Pengembangan KINERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SRAGEN DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN (P2FM)

commit to user 36

2. Pengembangan

Pengertian Pengembangan menurut J.S Badudu dan Sutan Muhammad Zain dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia 1994 memberikan definisi pengembangan adalah hal, cara, atau hasil kerja mengembangkan. Sedangkan mengembangkan itu berarti membuka, memajukan, membuat jadi maju dan bertambah baik. Jadi Pengembangan dapat diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan untuk memajukan atau menjadikan lebih maju suatu obyek atau hasil kerja agar menjadi lebih baik dari sebelumnya dan mempunyai hasil guna bagi kepentingan bersama. Biasanya pengembangan dilakukan secara terencana untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian, pengembangan Kelompok Usaha Bersama KUBE adalah suatu usaha yang dilakukan untuk memajukan atau membuat lebih maju KUBE agar menjadi lebih baik dan dapat mempunyai hasil guna bagi kepentingan bersama yang sesuai dengan tujuan KUBE yang hendak dicapai.

C. Kinerja Dinas Sosial Kabupaten Sragen dalam Pengembangan Kelompok

Usaha Bersama KUBE Dari pengertian- pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Kinerja Dinas Sosial Kabupaten Sragen dalam Pengembangan KUBE adalah upaya atau kemampuan Dinas Sosial Kabupaten Sragen dalam memajukan commit to user 37 atau menjadikan lebih maju KUBE untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu. Dalam penelitian ini kinerja yang dinilai adalah kinerja dalam jangka waktu mulai dari sejak pertama kalinya KUBE dibentuk di Kabupaten Sragen yaitu pada tahun 2007 sampai sekarang. Sehubungan dengan penilaian kinerja Dinas Sosial Kabupaten Sragen ada berbagai indikator yang dapat digunakan, antara lain Efektivitas, responsivitas, dan akuntabilitas Beberapa indikator ini dapat memberikan gambaran penilaian mengenai keberhasilan dan kegagalan suatu program atau kegiatan yang dilaksanakan Dinas Sosial Kabupaten Sragen dalam kurun waktu tertentu dimana pada akhirnya dapat dijadikan input bagi perbaikan dan peningkatan kinerja selanjutnya. Secara spesifik indikator-indikator tersebut juga mampu memberikan penilaian tentang tanggung jawab Dinas Sosial Kabupaten Sragen dalam meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakatnya yang lemah ekonominya, kaitannya dengan penelitian ini adalah mengenai pengembangan KUBE yang dilakukan Dinas Sosial Kabupaten Sragen dan pada akhirnya juga akan memberikan gambaran tingkat pencapaian tujuan atau target dari program tersebut. Penjelasan indikator Kinerja Dinas Sosial Kabupaten Sragen dalam pengembangan KUBE adalah sebagai berikut: 1. Efektivitas yaitu dengan mengukur tingkat tercapainya tujuan yang telah ditetapkan baik itu dalam bentuk target dalam jangka waktu tertentu. Selain itu indikator Efektivitas ini dapat untuk mengukur seberapa besar commit to user 38 pengembangan itu memiliki hasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh Dinas Sosial Kabupaten Sragen. 2. Responsiveness atau responsivitas yaitu dengan mengukur daya tanggap atau kemampuan Dinas Sosial Kabupaten Sragen terhadap harapan, keinginan, kebutuhan dan aspirasi serta tuntutan masyarakat mengenai pelaksanaan pengembangan KUBE itu sendiri agar mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. 3. Accountability atau akuntabilitas adalah suatu ukuran yang dapat digunakan untuk melihat seberapa besar kebijakan dan kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Sosial Kabupaten Sragen itu konsisten dengan kehendak masyarakat banyak. Kinerja ini tidak hanya bisa dilihat dari ukuran internal yang dikembangkan oleh pemerintah, seperti pencapaian target, tetapi harus dinilai dari ukuran eksternal, seperti nilai-nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat dan yang dimiliki oleh stakeholder. Ketiga indikator inilah yang nantinya akan digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian terhadap Kinerja Dinas Sosial Kabupaten Sragen.

D. Kerangka Pikir

Dalam kerangka pemikiran ini akan dijelaskan proses berpikir peneliti dalam rangka mengadakan penelitian tentang kinerja Dinas Sosial Kabupaten Sragen. Dalam merealisasikan kinerjanya dalam pengembangan program ini dapat diketahui melalui beberapa indikator, diantaranya adalah Efektivitas, responsivitas dan akuntabilitas. Indikator-indikator itu dipilih karena dapat commit to user 39 digunakan sebagai tolak ukur untuk menilai bagaimana pengembangan Kelompok Usaha Bersama KUBE di Kabupaten Sragen. Apakah proses tersebut sudah sesuai atau tidak dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam kenyataannya, perkembangan KUBE di Kabupaten Sragen kurang dapat berkembang secara maksimal. Bagaimana kinerja Dinas Sosial Kabupaten Sragen dalam menghadapi masalah ini tentunya tidak terlepas dari faktor- faktor penghambat yang dihadapi dalam melakukan pengembangan KUBE Untuk meningkatkan kinerjanya dalam pengembangan KUBE Di Kabupaten Sragen maka Dinas Sosial harus dapat mengatasi berbagai faktor penghambat yang ada. Upaya yang dilakukan tersebut tentunya digunakan untuk memperbaiki kinerjanya dalam mencapai tujuan dari KUBE itu sendiri. Kerangka berpikir dari kinerja Dinas Sosial Kabupaten Sragen ini dapat dilihat dari gambar 2.1 : commit to user 40 Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Kurang berkembangnya KUBE yang ada di Kabupaten Sragen Faktor Penghambat Berkembangnya KUBE Kinerja Dinas Sosial Kabupaten Sragen:

1. Efektivitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kemampuan Aparatur Terhadap Efektivitas Pelaksanaan Program Pembangunan Desa (Studi Pada Kegiatan Bahan Bantuan Rumah BBR Program Pemberdayaan Fakir Miskin P2FM Di Desa Keupok Nibong Kecamatan Nibong Kab. Aceh Utara)

1 81 115

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN (PPFM) DI KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA (Studi Penelitian Pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial Kabupaten Hulu Sungai Utara)

0 4 2

IMPLEMENTASI PROGRAM PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI KEGIATAN PEMBERDAYAAN SOSIAL KOMUNITAS ADAT TERPENCIL (PS KAT) (Di Desa Kaliwenang Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan)

1 14 161

Kontribusi Baznas Terhadap Peningkatan Ekonomi Keluarga Fakir Miskin Pada Waktu Penerimaan Program Satu Keluarga Satu Sarjana

1 29 125

EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN MELALUI KEMITRAAN USAHA TERNAK DI KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN

0 9 107

REKONSTRUKSI PEMODELAN KELOMPOK USAHA BERSAMA DALAM PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN Studi Kasus : Program Pemberdayaan Fakir Miskin melalui Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial.

0 0 37

ringkasan - REKONSTRUKSI PEMODELAN KELOMPOK USAHA BERSAMA DALAM PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN Studi Kasus : Program Pemberdayaan Fakir Miskin melalui Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial.

0 1 1

PENGARUH PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN (P2FM) TERHADAP PRILAKU TANGKAP DAN PENDAPATAN NELAYAN DI NAGARI ULAKAN KECAMATAN ULAKAN TAPAKIS KABUPATEN PADANG PARIAMAN.

0 0 7

PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI FAKIR MISKIN

0 0 16

MANAJEMEN STRATEGI DINAS SOSIAL DALAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN MELALUI KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI KABUPATEN SERANG - FISIP Untirta Repository

0 35 192