commit to user 86
2. RESPONSIVITAS
Responsivitas adalah kemampuan organisasi untuk mengenali kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas kegiatan, dan
mengembangkan program-program kegiatan publik sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Responsivitas dimasukkan kedalam
salah satu indikator karena responsivitas dapat menggambarkan dan mengukur secara langsung daya tanggap Dinas Sosial Kabupaten Sragen
terhadap aspirasi, minat dan kebutuhan KBS penerima KUBE terkait dengan pengembangan kegiatan KUBE tersebut.
Dalam pengembangan KUBE, Daya tanggap atau Responsivitas yang dilakukan oleh Dinas Sosial Kabupaten Sragen dalam memenuhi
aspirasi, minat dan kebutuhan KUBE antara lain dapat dilihat dari:
a. Responsivitas Dinas Sosial Kabupaten Sragen terhadap aspirasi
masyarakat penerima KUBE
Salah satu bentuk responsivitas Dinas Sosial Kabupaten Sragen terhadap
aspirasi penerima
KUBE yang
berkaitan dengan
pengembangan KUBE adalah dalam pemilihan jenis usaha yang akan dikelola oleh para penerima KUBE. Dalam pemilihan jenis usaha yang
akan dikelola oleh masing- masing KUBE ini, pihak Dinas Sosial Kabupaten menyerahkan sepenuhnya kepada masing- masing KUBE
mengenai bentuk usaha apa yang cocok dan sesuai dengan minat serta kebutuhan KUBE itu sendiri.
commit to user 87
Dalam kegiatan KUBE ini bentuk usaha yang dipilih oleh para anggota KUBE yang ada di Kabupaten Sragen khususnya adalah
memilih usaha yang berbentuk pemeliharaan ternak. Jenis ternak yang dipelihara oleh anggota KUBE di Kabupaten Sragen adalah ternak sapi
atau ternak kambing. Didalam menentukan hewan ternak yang akan anggota KUBE itu pelihara, masing- masing anggota KUBE
mendiskusikan terlebih dahulu jenis hewan apa yang akan para anggota KUBE itu pilih. Setelah para anggota KUBE mantap dengan
jenis ternak yang akan dipelihara maka minat aspirasi tersebut disampaikan ke pihak Dinas Sosial Kabupaten Sragen melalui
pertemuan yang dihadiri oleh seluruh anggota KUBE di masing- masing kelurahan yang mendapat bantuan.
Dalam pertemuan itu pihak Dinas Sosial Kabupaten Sragen mendengarkan aspirasi minat para anggota KUBE mengenai jenis
usaha yang akan para anggota KUBE kelola sesuai dengan kebutuhan anggota KUBE. Didalam pertemuan itu para anggota KUBE
menyampaikan aspirasi minat mereka mengenai jenis usaha ternak yang mereka pilih sesuai hasil kesepakatan kelompok. Setelah pihak
Dinas Sosial Kabupaten Sragen mendengar aspirasi minat para anggota KUBE maka tanggapan yang diberikan oleh pihak Dinas
Sosial Kabupaten Sragen adalah memberikan tanggapan positif terhadap aspirasi minat para anggota KUBE. Tanggapan positif itu
adalah dengan menyetujui jenis usaha yang para anggota KUBE pilih
commit to user 88
yaitu pemeliharaan ternak, baik itu pemeliharaan ternak sapi maupun maupun kambing. Pertimbangan Dinas Sosial Kabupaten Sragen
menyetujui jenis usaha pemeliharaan ternak adalah jenis usaha tersebut merupakan jenis usaha yang sudah mereka diskusikan terlebih dahulu
kepada masing- masing anggota sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain itu jenis usaha ternak juga sudah sesuai dengan kemampuan
atau ketrampilan yang para anggota KUBE miliki. Sehubungan dengan hal tersebut Bp. Eddy Indaryatno, BSc
mengungkapkan : “Upaya dinas selama ini dalam mendengarkan aspirasi anggota
kube itu ya dengan menghadiri pertemuan anggota kube dhek. Dalam pertemuan itu kan nanti dinas sosial dapat menggali
aspirasi mereka dan dinas ya berusaha menanggapi positif aspirasi mereka agar kegiatan KUBE dapat berjalan lancar.
waktu pertemuan itu para warga menginginkan usaha yang dibentuk itu dengan pemeliharaan ternak, ada yang pengen
ternak sapi dan ada yang pengen ternak kambing, itu tergantung kesepakatan kelompoknya saja. Kalau menurut
dinas usaha itu sudah sesuai dengan kebutuhan mereka dan kemampuan mereka lalu dinas ya setuju- setuju saja,
pokoknya jenis usaha yang dipilih tersebut benar-benar keinginan para anggota KUBE itu sendiri.” wawancara 11
maret 2011
Hal yang senada juga diungkapkan oleh Bp. Joko salah satu Ketua KUBE yang berasal dari Kelurahan Jeruk, Kecamatan Miri :
” waktu awal- awal dulu memang ada pertemuan di Kelurahan yang dihadiri oleh Dinas Sosial sama semua naggota KUBE di
seluruh Kelurahan Jeruk mbak. Dalam pertemuan itu salah satu pembahasannya itu mengenai jenis usaha yang akan kami
commit to user 89
pilih.disitu kami menyampaikan keinginan kami yang sebelumnya sudah dimusyawarahkan oleh kelompok saya yaitu
untuk pelihara sapi. Lha pihak Dinas Sosial menanggapi baik minat kami itu dengan menyetujuinya.” wawancara 28 Maret
2011
Namun tidak semua jenis usaha yang para anggota KUBE itu pilih berasal dari usulan anggota KUBE. Ada sebagian kelompok di
suatu kelurahan, jenis usaha yang dilaksanakan oleh KUBE sudah ditetapkan dari Kelurahan setempat yaitu jenis usaha ternak. Namun
jenis usaha tersebut dapat diterima oleh anggota KUBE karena jenis usaha ternak masih dalam kapasitas kemampuan anggota KUBE.
Sehubungan dengan hal tersebut Bp. Muji Widodo selaku Ketua Kube Kenanga I Kelurahan Mojorejo, Kalang Malang mengungkapkan:
”kalau soal pemeliharaan sapi yang kelompok saya laksanakan itu sudah ditentukan sama pihak kelurahan mbak karna kami
juga sudah cocok sama usaha tersebut maka kami ya mau-mau saja mbak” wawancara 15 Maret 2011
b. Responsivitas Dinas Sosial Kabupaten Sragen terhadap kebutuhan
KUBE
Salah satu bentuk ukuran responsivitas itu adalah daya tanggap suatu organisasi terhadap kebutuhan-kebutuhan dari masyarakat.
Kaitannya dengan pengembangan KUBE, Dinas Sosial Kabupaten sekiranya harus tahu dan tanggap tentang kebutuhan para penerima
KUBE. Kebutuhan- kebutuhan KUBE itu antara lain:
commit to user 90
1 Pembuatan Kandang Ternak Kandang Ternak merupakan tempat yang akan digunakan
untuk memelihara hewan- hewan ternak yang diberikan kepada penerima KUBE. Dalam pembuatan kandang ternak, Dinas Sosial
Kabupaten Sragen memberikan bantuan dana untuk membuat kandang sebesar Rp. 1.000.000,00 1 juta yang diambil dari dana
APBD. Sedangkan dalam pembuatannya diserahkan sepenuhnya ke pihak penerima KUBE. Bantuan dana tersebut diberikan kepada
penerima KUBE untuk membuat kandang atau untuk memperbaiki kandang apabila KUBE sudah mempunyai kandang sendiri. Hal ini
bertujuan untuk menyediakan tempat yang layak dan nyaman bagi hewan-hewan ternak yang mereka pelihara, karena dengan tempat
yang layak maka dapat mempengaruhi kesehatan hewan ternak mereka. Apabila hewan- hewan ternak sehat, maka ini akan
membuat hewan ternak cepat berkembang. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Bp. Eddy Indaryatno,
BSc selaku Seksi Pemberdayaan Kesejahteraan Sosial Masyarakat: “Untuk pembuatan kandang kami berikan dana sebesar satu
juta dan untuk pembuatannya kami serahkan sepenuhnya kepada anggota KUBE, kalau yang sudah punya kandang
uangnya untuk perbaikan kandangnya itu.” wawancara 11 Maret 2011
commit to user 91
Hal yang serupa juga diungkapkan oleh Bp. Suratno selaku Ketua KUBE ”Ngudi Urip” yang berasal dari kelurahan Gesi,
Kecamatan Gesi : ” Kalau untuk pembuatan kandang, kami dikasih uang
mbak dari sragen. Jumlahnya dulu tu kalau nggak salah satu juta mbak. Katanya uang itu untuk buat kandang, kalau
udah punya kandang ya uangnya suruh untuk memperbaiki kandang biar layak pakai.” wawancara 18 Maret 2011
Namun tidak semua KUBE memperoleh dana untuk pembuatan kandang. Dana untuk pembuatan kandang ataupun
pemeliharaan kandang hanya diberikan pada KUBE yang terbentuk pada tahun 2008, sedangkan untuk KUBE yang terbentuk pada
tahun 2007 tidak memperoleh dana untuk pembuatan ataupun perbaikan kandang. Hal itu terjadi karena itu sudah menjadi
ketentuan dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Bp. Eddy Indaryatno, BSc selaku Seksi
Pemberdayaan Kesejahteraan Sosial Masya
rakat:
“ dana untuk membuat atau memperbaiki kandang itu hanya diberikan untuk KUBE yang terbentuk tahun 2008
saja sedangkan KUBE yang terbentuk tahun 2007 tidak mendapatkan bantuan dana untuk membuat memperbaiki
kandang. Alasannya ya dananya udah di tentukan sama Dinas Sosial Jawa tengah kami ya tinggal ngejalanin saja”
wawancara 24 Maret 2011
Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa Dinas Sosial Kabupaten Sragen kurang dapat memberikan
respon yang merata terhadap kebutuhan kandang kepada KUBE. Padahal kandang merupakan tempat yang digunakan untuk
commit to user 92
merawat ternak- ternak KUBE. Bantuan pembuatan perbaikan kandang hanya diberikan kepada KUBE yang terbentuk pada tahun
2008 saja sedangkan KUBE yang terbentuk tahun 2007 tidak diberikan uang bantuan pembuatan atau perbaikan kandang.
2 Kesediaan makanan Ternak Makanan ternak merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh para
penerima KUBE dalam mengembangkan ternak yang mereka pelihara. Dalam pemeliharaan ternak makanan ternak utama yang diberikan
kepada ternak KUBE adalah jerami padi dan rumput. Dalam pemberian makanan ternak jerami atau rumput, KUBE mencari sendiri
jerami dan rumput- rumput tersebut dengan cara swadaya. Kaitannya dengan ketersediaan makanan pokok ternak- ternak KUBE, respon
yang diberikan oleh Dinas Sosial Kabupaten Sragen adalah dengan menanyakan kepada KUBE mengenai ketersediaan jerami atau
rumput di lingkungan KUBE apakah sudah tercukupi. Sehubungan dengan hal tersebut Bp. Eddy Indaryatno, BSc selaku Seksi
Pemberdayaan Kesejahteraan Sosial Masya
rakat:
”Makanan pokok yang diberikan ke hewan ternak itu jerami kalau nggak ya rumput- rumputan dhek, kalau soal
ketersediaannya KUBE mereka swadaya dhek. Untuk respon yang diberikan oleh Dinas itu ya hanya sekedar menanyakan
ketersediaan pakan disana apakah sudah tercukupi atau belum. Dan menurut mereka ketersediaan pakanan pokok sudah cukup
dhek.” wawancara 26 April 2011
commit to user 93
Hal yang senada juga diungkapkan oleh Bp. Joko salah satu Ketua KUBE yang berasal dari Kelurahan Jeruk, Kecamatan Miri:
“ Makanan pokok ternak kelompok kami itu jerami mbak kalau nggak ya rumput- rumputan mbak, seadanya saja
pokoknya. Kalau jerami susah ya kami kasih rumput- rumputan. Untuk ketersediaannya kami ya cari sendiri mbak
sistemnya ya gantian mbak seumpanya hari ini saya besoknya gantian siapa gitu mbak.lha emang mau dibantu siapa lagi
kalau nggak cari sendiri. Respon dinas sosial untuk ketersediaan pakan itu ya cuma tanya aja pakan ternak disini
gimana sudah cukup atau belum.” wawancara 27 April 2011
Namun selain makanan pokok yang diberikan ke ternak- ternak KUBE, ternak- ternak tersebut perlu diberikan makanan tambahan
berupa bekatul agar dapat mempercepat pertmbuhan. Kaitannya dengan ketersediaan bekatul, pihak Dinas Sosial Kabupaten Sragen
tidak memberikan bantuan makanan ternak bekatul kepada para penerima KUBE. Hal itu terjadi karena terbatasnya dana yang
diberikan oleh pemerintah, baik itu dana yang berasal dari APBD maupun APBN. Dalam anggaran dana yang diberikan, tidak ada
rincian anggaran yang digunakan untuk memberikan bantuan makanan ternak bekatul kepada para penerima KUBE. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Bp. Eddy Indaryatno, BSc selaku Seksi Pemberdayaan Kesejahteraan Sosial Masya
rakat: ”
untuk bantuan makanan ternak kepada KUBE itu nggak ada dhek. Gimana ya, dana yang tersedia terbatas dhek rincian
anggaran yang berasal dari APBN maupun APBD nggak ada yang untuk pemberian makanan ternak.” wawancara 14 April
2011
commit to user 94
Hal yang senada juga diungkapkan oleh Bp. Joko selaku ketua KUBE yang berasal dari Kelurahan Jeruk, Kecamatan Miri :
” kalau soal bekatul, nggak ada itu mbak bantuan pakan ternak bekatul dari Dinas Sosial. Kalau ada uang kami ya beli sendiri
mbak tapi kalau nggak ada uang kami nggak beli mbak” wawancara 14 April 2011
Dari wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa Dinas Sosial Kabupaten Sragen sudah cukup responsiv terhadap kebutuhan
KUBE dalam hal penyediaan makanan pokok ternak KUBE seperti jerami atu rumput- rumputan yaitu dengan cara menanyakan kepada
KUBE mengenai ketersediaan makanan pokok ternak KUBE. Namun untuk ketersediaan makanan tambahan ternak seperti bekatul, Dinas
Sosial belum mampu menyediakannya. Padahal dengan makanan tambahan seperti bekatul ini bisa membuat ternak- ternak KUBE cepat
berkembang. Ketidak responnya Dinas Sosial Kabupaten Sragen dalam penyediaan makanan tambahan ternak dikarenakan terbatasnya
anggaran yang diberikan untuk bantuan KUBE, sehingga KUBE harus mampu swadaya dalam memenuhi kebutuhan pakan ternak- ternaknya.
3 Pemeliharaan Kesehatan Ternak Kebutuhan KUBE lainnya untuk mengembangkan ternaknya
adalah kebutuhan yang berkaitan dengan kesehatan ternak. Pemeliharaan kesehatan ternak sangatlah penting untuk dilakukan
karena dengan keadaan yang sehat maka hewan ternak dapat berkembang biak dengan lancar. Kaitannya dengan pemeliharaan
commit to user 95
kesehatan ternak, pihak Dinas Sosial Kabupaten Sragen menyediakan mantri atau dokter hewan yang berada di lingkungan KUBE. Selain
menyediakan mantri hewan, pihak Dinas Sosial juga memberikan bantuan vaksinasi kepada ternak para penerima KUBE..
Namun, keberadaan mantri atau dokter hewan tersebut tidak dapat berperan secara aktif. Hal itu terjadi karena mantri atau dokter
hewan yang ditunjuk oleh Dinas Sosial Kabupaten Sragen tidak melakukan pengontrolan kesehatan hewan ternak KUBE secara
periodik. Kalaupun para penerima KUBE itu memerlukan bantuan dari mantri atau dokter hewan tersebut, KUBE tetap harus membayar
sendiri biaya pemeriksaannya. Dengan kata lain pihak Dinas Sosial Kabupaten Sragen tidak menyediakan biaya untuk pemeliharaan ternak
para KUBE, Dinas Sosial Kabupaten Sragen hanya menunjuk mantri atau dokter hewan setempat untuk biaya obat maupun pemeriksaan
ditanggung sepenuhnya oleh KUBE itu sendiri. Hal itu terjadi karena keterbatasan dana yang ada dan anggaran yang ada tidak ada rincian
untuk biaya kesehatan ternak KUBE. Sedangkan untuk vaksinasi yang pernah dilakukan Dinas Sosial Kabupaten Sragen hanya diberikan
pada KUBE yang terbentuk pada tahun 2007 saja sedangkan untuk KUBE yang terbentuk tahun 2008 tidak mendapatkan Vaksinasi.
KUBE yang terbentuk tahun 2008 tidak mendapatkan Vaksinasi karena sudah ketentuan dari pihak Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah.
Sedangkan dalam pemberian Vaksinasi pihak Dinas Sosial Kabupaten
commit to user 96
Sragen bekerja sama dengan Dinas Peternakan dan untuk dana Vaksinasi tersebut berasal dari APBN. Sebagaimana
yang dikemukakan oleh Bp. Eddy Indaryatno, BSc selaku Seksi
Pemberdayaan Kesejahteraan Sosial Masya
rakat: ” untuk kebutuhan kesehatan ternak KUBE, Dinas sudah menunjuk
mantri setempat, tapi kalau mau minta tolong mantri ya pakai biaya dari KUBE sendiri karna tidak ada anggaran untuk biaya mantri. Lalu
dulu pernah dilakukan
vaksinasi
oleh Dinas Peternakan tapi tahun 2007 saja, lha ketentuannya seperti itu kok dhek, sedangkan untuk
dana Vaksinasi itu berasal dari dana APBN” wawancara 14 April 2011
Hal yang senada juga diungkapkan oleh Bp. Joko selaku Ketua KUBE yang berasal dari Kelurahan Jeruk, Kecamatan Miri:
“ kalau hewan ternak kami sakit, kami cari mantri sendiri mbak pakai uang sendiri. Nggak ada itu mbak bantuan dari Dinas
Sosial. Dengar- dengar ada mbak mantri yang ditunjuk dinas tapi daripada lama ngurus-ngurusnya kami cari sendiri aja
mbak. Kalau untuk vaksinasi dulu pernah ada tahun 2007 pokoknya, lha wong itu pas awal-awal terbentuk dulu kok
mbak habis itu nggak ada Vaksinasi lagi. wawancara 14 April 2011
Hal serupa juga diungkapkan oleh Bp. Margono selaku manti hewan di daerah Kecamatan Miri:
“Untuk biaya pemerikasaan ternak KUBE ya bayar sendiri mbak, karena dinas tidak memberikan biaya pemeriksaan.
Namun selama ini belum ada mbak KUBE yang datang ke saya untuk memeriksakan hewan ternaknya. Nggak tau mbak
kenapa. wawancara 27 April 2011
Dari wawancara diatas dapat disimpulakan bahwa dalam hal pemeliharaan kesehatan ternak, Dinas Sosial Kabupaten Sragen kurang
dapat responsive. Buktinya mantri dokter hewan yang disediakan oleh
commit to user 97
Dinas Sosial Kabupaten Sragen tidak dapat berperan secara aktif. Mantri Dokter hewan yang disediakan Dinas Sosial Kabupaten Sragen
hanya sebatas ada tetapi apabila KUBE ingin minta bantuan ke mantri dokter hewan tersebut maka KUBE harus membayar sendiri biayanya,
karena Dinas Sosial Kabupaten Sragen tidak mrmpunyai anggaran untuk hal tersebut. Selain itu dalam hal Vaksinasi, KUBE yang
mendapatkan vaksinasi hanya KUBE yang terbentuk pada tahun 2007 saja untuk KUBE yang terbentuk pada tahun 2008 tidak mendapatkan
vaksinasi. 4 Penyediaan Pendamping
Salah satu bentuk Responsivitas lainnya yang diberikan oleh Dinas Sosial Kabupaten Sragen adalah dengan menyediakan seorang
pendamping bagi anggota KUBE agar dapat membantu membimbing atau mendampingi KUBE agar KUBE dapat cepat berkembang.
Pendamping dalam hal ini mempunyai tugas untuk memberikan arahan langsung baik diminta maupun tidak oleh KUBE, serta memberikan
fasilitas bagi KUBE misalnya saja menyediakan mantri hewan yang ada dilingkungan setempat. Pendamping juga membantu KUBE dalam
membuat administrasi KUBE. Pendamping biasanya dipilih dari tokoh masyarakat yang ada disekitar lingkungan KUBE supaya sewaktu-
waktu KUBE dapat meminta tolong atau berkomunikasi dengan pendamping.
commit to user 98
Pendamping merupakan tangan panjang Dinas Sosial Kabupaten Sragen di lapangan untuk memberikan tanggapan terhadap
masalah- masalah yang dihadapi oleh anggota KUBE. Dengan adanya komunikasi yang lancar antara pendamping dengan anggota KUBE
maka diharapkan KUBE akan dapat cepat mengalami perkembangan. Sehubungan dengan hal tersebut Bp. Eddy Indaryatno, BSc selaku
seksi Pemberdayaan Kesejahteraan Sosial Masyrakat menyatakan: “untuk memperlancar kegiatan dilapangan kami menyediakan
seorang pendamping dhek, pendamping tersebut kami pilih dari tokoh
masyarakat sekitar
supaya Kube
bisa lancar
berkomunikasi dengasn pendamping. Tugasnya ya memberikan arahan baik diminta atau tidak kepada Kube, pendamping juga
memfasilitasi dengan mantri hewan setempat lalu pendamping juga membantu dalam mengisi administrasi KUBE ”
wawancara 11 Maret 2011
Namun sejauh ini yang dilakukan oleh pendamping dalam perkembangan KUBE masih belum bisa optimal. Komunikasi antara
pendamping dengan anggota KUBE tidak dapat terjalin dengan lancar. Pendamping yang seharusnya mampu memberikan bimbingan atau
arahan kepada KUBE walaupun tidak diminta, namun realisasinya komunikasi antara pendamping dengan anggota KUBE hanya terjadi
waktu proses awal- awal saja sedangkan pada waktu pelaksanaan pendamping kurang aktif mendampingi KUBE. Alasannya adalah
pendamping menganggap para anggota KUBE tersebut sudah dewasa yang mampu mengatasi masalah- masalahnya sendiri, lalu kalau para
anggota KUBE ada yang minta tolong barulah dibantu . Hal ini menurut Pendamping dilakukan karena agar para anggota KUBE tidak
commit to user 99
tergantung terus kepada pendamping. Sehubungan dengan hal tersebut Bp. Jimin selaku salah satu pendamping di kelurahan Jeruk,
Kecamatan Miri mengungkapkan : “ selama ini dalam hal pendampingan, kalau ada yang minta
tolong, baru saya bantu mbak supaya mereka itu tidak tergantung terus lagipula saya anggap mereka itu kan sudah
dewasa biar bisa mengatasi masalahnya sendiri lah mbak tujuannya biar mereka bisa mandiri” wawancara 28 Maret
2011
Hal senada juga diungkapkan oleh Bp. Joko selaku salah satu ketua KUBE dari Kelurahan Jeruk , Kecamatan Miri:
“iya mbak, memang ada pendamping Kube. Pandampingnya dipilih dari tokoh masyarakat sekitar sini saja. Tapi ya
begitulah mbak kami jarang komunikasi dengan pendamping. Cuma 2 atau 3 kali saja mbak soalnya kami tidak tahu
pendamping tu dapat gaji atau tidak jadinya kami ya sungkan mbak mau ngapa-ngapain lagian pendamping bisanya teori saja
mbak tidak tahu gimana kenyataannya, jadi kami juga kurang terbantu dengan adanya pendamping mbak maka dari itu
komunikasinya juga tidak lancar karna pendamping juga tidak aktif mbak” wawancara 28 Maret 2011
Oleh Dinas Sosial Kabupaten Sragen, para pendamping ini diberikan gaji sebagai upah lelah mereka. Hal ini dalam rangka bentuk
responsivitas Dinas Sosial Kabupaten Sragen kepada para
Pendamping. Gaji atau upah yang diberikan oleh pihak Dinas Sosial Kabupaten Sragen sebesar Rp.150.000,00 bulan yang dibayarkan pada
tahun pertama saja. Demikian yang diungkapkan oleh Bp. Eddy Indaryatno, BSC menyatakan:
“ pihak dinas memberikan uang lelah bagi para pendamping perbulannya tu seratus lima puluh ribu dhek dan itu dibayar
commit to user 100
hanya untuk tahun pertama saja karna aturannya memang seperti itu” wawancara 11 Maret 2011
Hal yang senada juga diungkapkan oleh Bp. Sukardi, Bsc selaku Pendamping KUBE “ Jaya Abadi” di kelurahan Gading,
Kecamatan Tanon: “ emang mbak pendamping diberi uang lelah pas tahun
pertamanya saja setelah itu nggak ada lagi “ wawancara 15 Maret 2011
Dari pernyataan- pernyataan diatas dapat dilihal kalau pendamping belum mampu melaksanakan tugasnya dengan baik
padahal pendamping merupakan tangan panjang Dinas Sosial dalam merespon kebutuhan- kebutuhan KUBE. Dengan kurang aktifnya
peran pendamping ini perkembangan KUBE menjadi kurang dapat berjalan dengan lancar karena sasaran dari kegiatan KUBE ini salah
satunya adalah masyarakat yang mempunyai keterbatasan pendidikan sehingga mereka mempunyai keterbatasan dalam hal pengetahuan.
Dengan keterbatasan itulah anggota KUBE seharusnya diberikan pendampingan yang aktif supaya para anggota KUBE tidak salah
langkah. Seharusnya dengan gaji yang diberikan oleh Dinas Sosial Kabupaten Sragen, pendamping setidaknya mampu menjalankan
tugasnya dengan baik yaitu mendampingi dan membimbing KUBE.
commit to user 101
5 Pemberian motivasi Bentuk Responsivitas lain yang diberikan oleh Dinas Sosial
Kabupaten Sragen adalah pemberian motivasi. Motivasi sangatlah penting untuk diberikan kepada anggota KUBE karena dengan adanya
motivasi maka anggota KUBE dapat semangat dalam melaksanakan kegiatannya sehingga dapat berpengaruh pada perkembangan KUBE
itu sendiri. Motivasi merupakan dorongan yang dapat membuat anggota KUBE mencapai target yang telah ditentukan sebelumnya.
Motivasi dapat muncul dari pihak luar maupun dari dirinya sendiri. Kaitannya dengan kegiatan KUBE ini, motivasi yang diberikan
oleh pihak Dinas Sosial Kabupaten Sragen dalam mengembangkan KUBE adalah dengan cara mengajak anggota KUBE untuk berkunjung
ke UPTD Peternakan di Desa Dawung Kecamatan Sambirejo. Dalam kunjungan tersebut diharapkan anggota KUBE dapat bertambah
pengetahuannya tentang bagaimana cara merawat ternak dengan baik dan benar agar ternak mereka dapat berkembang biak dengan lancar.
Dengan pengetahuan itu para anggota KUBE dapat menerapkannya ke ternak- ternak mereka. Selain itu bentuk motivasi lain yang diberikan
oleh Dinas Sosial Kabupaten Sragen adalah Dinas Sosial memberikan reward atau hadiah bagi KUBE yang terbaik berdasarkan hasil
evaluasi KUBE yang dilaksanakan oleh piahk Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah. Dengan adanya reward atau hadiah tersebut maka
diharapkan KUBE dapat termotivasi untuk berlomba-lomba menjadi
commit to user 102
yang terbaik dan mendapatkan hadiah yang telah dijanjikan oleh Dinas Sosial. Dengan semangat menjadi yang terbaik itulah yang dapat
memperlancar perkembangan KUBE. Sehubungan dengan hal tersebut Bp. Eddy Indaryatno, BSC menyatakan:
“bentuk motivasi yang Dinas Sosial berikan yaitu mengajak KUBE ke UPTD Peternakan di Desa Dawung kecamatan
Sambirejo tujuannya supaya para anggota Kube bisa tahu bagaimana cara merawat ternak dengan baik. Selain itu kami
juga memberitahukan kepada para anggota Kube kalau ada kegiatan Evaluasi Kube oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa
Tengah dan ada hadiah bagi para juara hal ini bertujuan untuk memotivasi Kube untuk bersemangat memajukan Kube
mereka untuk menjadi yang terbaik” wawancara 11 Maret 2011
Dari pernyataan- pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Responsivitas Dinas Sosial Kabupaten Sragen dalam hal pemberian
motivasi sudah cukup baik, buktinya pihak Dinas Sosial Kabupaten Sragen mengajak KUBE untuk berkunjung ke UPTD Peternakan di Desa Dawung
Kecamatan Sambirejo untuk memberikan pengetahuan kepada KUBE mengenai cara merewat ternak yang baik agar ternak- ternak KUBE dapat
berkembang dengan baik pula. Selain itu Dinas Sosial Kabupaten Sragen juga memberikan reward atau hadiah bagi KUBE yang terbaik
berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh Dinas Sosial Kabupaten Sragen.
Dari bentuk- bentuk Responsivitas yang diberikan oleh Dinas Sosial Kabupaten Sragen dalam memenuhi kebutuhan KUBE tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa Kinerja Dinas Sosial Kabupaten Sragen
commit to user 103
dilihat dari indikator Responsivitas dinilai sudah cukup baik, namun masih terdapat kekurangan- kekurangan. Dinas Sosial Kabupaten Sragen belum
dapat memberikan respon terhadap kebutuhan- kebutuhan KUBE seperti dalam segi makanan tambahan ternak maupun Kesehatan Ternak padahal
itu sangat berpengaruh terhadap perkembangan ternak- ternak KUBE. Selain itu pihak Dinas Sosial juga belum bisa mengoptimalkan peran
seorang pendamping. Padahal pendamping merupakan tangan panjang Dinas Sosial Kabupaten Sragen di lapangan yang berperan untuk
merespon segala kebutuhan KUBE namun hal itu kurang dapat dilaksanakan dengan baik oleh para Pendamping. Dengan kurang
responnya pendamping terhadap anggota KUBE membuat perkembangan KUBE menjadi terhambat.
3. AKUNTABILITAS