering dan gaya manajemen pembinaan coaching yang berorientasi pada pembinaan dan memberikan kebebasan pada karyawan.
Ketika manajer hanya berorientasi pada gaya manajemen yang menekankan pada hasil, maka akan tanggung jawab individual akan sedikit
diperhatikan. Apabila manajemen hanya berorientasi pada gaya
commit to user 17
manajemen pembinaan, maka akan mengurangi komitmen dan disorientasi. Karena itu keduanya harus berjalan secara seimbang.
Ruky dalam Tangkilisan 2007 : 180 mengidentifikasikan faktor- faktor yang berpengaruh langsung terhadap tingkat pencapaian kinerja
organisasi sebagai berikut : a. Teknologi yang meliputi peralatan kerja dan metode kerja yang
digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa yang dihasilkan oleh organisasi. Semakin berkualitas teknologi yang digunakan, maka akan
semakin tinggi tingkat kinerja organisasi tersebut. b. Kualitas input atau material yang digunakan oleh organisasi.
c. Kualitas lingkungan fisik yang meliputi keselamatan kerja, penataan ruangan, dan kebersihan.
d. Budaya organisasi sebagai pola tingkah laku dan pola kerja yang ada dalam organisasi yang bersangkutan.
e. Kepemimpinan sebagai upaya untuk mengendalikan anggota organisasi agar bekerja sesuai dengan standar dan tujuan organisasi.
f. Pengelolaan sumber daya manusia yang meliputi aspek kompensasi, imbalan, promosi, dan lain-lain.
Sedangkan Soesilo dalam Tangkilisan 2007 : 180-181 mengemukakan bahwa kinerja suatu organisasi birokrasi di masa depan
dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut : a. Struktur organisasi sebagai hubungan internal yang berkaitan dengan
fungsi yang menjalankan aktivitas organisasi.
commit to user 18
b. Kebijakan pengelolaan, berupa visi dan misi organisasi. c. Sumber daya manusia, yang berkaitan dengan kualitas karyawan
untuk bekerja dan berkarya secara optimal. d. Sistem informasi manajemen, yang berhubungan dengan pengelolaan
data base untuk digunakan dalam mempertinggi kinerja organisasi. e. Sarana dan prasarana yang dimiliki, yang berhubungan dengan
penggunaan teknologi bagi penyelenggaraan organisasi pada setiap aktivitas organisasi.
Atmosoeprapto dalam
Tangkilisan 2007:
181-182 mengemukakan bahwa kinerja suatu organisasi akan sangat dipengaruhi
oleh faktor internal maupun faktor eksternal berikut ini : a. Faktor eksternal yang terdiri dari :
1 Faktor politik, yaitu hal yang berhubungan dengan keseimbangan kekuasaan Negara yang berpengaruh pada keamanan dan
ketertiban, yang akan mempengaruhi ketenangan organisasi untuk berkarya secara maksimal.
2 Faktor ekonomi, yaitu tingkat perkembangan ekonomi yang berpengaruh pada tingkat pendapatan masyarakat sebagai daya beli
untuk menggerakkan sektor-sektor lainnya sebagai suatu system ekonomi yang lebih besar.
3 Faktor sosial, yaitu orientasi nilai yang berkembang di tengah masyarakat, yang mempengaruhi pandangan mereka terhadap etos
kerja yang dibutuhkan bagi peningkatan kinerja organisasi.
commit to user 19
b. Faktor internal yang terdiri dari : 1 Tujuan organisasi, yaitu apa yang ingin dicapai dan apa yang ingin
diproduksi oleh suatu organisasi. 2 Struktur organisasi, sebagai desain antara fungsi yang akan
dijalankan oleh unit organisasi dengan struktur formal yang ada. 3 Sumber daya manusia, yaitu kualitas dan pengelolaan anggota
organisasi sebagai
penggerak jalanya
organisasi secara
keseluruhan. 4 Budaya organisasi, yaitu gaya identitas suatu organisasi dalam pola
kerja yang baku dan menjadi citra organisasi yang bersangkutan. Kedua faktor ini adalah berbagai hal yang ada di dalam maupun
diluar organisasi yang akan selalu dihadapi oleh organisasi atau instansi dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
3. Penilaian Kinerja