Efektivitas Responsivitas Gambaran umum wilyah Kabupaten Sragen

commit to user 40 Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Kurang berkembangnya KUBE yang ada di Kabupaten Sragen Faktor Penghambat Berkembangnya KUBE Kinerja Dinas Sosial Kabupaten Sragen:

1. Efektivitas

2. Responsivitas

3. Akuntabilitas

commit to user 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Bentuk Penelitian

Berdasarkan masalah yang diangkat dalam penelitian yang menekankan pada proses dan makna, maka bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan maksud memberikan gambaran masalah secara sistematis, cermat, rinci dan mendalam mengenai kinerja Dinas Sosial Kabupaten Sragen dalam pelaksanaan Program Pemberdayaan Fakir Miskin P2FM khususnya pengembangan KUBE. Menurut H.B Sutopo 2002: 48 penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna, lebih memfokuskan pada data kualitas dengan analisis kualitatifnya. Dengan kata lain penelitiam kualitatif lebih mementingkan makna, tidak ditentukan oleh kuantitasnya, tetapi lebih ditentukan oleh proses terjadinya dan cara memandang atau perspektifnya.

B. Lokasi penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di Kabupaten Sragen, dengan pertimbagan sebagai berikut : 1. Kabupaten Sragen merupakan wilayah yang masih mempunyai jumlah penduduk miskin yang cukup besar besar yaitu 61.003 KK atau 24,67 dari commit to user 42 jumlah penduduk Sragen menurut BPS yang berjumlah 247.230 KK 856.483 jiwa . 2. KUBE di Kabupaten Sragen yang bentuk usahanya berupa pemeliharaan ternak dari segi produktivitasnya masih kurang maksimal padahal Sragen merupakan daerah yang subur yang mudah untuk mencari makanan ternak. 3. Adanya izin dari pihak-pihak terkait untuk melakukan penelitian di daerah– daerah tersebut.

C. Teknik Penarikan Sampel

Penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive sampling, dimana informan diambil berdasarkan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu itu misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek atau situasi sosial yang diteliti. Sugiyono, 2009: 53-54 Dalam purposive sampling pemilihan sekelompok subyek didasarkan atas ciri- ciri atau sifat- sifat tertentu yang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat dari populasinya tersebut, sehingga dalam mencari informasi didasarkan pada sumber atau informan yang dianggap tepat yaitu orang yang mengetahui tentang seluk beluk masalah tersebut. Dalam penelitian ini, sampel yang dipilih adalah pegawai Dinas Sosial Kabupaten Sragen bidang pemberdayaan sosial yang menangani P2FM melalui KUBE yang berperan commit to user 43 sebagai pelaksana program tingkat kabupaten dan warga masyarakat atau keluarga binaan sosial KBS penerima KUBE.

D. Sumber Data

Menurut Sugiyono 2009: 62, dilihat dari sumber datanya maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data misalnya lewat wawancara maupun pengamatan. Dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat dokumen atau arsip. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sumber data sebagai berikut: 1. Informan Dalam penelitian kualitatif posisi sumber data manusia informan narasumber sangat penting perannya sebagai individu yang memiliki informasi. Peneliti dan narasumber memiliki posisi yang sama dan narasumber bukan sekedar memberikan tanggapan pada yang diminta peneliti, tetapi narasumber lebih memilih arah dan selera dalam menyajikan informasi yang ia miliki H.B. Sutopo, 2002:50. Informan dalam penelitian ini terdiri dari : a. Seksi Pemberdayaan Kesejahteraan Sosial Masyarakat yang menangani KUBE b. Masyarakat atau KBS penerima KUBE commit to user 44 c. Kepala Desa yang ada dilingkungan KUBE d. Pendamping dari KUBE 2. Dokumenarsip Dokumen atau arsip merupakan bahan tertulis yang bergayutan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Banyak peristiwa yang telah lama terjadi bisa diteliti dan dipahami atas dasar kajian dari dokumen atau arsip-arsip yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti H.B. Sutopo, 2002: 54. Dokumen- dokumen tersebut meliputi buku petunjuk praktis pengelolaan KUBE tahun 2003, buku petunjuk teknis P2FM melalui KUBE tahun 2008, data perkembangan KUBE di Sragen tahun 2009 dan Data Rekapitulasi Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Kabupaten Sragen tahun 2009 dan dokumen- dokumen lain yang mendukung penelitian ini.

E. Teknik Pengumpulan Data

Beberapa langkah yang kami lakukan untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, antara lain : 1. Wawancara Merupakan teknik pengumpulan data untuk memperoleh informasi melalui tanya-jawab secara langsung dengan nara sumber atau responden yang diteliti untuk melengkapi data yang diperlukan. commit to user 45 Menurut Esterberg dalam Sugiyono 2009 : 72, Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Dalam penelitian ini, wawancara untuk mendapatkan data yang sesuai akan dilakukan pada pegawai Dinas Sosial Kabupaten Sragen bidang pemberdayaan sosial yang menangani P2FM melalui KUBE, dan warga masyarakat atau KBS penerima KUBE. 2. Observasi Observasi merupakam teknik pengumpulan data dengan pengamatan dan pencatatan langsung dilokasi penelitian mengenai kegiatan yang ada dan sedang berlangsung. Dalam hal ini peneliti mengamati wujud keadaan kegiatan KUBE yang ada dimasing- masing warga masyarakat atau KBS penerima KUBE. 3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.Sugiyono, 2009: 82. Teknik dokumentasi ini dilakukan dengan mempelajari dan mencatat dokumen-dokumen yang berkaitan dengan obyek penelitian ini demi kesempurnaan penulisan. Dalam penelitian ini, teknik dokumentasi yang dilakukan adalah dengan cara mencatat dan mengumpulkan data yang bersumber dari arsip, buku-buku, laporan-laporan serta dokumen yang commit to user 46 berhubungan dengan masalah dan tujuan penelitian. Dokumen- dokumen tersebut meliputi buku petunjuk praktis pengelolaan KUBE tahun 2003, buku petunjuk teknis P2FM melalui KUBE tahun 2008, data perkembangan KUBE di Sragen tahun 2009 dan Data Rekapitulasi Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Kabupaten Sragen tahun 2009 dan dokumen- dokumen lain yang mendukung penelitian ini.

F. Validitas Data

Ketepatan dan kemantapan data tidak hanya tergantung dari ketepatan memilih sumber data dan tehnik pengumpulan data. Data yang berhasil digali, dikumpulkan dan dicatat, perlu diuji dengan pengembangan dengan melakukan validitas data agar membuktikan apakah sesuatu yang diamati sesuai dengan yang senyatanya. Validitas data merupakan jaminan bagi kemantapan simpulan dan tafsir makna sebagai hasil penelitian. Untuk menguji kebenaran dari hasil yang diperoleh maka dalam penelitian ini dilakukan triangulasi data. Menurut H.B.Sutopo 2002:79 triangulasi data atau sumber memanfaatkan jenis sumber data yang berbeda-beda untuk menggali data yang sejenis. Triangulasi data digunakan untuk mengarahkan peneliti agar mengumpulkan data dari beragam sumber data yang berbeda untuk menggali data sejenis sehingga apa yang diperoleh dari sumber data yang satu dapat lebih teruji kebenarannya bila digali dari sumber data yang berbeda. Yang penekanannya pada perbedaan sumber data, bukan pada teknik pengumpulan commit to user 47 data atau yang lain. Cara ini digunakan untuk mengarahkan peneliti agar dalam pengumpulan data wajib menggunakan beragam sumber data yang tersedia, artinya data yang samasejenis akan lebih mantap kebenarannya apabila digali dari beberapa sumber yang berbeda. Triangulasi data digunakan dengan membandingkan antara data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan data yang diperoleh dari hasil observasi dan telaah arsip, dokumen, dan artikel dari berbagai sumber. Dalam penelitian ini triangulasi metode dilakukan melalui metode wawancara dengan berbagai informan baik dari pihak pegawai Dinsos Sragen, masyarakat atau KBS penerima KUBE, Kepala Desa yang ada dilingkungan KUBE serta Pendamping KUBE, observasi, dan telaah arsip, dokumen, dan artikel dari berbagai sumber untuk memperoleh data yang valid.

G. Teknik Analisis Data:

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis model interaktif yaitu data yang telah terkumpul akan dianalisisa melalui 3 tahap yaitu: 1. Reduksi Data Merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi data yang kasar yang dilaksanakan dalam penelitian dan mengatur sedemikian rupa sehingga dapat ditarik kesimpulan. 2. Penyajian Data Penyajian data ini adalah rangkaian informasi yang digunakan memungkinkan kesimpulan riset dapat dilakukan dengan melihat penyajian data, peneliti akan lebih mudah memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan commit to user 48 lebih jauh menganalisamengambil tindakan berdasar atas pemahaman yang didapat dari penyajian data tersebut. Penyajian data ini dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam bentuk yang perlu dan susah diraih. 3. Penarikan kesimpulan Dalam awal pengumpulan data peneliti sudah mulai mengerti hal-hal yang diteliti, sehingga memudahkan dalam pengambilan kesimpulan yang longgar tetap terbuka tetapi kesimpulan sudah disediakan mula-mula belum jelas kemudian menguat menjadi lebih rinci dan mengakar kuat. MilesHuberman dalam Sutopo, 2002. Gambar 3.1 Model Analisis Interaktif H.B. Sutopo, 2002: 96 Penarikan simpulan verifikasi Sajian data Reduksi data Pengumpulan data commit to user 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis akan melakukan pembahasan terkait dengan hasil penelitian terhadap Kinerja Dinas Sosial Kabupaten Sragen dalam Pengembangan Kelompok Usaha Bersama KUBE. Melalui penelitian yang telah dilakukan maka peneliti memperoleh data-data dari berbagai pihak terkait, baik berupa hasil wawancara, hasil observasi, maupun data-data tertulis lainnya. Adapun Hasil Penelitian ini adalah sebagai berikut :

A. DESKRIPSI LOKASI

1. Gambaran umum wilyah Kabupaten Sragen

a. Kondisi Geografis

Kabupaten sragen merupakan salah satu kabupaten di propinsi Jawa Tengah.Secara geografis Kabupaten Sragen berada di perbatasan antara Jawa Tengah da Jawa Timur.Batas batas wilayah Kabupaten Sragen: 1 Sebelah Timur : Kabupaten Ngawi propinsi Jawa Timur 2 Sebelah Barat : Kabupaten Boyolali 3 Sebelah Selatan : Kabupaten Karanganyar 4 Sebelah Utara : Kabupaten Grobogan commit to user 50 Luas Wilayah Kabupaten Sragen adalah 941,55 km2 yang terbagi dalam 20 kecamatan, 8 kelurahan dan 200 desa. Secara fisiologi, wilayah Kabupaten Sragen terbagi atas : a 40.037,93 Ha 42,52 Lahan Basah Sawah b 54.117,88 Ha 57,48 Lahan Kering Kabupaten Sragen terletak pada : a 7º 15 LS dan 7º 30 LS b 110º 45 BT dan 111º 10 BT Wilayah kabupaten Sragen berada di dataran dengan ketinggian rata- rata 109 M diatas permukaan laut. Sragen mempunyai iklim tropis dengan suhu harian yang berkisar antara 19 31 ºC. Curah hujan rata-rata dibawah 300mm per tahun dengan hari hujan dibawah 150 hari per tahun.

b. .Kondisi Penduduk

Berdasarkan data dari BPS tahun 2010, mata pencaharian penduduk usia 10 tahun keatas pada tahun 2009 adalah 1 Pekerjaan di bidang pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan sebanyak 197.588 jiwa 2 Pekerjaan di bidang pertambangan dan penggalian sebanyak 565.000 jiwa commit to user 51 3 Pekerjaan di bidang industri pengolahan sebanyak 26.623 jiwa 4 Pekerjaan di bidang listrik, gas dan air sebanyak 328.300 jiwa 5 Pekerjaan di bidang bangunan sebanyak 22.397 jiwa 6 Pekerjaan di bidang Perdagangan besar, eceran, rumah makan dan hotel sebanyak 64.533 jiwa 7 Pekerjaan di bidang Angkutan, penggudangan dan komunikasi sebanyak 5.923 Jiwa 8 Pekerjaan di bidang keuangan, asuransi, usaha sewa bangunan, tanah dan jasa perusahaan sebanyak 2.233 jiwa 9 Pekerjaan di bidang Jasa kemasyarakatan sebanyak 112.776 jiwa

2. Visi dan Misi Dinas Sosial

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kemampuan Aparatur Terhadap Efektivitas Pelaksanaan Program Pembangunan Desa (Studi Pada Kegiatan Bahan Bantuan Rumah BBR Program Pemberdayaan Fakir Miskin P2FM Di Desa Keupok Nibong Kecamatan Nibong Kab. Aceh Utara)

1 81 115

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN (PPFM) DI KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA (Studi Penelitian Pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial Kabupaten Hulu Sungai Utara)

0 4 2

IMPLEMENTASI PROGRAM PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI KEGIATAN PEMBERDAYAAN SOSIAL KOMUNITAS ADAT TERPENCIL (PS KAT) (Di Desa Kaliwenang Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan)

1 14 161

Kontribusi Baznas Terhadap Peningkatan Ekonomi Keluarga Fakir Miskin Pada Waktu Penerimaan Program Satu Keluarga Satu Sarjana

1 29 125

EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN MELALUI KEMITRAAN USAHA TERNAK DI KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN

0 9 107

REKONSTRUKSI PEMODELAN KELOMPOK USAHA BERSAMA DALAM PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN Studi Kasus : Program Pemberdayaan Fakir Miskin melalui Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial.

0 0 37

ringkasan - REKONSTRUKSI PEMODELAN KELOMPOK USAHA BERSAMA DALAM PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN Studi Kasus : Program Pemberdayaan Fakir Miskin melalui Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial.

0 1 1

PENGARUH PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN (P2FM) TERHADAP PRILAKU TANGKAP DAN PENDAPATAN NELAYAN DI NAGARI ULAKAN KECAMATAN ULAKAN TAPAKIS KABUPATEN PADANG PARIAMAN.

0 0 7

PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI FAKIR MISKIN

0 0 16

MANAJEMEN STRATEGI DINAS SOSIAL DALAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN MELALUI KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI KABUPATEN SERANG - FISIP Untirta Repository

0 35 192