Sumber Data Teknik Pengumpulan Data

commit to user 43 sebagai pelaksana program tingkat kabupaten dan warga masyarakat atau keluarga binaan sosial KBS penerima KUBE.

D. Sumber Data

Menurut Sugiyono 2009: 62, dilihat dari sumber datanya maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data misalnya lewat wawancara maupun pengamatan. Dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat dokumen atau arsip. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sumber data sebagai berikut: 1. Informan Dalam penelitian kualitatif posisi sumber data manusia informan narasumber sangat penting perannya sebagai individu yang memiliki informasi. Peneliti dan narasumber memiliki posisi yang sama dan narasumber bukan sekedar memberikan tanggapan pada yang diminta peneliti, tetapi narasumber lebih memilih arah dan selera dalam menyajikan informasi yang ia miliki H.B. Sutopo, 2002:50. Informan dalam penelitian ini terdiri dari : a. Seksi Pemberdayaan Kesejahteraan Sosial Masyarakat yang menangani KUBE b. Masyarakat atau KBS penerima KUBE commit to user 44 c. Kepala Desa yang ada dilingkungan KUBE d. Pendamping dari KUBE 2. Dokumenarsip Dokumen atau arsip merupakan bahan tertulis yang bergayutan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Banyak peristiwa yang telah lama terjadi bisa diteliti dan dipahami atas dasar kajian dari dokumen atau arsip-arsip yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti H.B. Sutopo, 2002: 54. Dokumen- dokumen tersebut meliputi buku petunjuk praktis pengelolaan KUBE tahun 2003, buku petunjuk teknis P2FM melalui KUBE tahun 2008, data perkembangan KUBE di Sragen tahun 2009 dan Data Rekapitulasi Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Kabupaten Sragen tahun 2009 dan dokumen- dokumen lain yang mendukung penelitian ini.

E. Teknik Pengumpulan Data

Beberapa langkah yang kami lakukan untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, antara lain : 1. Wawancara Merupakan teknik pengumpulan data untuk memperoleh informasi melalui tanya-jawab secara langsung dengan nara sumber atau responden yang diteliti untuk melengkapi data yang diperlukan. commit to user 45 Menurut Esterberg dalam Sugiyono 2009 : 72, Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Dalam penelitian ini, wawancara untuk mendapatkan data yang sesuai akan dilakukan pada pegawai Dinas Sosial Kabupaten Sragen bidang pemberdayaan sosial yang menangani P2FM melalui KUBE, dan warga masyarakat atau KBS penerima KUBE. 2. Observasi Observasi merupakam teknik pengumpulan data dengan pengamatan dan pencatatan langsung dilokasi penelitian mengenai kegiatan yang ada dan sedang berlangsung. Dalam hal ini peneliti mengamati wujud keadaan kegiatan KUBE yang ada dimasing- masing warga masyarakat atau KBS penerima KUBE. 3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.Sugiyono, 2009: 82. Teknik dokumentasi ini dilakukan dengan mempelajari dan mencatat dokumen-dokumen yang berkaitan dengan obyek penelitian ini demi kesempurnaan penulisan. Dalam penelitian ini, teknik dokumentasi yang dilakukan adalah dengan cara mencatat dan mengumpulkan data yang bersumber dari arsip, buku-buku, laporan-laporan serta dokumen yang commit to user 46 berhubungan dengan masalah dan tujuan penelitian. Dokumen- dokumen tersebut meliputi buku petunjuk praktis pengelolaan KUBE tahun 2003, buku petunjuk teknis P2FM melalui KUBE tahun 2008, data perkembangan KUBE di Sragen tahun 2009 dan Data Rekapitulasi Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Kabupaten Sragen tahun 2009 dan dokumen- dokumen lain yang mendukung penelitian ini.

F. Validitas Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kemampuan Aparatur Terhadap Efektivitas Pelaksanaan Program Pembangunan Desa (Studi Pada Kegiatan Bahan Bantuan Rumah BBR Program Pemberdayaan Fakir Miskin P2FM Di Desa Keupok Nibong Kecamatan Nibong Kab. Aceh Utara)

1 81 115

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN (PPFM) DI KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA (Studi Penelitian Pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial Kabupaten Hulu Sungai Utara)

0 4 2

IMPLEMENTASI PROGRAM PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI KEGIATAN PEMBERDAYAAN SOSIAL KOMUNITAS ADAT TERPENCIL (PS KAT) (Di Desa Kaliwenang Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan)

1 14 161

Kontribusi Baznas Terhadap Peningkatan Ekonomi Keluarga Fakir Miskin Pada Waktu Penerimaan Program Satu Keluarga Satu Sarjana

1 29 125

EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN MELALUI KEMITRAAN USAHA TERNAK DI KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN

0 9 107

REKONSTRUKSI PEMODELAN KELOMPOK USAHA BERSAMA DALAM PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN Studi Kasus : Program Pemberdayaan Fakir Miskin melalui Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial.

0 0 37

ringkasan - REKONSTRUKSI PEMODELAN KELOMPOK USAHA BERSAMA DALAM PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN Studi Kasus : Program Pemberdayaan Fakir Miskin melalui Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial.

0 1 1

PENGARUH PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN (P2FM) TERHADAP PRILAKU TANGKAP DAN PENDAPATAN NELAYAN DI NAGARI ULAKAN KECAMATAN ULAKAN TAPAKIS KABUPATEN PADANG PARIAMAN.

0 0 7

PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI FAKIR MISKIN

0 0 16

MANAJEMEN STRATEGI DINAS SOSIAL DALAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN MELALUI KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI KABUPATEN SERANG - FISIP Untirta Repository

0 35 192