commit to user 68
Dalam penelitian ini ada tiga indikator yang digunakan untuk melaksanakan penilaian kinerja di Dinas Sosial Kabupaten Sragen . Ketiga
indikator tersebut antara lain Efektivitas, Responsivitas dan Akuntabilitas. Dari hasil penelitian dapat dijabarkan tentang bagaimana kinerja Dinas Sosial
Kabupaten Sragen dalam pengembangan Kelompok Usaha Bersama KUBE di Kabupaten Sragen.
Hasil penelitian terhadap sejauh mana kinerja Dinas Sosial Kabupaten Sragen dalam pengembangan KUBE yang dilakukan oleh peneliti
dengan wawancara, mengkaji dokumen tertulis dan observasi di lapangan berdasarkan ketiga indikator tersebut adalah sebagai berikut:
1. Efektivitas
Konsep efektivitas adalah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan baik itu dalam bentuk target dalam jangka waktu tertentu.
Efektivitas dimasukkan sebagai salah satu indikator karena Efektivitas dapat untuk menilai tingkat pencapaian target hasil yang dilaksanakan
Dinas Sosial Kabupaten Sragen dalam pengembangan KUBE. Dalam penelitian ini konsep Efektivitas ditekankan pada upaya- upaya apa saja
yang dilakukan oleh Dinas Sosial Kabupaten Sragen dalam pengembangan KUBE dan bagaimana realisasi target yang dicapai oleh Dinas Sosial
Kabupaten Sragen dalam pengembangan KUBE
commit to user 69
a. Upaya- upaya yang dilakukan Dinas Sosial Kabupaten Sragen dalam
Pengembangan KUBE
Untuk mencapai hasil yang maksimal, ada berbagai upaya yang dilakukan Dinas Sosial Kabupaten Sragen dalam pengembangan KUBE.
Upaya- upaya tersebut meliputi beberapa tahapan. Secara umum ada tiga tahap yaitu tahap Persiapan, Tahap Pelaksanaan dan Tahap Evaluasi
kegiatan. Sebagaimana yang dingkapkan oleh Bp.Eddy Indaryatno, BSc selaku Seksi Pemberdayaan Kesejahteraan Sosial Masyarakat:
” upaya yang dilakukan Dinas Sosial Kabupaten Sragen dalam mengembangkan KUBE itu melalui tiga tahap yaitu tahap
persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap Evaluasi Kegiatan. Kalau tahap persiapan terdiri seleksi baik itu seleksi KBS penerima
KUBE maupun seleksi pendamping lalu dilakukan sosialisasi.. kalau tahap Pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah
pemberian Stimulan Bantuan Modal Usaha. Lalu selanjutnya adalah tahap untuk mengevaluasi kegiatan” wawancara 11 Maret
2011
1 Tahap Persiapan Pada tahap persiapan hal yang dilakukan oleh Dinas Sosial
Kabupaten Sragen adalah Seleksi Keluarga Binaan Sosial KBS penerima KUBE, Seleksi Pendamping, Sosialisasi program.
a Seleksi Keluarga Binaan Sosial KBS penerima KUBE Untuk tahap awal pelaksanaan kegiatan KUBE, pihak Dinas
Sosial melakukan seleksi terlebih dahulu terhadap Kelarga Binaan Sosial KBS sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan oleh Dinas
Sosial. Keluarga Binaan Sosial adalah keluarga yang masuk dalam
commit to user 70
kategori miskin yang perlu dibina. Proses seleksi dilakukan agar program tepat sasaran dan tujuan pembentukkan KUBE yang telah
ditentukan sebelumnya dapat tercapai. Didalam melaksanakan proses seleksi terhadap Keluarga Binaan
Sosial KBS penerima KUBE, pihak Dinas Sosial Kabupaten Sragen dibantu oleh Kelurahan di lokasi tersebut. Dalam hal ini
Kelurahan merupakan suatu organisasi yang ada didesa tersebut yang lebih mengetahui siapa saja masyarakat yang ada didesanya itu
yang layak dijadikan anggota KUBE sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
Adapun kriteria bagi KBS penerima KUBE adalah sebagai berikut: - Keterbatasan penghasilan
- Keterbatasan kepemilikan - Perumahan yang tidak memadai
- Keterbatasan pendidikan - Keterbatasan ketrampilan
- Keterbatasan penghayatan kehidupan beragama - Keterbatasan kehidupan normatif
- Rendahnya tingkat kesehatan - Keterbatasan hubungan sosial dalam keluarga
- Keterbatasan hubungan sosial antar keluarga kelompok
commit to user 71
- Keterbatasan hubungan sosial dengan masyarakat yang lebih luas Sumber : Petunjuk Teknis P2FM melalui KUBE Tahun 2008
Kaitannya dengan proses seleksi KBS penerima KUBE, cara penyeleksiannya adalah pihak Kelurahan melakukan pendataan
terhadap masyarakatnya yang sekiranya masuk dalam kategori keluarga miskin yang masih produktif, mau berusaha dan mau
dibina. Setelah data-data KBS calon penerima KUBE itu terkumpul maka pihak kelurahan memberikan data-data itu ke pihak Dinas
Sosial Kabupaten Sragen. Sebagaimana yang dikemukakan Bp. Parsudi selaku kepala Kelurahan Jeruk, Kecamatan Miri:
“Kelurahan sebelumnya
melakukan pendataan
kepada masyarakat sini dengan pertimbangan masyarakatnya dari
keluarga miskin yang sekiranya masih produktif, mau berusaha dan yang mau dibina. Dari data-data tersebut nantinya akan
diserahkan ke Dinas Sosial Sragen..” wawancara 28 Maret 2011
Hal yang serupa juga diungkapkan oleh Bp. Eddy Indaryatno, Bsc selaku Seksi Pemberdayaan Kesejahteraan Sosial Masyarakat
Dinas Sosial Kabupaten Sragen yaitu: “Untuk tahap seleksi kami memerintahkan pihak kelurahan
untuk menyerahkan data masyarakat miskin yang kiranya masih produktif dhek karena mereka kan yang lebih tahu siapa saja
masyarakatnya yang layak menjadi anggota Kube, tapi kita juga tetap harus menyeleksinya dhek apakah bener-benar tepat atau
tidak” wawancara 11 Maret 2011
commit to user 72
Hal yang senada juga diungkapkan oleh Bp.Joko selaku Ketua KUBE “Rigen Manunggal” Kelurahan Jeruk, Kecamatan Miri yaitu:
“ Kalau seleksi-seleksi begitu yang menentukan dari kelurahan mbak tau-tau kami ditawari untuk menerima Kube, lha wong
kami tu orang miskin kami yam mau-mau saja lumayan mbak buat nambah-nambah penghasilan” wawancara 17 Maret 2011
Dari pernyataan- pernyataan diatas maka dapat disimpulkan kalau proses penyeleksian Keluarga Binaan Sosial KBS penerima
KUBE disesuaikan dengan kriteria yang telah ditentukan, dan dalam penyeleksiannya pihak Dinas Sosial dibantu oleh Kelurahan di
daerah tersebut. Sedangkan untuk hasil kegiatan seleksi KBS penerima KUBE
yaitu berupa terpilihnya 100 anggota Keluarga Binaan Sosial KBS penerima KUBE dimasing- masing kelurahan yaitu Kelurahan
Gading, Karang Talun, Jeruk, Geneng, Gesi, Poleng dan Mojorejo. b Seleksi Pendamping
Setelah mengadakan seleksi KBS penerima KUBE, maka langkah selanjutnya adalah menyeleksi Pendamping. Pendamping
adalah seseorang yang mendampingi atau membimbing KUBE supaya kegiatan KUBE dapat berjalan dengan lancar. Selain bertugas
mendampingi membimbing KUBE, Pendamping KUBE juga mempunyai tugas untuk mengarahkan para anggota KUBE untuk
mengurusi administrasi KUBE seperti Buku Inventaris, Buku Kas
commit to user 73
Keuangan Kelompok, Buku Daftar Anggota, Buku Kegiatan Kelompok dan Buku Simpan Pinjam. Untuk pemilihan pendamping,
Dinas Sosial Kabupaten Sragen juga dibantu oleh Kelurahan yang ada didaerah tersebut.
Biasanya Pendamping dipilih dari tokoh masyarakat yang ada didaerah tersebut, hal ini bertujuan supaya pendamping disegani oleh
penerima KUBE sehingga pendamping bisa dijadikan pembimbing yang baik bagi anggota KUBE. Sebagaimana di kemukakan oleh Bp.
Parsudi selaku Kepala Kelurahan Jeruk, Kecamatan Miri: ” Pendamping yang ditugaskan untuk mendampingi KUBE kami
pilih dari tokoh masyarakat sini misalnya kalau pendamping untuk daerah jeruk kami menunjuk bayan-bayannya lalu pak
mudin juga. Tujuannya supaya pendamping-pendamping bisa disegani oleh para KUBE sehingga bisa memperlancar
pendampingan” wawancara 28 Maret 2011
Hal serupa juga diungkapkan oleh Bp. Eddy Indaryatno, Bsc selaku Seksi Pemberdayaan Kesejahteraan Sosial Masyarakat Dinas
Sosial Kabupaten Sragen yaitu: “ untuk pemilihan Pendamping Kube biasanya dipilih dari tokoh
masyarakat yang disegani oleh para penerima Kube dhek” wawancara 11 Maret 2011’
Hasil dari kegiatan seleksi pendamping yaitu berupa terpilihnya 20 pendamping untuk KUBE yang terbentuk pada tahun 2007
dimana satu pendamping mendampingi 2 KUBE, sedangkan untuk
commit to user 74
KUBE yang terbentuk pada tahun 2008 dipilih 6 Pendamping dimana satu pendamping mendampingi 5 KUBE.
c Sosialisasi Program Setelah melakukan seleksi, pada tahap Persiapan selanjutnya
adalah diadakannya Sosialisasi. Sosialisasi merupakan upaya untuk memperkenalkan atau menyebarluaskan informasi mengenai suatu
kegiatan yang merupakan bagian dari suatu program kepada para pelaksana kegiatan. Dalam hal Sosialisasi, pihak Dinas Sosial
memperkenalkan apa itu Program Pemberdayaan Fakir Miskin P2FM dan juga memperkenalkan KUBE pada khususnya. Sosialisasi ini
bertujuan untuk memberitahukan secara mendalam apa itu KUBE agar KBS penerima KUBE dapat paham mengenai tujuan dan manfaat
KUBE untuk dirinya. Dengan Sosialisasi diharapkan para penerima KUBE mengerti dan memahami secara utuh tentang konsep, prosedur
dari tahapan-tahapan dalam pelaksanaan kegiatan KUBE. Tahap Sosialisasi untuk pengenalan KUBE yang dilaksanakan oleh
pihak Dinas Sosial hanya diselenggarakan satu kali saja karena keterbatasan dana yang dimiliki. Sosialisasi diselenggarakan di kantor
Kelurahan setempat yang dihadiri oleh para anggota penerima KUBE beserta pendamping-pendampingnya, sedangkan untuk perwakilan dari
kepemerintahan adalah Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Dinas
commit to user 75
Sosial Kabupaten Sragen, perwakilan kecamatan,dan perwakilan kelurahan. Sebagaimana dikemukakan oleh Bp. Eddy Indaryatno, BSc :
“Setelah adanya seleksi tahap selanjutnya yang kami lakukan adalah melakukan Sosialisasi. Dalam tahap Sosialisasi ini kami
memberikan pemahaman bagi penerima KUBE mengenai manfaat dan Tujuan dari kegiatan KUBE itu sendiri biar penerima KUBE
tidak bingung. Biasanya Sosialisasi dilaksankan di Kantor Kelurahan setempat dan penerima KUBE itu dikumpulkan disitu.
Kalau untuk sosialisasinya sendiri dilakukan satu kali saja karena keterbatasan dana.” wawancara 11 Maret 2011
Hal senada juga dinyatakan oleh Bp. Muji Widodo selaku Ketua Kube “Kenanga I” Kelurahan Mojorejo, Kecamatan Karang Malang:
“ Setelah kami diberitahukan oleh pihak kelurahan kalau kami jadi penerima KUBE maka kami disuruh kumpul di kantor kelurahan
untuk diberikan arahan-arahan. Sosialisasi itu dilakukan satu kali saja mbak waktu awal-awal dulu, yang datang dulu itu ya dari
DinSos Jateng, Dinsos Sragen ada, petugas kecamatan ada sama petugas kelurahan juga ada mbak. Ya dengan sosialisasi itu kami
cukup tahu mbak tentang KUBE ” wawancara 15 Maret 2011
Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa hasil yang diperoleh dari kegiatan Sosialisasi ini adalah KBS penerima KUBE dapat
mengerti dan mengenal tentang Kelompok Usaha Bersama KUBE itu sendiri.
2 Tahap Pelaksanaan Pada tahap Pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah
pemberian Stimulan Bantuan Modal Usaha. Pemberian Stimulan Bantuan Modal Usaha adalah pemberian sejumlah uang kepada anggota
penerima KUBE untuk dijadikan modal usaha yang akan dikelola bersama-sama. Tujuan dari Pemberian Stimulan Bantuan Modal Usaha
commit to user 76
ini adalah untuk membantu para anggota penerima KUBE memperoleh modal usaha, selain itu juga membantu anggota penerima KUBE
mewujudkan rencana usaha yang akan dijalankan secara bersama-sama. Stimulan Bantuan Modal Usaha yang diberikan oleh pihak Dinas
Sosial adalah sebesar Rp.17.000.000,00 17 juta per KUBE untuk KUBE yang terbentuk tahun 2007 dan Rp. 16.000.000,00 16 juta per
KUBE untuk KUBE yang terbentuk pada tahun 2008. Perbedaan dana bantuan terjadi karena anggaran dana yang diberikan oleh pemerintah
memang mengalami penurunan. Adapun penyerahan Bantuannya melalui transfer rekening bank BRI. Penyaluran bantuan bermula dari
Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah yang ditansfer ke Dinas Sosial Kabupaten Sragen dan selanjutnya diserahkan ke penerima KUBE
melalui transfer rekening bank BRI atas nama Ketua KUBE masing- masing. Ddidalam pencairan Bantuan Modal di bank, Ketua KUBE
didampingi oleh Pendamping KUBE-nya masing-masing. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Bp. Eddy Indaryatno, BSc :
” Untuk penyaluran dan penyerahan dana stimulan modal usaha, prosedurnya ya seperti di buku petunjuk teknis, dana dari Dinas
Sosial Provinsi dikirim ke Rekening Dinas Sosial sini lalu dikirim ke rekening ketua KUBE masing-masing, besarnya itu untuk
KUBE 2007 sebesar 17 juta sedangkan KUBE tahun 2008 sebesar 16 juta. Alasannya ya emang anggaran dari pemerintah itu ya
segitu kok dhek” wawancara 11 Maret 2011
Hal yang senada juga diungkapkan oleh Bp. Sarwoto selaku Bendahara KUBE Jaya Abadi Kelurahan Gading kecamatan Tanon:
commit to user 77
“Bantuan dana yang KUBE kami peroleh itu dulu 17 juta mbak terus penyerahan uangnya dikirim lewat rekening mbak pas ke
bank-nya diantar sama pendamping setelah itu buku rekeningnya dibawa pendamping” wawancara 18 Maret 2011
Hal yang senada juga diungkapkan oleh Bp. Ngalim selaku Ketua KUBE “ Kenanga II” Kelurahan Mojorejo, Kecamatan Karang Malang:
“ Jumlah uang yang didapat kelompok saya itu sebesar 16 juta mbak waktu itu ngambilnya lewat rekening bank BRI mbak”
wawancara 15 Maret 2011
Adapun mekanisme penyaluran dan penyerahan Stimulan berdasarkan buku Petunjuk Teknis adalah :
a Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Jawa Tengah melakukan perjanjian Kerjasama MOU dengan Dinas Sosial Kabupaten
lokasi kegiatan dalam hal ini adalah Kabupaten Sragen berkaitan dengan Program Pemberdayaan Fakir Miskin P2FM khususnya
mengenai KUBE. b Daftar alokasi dana modal stimulan masing- masing kabupaten
Sragen diajukan ke KPPN akan disalurkan ke Rekening Bank atas nama Kepala Dinas Kabupaten Sragen
c Kepala Dinas Kabupaten Sragen mendistribusikan stimulan modal usaha kepada KUBE fakir miskin yang berhak menerima melalui
rekening bank atas nama Ketua KUBE selambat-lambatnya 10 hari setelah dana diterima.
commit to user 78
d KUBE fakir Miskin sesuai dengan proposal yang telah direkomendasi Dinas Sosial Kabupaten Sragen atas dasar survey
pasar digunakan sebagai dasar rencana pembelian barang e KUBE fakir miskin mencairkan alokasi dana Stimulan ke bank
yang telah ditunjuk f Pembelian Stimulan didampingi oleh pendamping
g Pendamping memotivasi KBS penerima KUBE agar mau dan mampu mengelola usaha secara bersama-sama dalam suatu
kelompok h Dinas Sosial Kabupaten Sragen menyerahkan laporan hasil
penyaluran atau bukti pengiriman dana stimulan kepada Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah
i Bahwa stimulan tersebut semata-mata kegunaannya untuk pengadaan usaha bukan untuk pengadaan sarana lain : untuk usaha
ternak sapi, maka modal stimulan tersebut digunakan untuk pembelian sapi seluruhnya, sedang kandang dan obat-obatan
hendaknya diusahakan melalui swadaya KBS atau sumber dana APBD Kabupaten dan Dinas serta pihak lain yang tidak mengikat.
commit to user 79
Gambar 4.2 Mekanisme Penyaluran Bantuan Modal Usaha
Rekening Bank MOU
SPJ Asli
koordinasi + pembinaan
rekening bank -----------------------
rekomendasi pembelian barang
Bimbingan Usulan proposal
No. Rek Ketua KUBE
SPJ Perorangan anggota KUBE
Dinsos Prov.Jateng
Dinsos Kab.
Sragen
Kecamatan
desa KKPN
KUBE KBS
commit to user 80
3 Tahap Evaluasi Kegiatan Tahap Evaluasi Kegiatan merupakan tahapan pasca pelaksanaan
dimana pelaksana dari evaluasi itu adalah Dinas Sosial Kabupaten Sragen. Evaluasi kegiatan perlu dilaksanakan karena bertujuan untuk
menilai kegiatan KUBE apakah sudah memenuhi target yang telah ditentukan sebelumnya atau belum.
Dalam tahapan Evaluasi ini, upaya yang dilakukan Dinas Sosial Kabupaten Sragen dalam pengembangan KUBE itu seperti melakukan
monitoring perkembangan KUBE secara Periodik yaitu dilakukan setiap satu tahun sekali. Selain melakukan monitoring secara periodik,
upaya yang lainnya adalah membina dan mengarahkan anggota dan pengurus KUBE. Dengan memberikan pembinaan dan pengarahan
kepada pengurus dan anggota KUBE maka ini dapat meningkatkan motivasi anggota maupun pengurus KUBE. Dengan motivasi yang kuat
dan besar, maka perkembangan KUBE dapat berjalan dengan lancar. Sebaimana yang dikemukakan oleh Bp. Eddy Indaryatno, BSc :
“Upaya-upaya Dinas Sosial dalam mencapai target yaitu memonitor perkembangan KUBE secara periodik, biasanya
monitoring dilakukan satu tahun sekali. Selain itu upaya lainnya adalah membina atau mengarahkan anggota dan pengurus KUBE
supaya KUBE dapat termotivasi untuk berkembang.” wawancara 11 Maret 2011
Namun dalam realisasinya, monitoring yang dilakukan oleh Dinas Sosial kurang dapat dilakukan secara optimal. Monitoring hanya
dilakukan satu kali saja. Pihak Kelurahan maupun Pendamping yang
commit to user 81
dalam hal ini berperan sebagai tangan panjang Dinas Sosial di lapangan juga jarang melakukan monitoring. Akibat kurangnya monitoring ini
membuat anggota penerima KUBE menjadi berbuat semaunya terhadap hewan ternak mereka. Salah satu akibatnya adalah hewan ternaknya
dijual tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu ke pihak Dinas Sosial, kelurahan setempat maupun pendamping. Salah satu alasan yang
melatarbelakngi anggota KUBE menjual ternaknya adalah untuk memenuhi kebutuhan mereka karena keterbatasan penghasilan yang
mereka peroleh sehari- hari. Sehubungan dengan hal tersebut Bp. Muji Widodo selaku Ketua KUBE ”Kenanga I” Kelurahan Mojorejo,
Kecamatan Karang Malang menyatakan : “Evaluasi yang dilakukan oleh dinas tu cuma satu kali saja mbak
itu aja pas ada lomba dari provinsi pas awal-awal dulu mbak, setelah itu tidak ada lagi kontrol-kontrol dari dinas, pendamping,
sama kelurahan. Lha karna desakan ekonomi mbak kami jual sapinya buat nyarutang sama buat makan mbak ”wawancara 15
Maret 2011
Hal yang senada juga diungkapkan oleh Bp. Narto Sekretaris KUBE “Jaya Abadi” yang berasal dari Kelurahan Gading, Kecamatan
Tanon : ”Kontrolan itu ya cuma pas awal- awal dulu mbak pas ada lomba-
lomba habis itu tidak ada kontrolan lagi, dari pendamping juga tidak ada, kelurahan juga tidak ada. Karna kami butuh makan
akhirnya ternaknya dijual mbak” wawancara 19 Maret 2011
commit to user 82
Tabel 4.2 MATRIKS KEGIATAN DAN HASILNYA
NO KEGIATAN
HASIL 1
TAHAP PERSIAPAN : a. Seleksi KBS penerima KUBE
b. Seleksi Pendamping
c. Sosialisasi Program Terpilihnya
100 anggota
KBS penerima KUBE di masing- masing
Kelurahan seperti kelurahan Gading, Karang Talun, Jeruk, Geneng, Gesi,
Poleng, dan Mojorejo. Terpilihnya 20 pendamping pada
tahun 2007 dimana satu pendamping mendampingi 5 KUBE dan pada
tahun 2008 terpilih 6 pendamping dimana
satu pendamping
mendampingi 2 KUBE. KBS penerima KUBE dapat mengerti
dan mengenal tentang KUBE
2 TAHAP PELAKSANAAN:
Pemberian Stimulan
Bantuan Modal Usaha
Tersalurkannya Stimulan
Bantuan Modal Usaha ke KUBE sebesar 17
juta untuk per KUBE untuk KUBE yang terbentuk pada tahun 2007,
sedangkan
untuk KUBE
yang terbentuk pada tahun 2008 sebesar 16
juta per KUBE.
3 TAHAP EVALUASI:
b. Melakukan Monitoring
c. Membina dan mengarahkan anggota dan pengurus KUBE
Dilakukan monitoring perkembangan KUBE secara periodik yaitu setiap
satu tahun sekali. namun realisasinya monitoring kurang dapat optimal.
Dapat memotivasi KUBE untuk berkembang
commit to user 83
b. Realisasi Target dari pergembangan KUBE yang dilaksanakan oleh
Dinas Sosial Kabupaten Sragen
Untuk kegiatan KUBE ini, pihak Dinas Sosial Kabupaten Sragen membuat suatu target. Target tersebut adalah dalam satu kelurahan
minimal ada satu KUBE saja yang berkembang. Dinas Sosial hanya menargetkan satu KUBE saja yang berkembang dalam satu kelurahan,
karena penerima KUBE mayoritas adalah masyarakat miskin yang mempunyai keterbatasan penghasilan maupun pengetahuan yang
menyebabkan mereka kurang bisa fokus untuk melaksanakan kegiatan ini dengan maksimal.
Berdasarkan Evaluasi yang dilakukan pada tahun 2009, target yang telah ditentukan oleh pihak Dinas Sosial Kabupaten Sragen belum bisa
tercapai, buktinya masih ada kelurahan yang belum mencapai target tersebut. Kelurahan- kelurahan yang belum mencapai target tersebut
antara lain Kelurahan Gading, Kelurahan Geneng, dan Kelurahan Gesi. Adapun perbandingan antara target dengan realisasi adalah sebagai
berikut:
commit to user 84
Tabel 4.3 Perbandingan target dan realisasi perkembangan KUBE
Masing- masing Kelurahan Tahun 2009
NO KELURAHAN
TARGET REALISASI
THN 2009 1
GADING 1 KUBE
__ 2
KARANG TALUN 1 KUBE
3 KUBE 3
JERUK 1 KUBE
2 KUBE 4
GENENG 1 KUBE
__ 5
GESI 1 KUBE
__ 6
POLENG 1 KUBE
1 KUBE 7
MOJOREJO 1 KUBE
1 KUBE Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat kalau didalam realisasinya,
Kelurahan yang dapat mencapai target adalah Kelurahan Karang Talun, Kelurahan Jeruk, Kelurahan Poleng, dan Kelurahan Mojorejo.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Bp. Eddy Indaryatno, BSc : “Untuk kegiatan KUBE ini pihak Dinas Sosial menetapkan target
yaitu satu kelurahan setidaknya ada satu KUBE yang berkembang. Tapi target itu belum dapat tercapai karna ada 7 KUBE saja yang
berkembang, Tapi ada 3 kelurahan yang belum bisa mencapai target yaitu Gading, Geneng, dan Gesi ” wawancara 11 Maret
2011
commit to user 85
Berdasarkan upaya-upaya yang dilakukan Dinas Sosial Kabupaten Sragen dalam pengembangan KUBE seperti tahap persiapan, tahap
pelaksanaan dan tahap evaluasi kegiatan serta realisasi target yang di peroleh, maka dapat disimpulkan bahwa Kinerja Dinas Sosial Kabupaten
Sragen khususnya dilihat dari indikator efektivitas adalah kurang baik, buktinya masih sedikitnya KUBE yang mengalami perkembangan, selain
itu juga masih banyak terdapat kekurangan dalam tahapan-tahapan tersebut. Misalnya saja Kinerja Dinas Sosial Kabupaten Sragen dalam
tahap Evaluasi, dalam tahap ini Dinas Sosial masih belum bisa melakukan evaluasi monitoring secara optimal. Dengan kurang optimalnya evaluasi
monitoring yang dilakukan, maka banyak KUBE yang menjual ternak mereka tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu terhadap pihak Dinas
Sosial Kabupaten Sragen, Kelurahan maupun Pendamping didaerah setempat.
commit to user 86
2. RESPONSIVITAS