commit to user 23
Sistem pengukuran kinerja organisasi yang baik juga sangat diperlukan karena merupakan suatu kerangka dasar untuk akuntabilitas
dan pengambilan keputusan dengan unsur-unsur utamanya yaitu: a. Perencanaan dan penetapan tujuan
b. Pengembangan cara pengukuran yang sesuai relevan c. Perencanaan dan penetapan tujuan
d. Pengembangan cara pengukuran yang sesuai relevan e. Pelaporan hasil secara formal
f. Pemanfaatan informasi widodo 2008:95
Karena sebagai kerangka dasar inilah, sistem pengukuran kinerja hendaknya dibuat sebaik dan seefektif mungkin untuk mencapai
pengukuran kinerja yang akurat demi tercapainya tujuan pengukuran kinerja organisasi.
4. Indikator Kinerja
Dalam mengukur kinerja suatu instansi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, tentunya diperlukan indikator sebagai alat ukur untuk
mengetahui seberapa jauh pencapaian kerja organisasi tersebut, apakah sudah sesuai dengan standar indikator tersebut atau tidak.
Indikator kinerja merupakan ukuran kuantitatif danatau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang
telah ditetapkan Widodo 2008:97.
commit to user 24
Indikator kinerja sebagai alat untuk mengukur kinerja hendaknya perlu mempertimbangkan berbagai hal dalam penyusunannya. Menurut
Mahmudi 2005: 91, indikator yang dikembangkan hendaknya memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Sederhana dan mudah dipahami b. Dapat diukur
c. Dapat dikuantifikasikan d. Dikaitkan dengan standar atau target kinerja
e. Berfokus pada customer service, kualitas, dan efisiensi f. Dikaji secara teratur
Menurut Mahmudi 2005: 91-94, penentuan indikator kinerja juga perlu mempertimbangkan komponen berikut:
a. Biaya pelayanan Indikator biaya merupakan elemen penting untuk mengukur ekonomi
dan efisiensi. Manfaat indikator biaya adalah untuk menilai kelayakan tariff pelayanan dengan tingkat pelayanan yang diberikan serta untuk
melakukan analisis keuangan. b. Tingkat pemanfaatan
Indikator tingkat pemanfaatan utilisasi diperlukan untuk mengetahui ada atau tidaknya kapasitas yang menganggur idle capacity atas
sumber daya yang dimiliki organisasi. Tingkat utilisasi dapat diketahui
commit to user 25
dengan cara membandingkan tingkat pemanfaatan dengan kapasitas yang tersedia.
c. Kualitas dan standar pelayanan Indikator kualitas pelayanan ini misalnya kecepatan pelayanan,
ketepatan waktu, kecepatan respon, keramahan, kenyamanan, kenyamanan, kebersihan, keamanan, keindahan, etika dan sebagainya.
Standar pelayanan terkait dengan tingkat pelayanan minimal yang harus diberikan.
d. Cakupan pelayanan Indikator cakupan pelayan diperlukan uuntuk mengetahui tingkat
penyediaan pelayanan yang diberikan supply dengan permintaan pelayanan yang dibutuhkan demand. Pembuatan indikator pelayanan
penting untuk perencanaan mengenai peningkatan kapasitas pelayanan, alternatif pelayanan atau substitusi pelayanan.
e. Kepuasan pelanggan Kepuasan pelanggan merupakan salah satu bentuk hasil suatu
pelayanan publik. Kepuasan pelanggan dapat dikategorikan sebagai tujuan tingkat tinggi dalam suatu system pengukuran kinerja. Oleh
karena itu, pembuatan indikator kinerja harus memasukkan indikator kepuasan pelanggan.
commit to user 26
Ratminto dan Atik Septi Winarsih 2005:179- 182 menjelaskan bahwa untuk mengukur kinerja harus dipergunakan dua jenis ukuran, yaitu
ukuran yang berorientasi pada proses dan ukuran yang berorientasi pada hasil. Adapun ukuran atau indikator-indikator tersebut adalah sebagai
berikut: a. Indikator kinerja yang berorientasi pada Hasil, yamg meliputi:
1 Evektivitas Efektivitas adalah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, baik
itu dalam bentuk target, sasaran jangka panjang maupun misi organisasi. Akan tetapi pencapaian tujuan ini harus mengacu pada
visi organisasi. 2 Produktivitas
Produktivitas adalah ukuran yang menunjukkan kemampuan Pemerintah Daerah untuk menghasilkan keluaran yang dibutuhkan
oleh masyarakat 3 Efisiensi
Efisiensi adalah perbandingan terbaik antara keluaran dan masukan. Idealnya Pemerintah harus dapat menyelenggarakan
suatu jenis pelayanan tertentu dengan masukan biaya dan waktu yang sedikit mungkin. Dengan demikian, kinerja Pemerintah
Daerah akan menjadi semakin tinggi apabila tujuan-tujuan yang
commit to user 27
telah ditetapkan dapat dicapai dalam waktu yang sesingkat- singkatnya dan dengan biaya yang semurah-murahnya.
4 Kepuasan Kepuasan artinya seberapa jauh Pemerintah Daerah dapat
memenuhi kebutuhan karyawan dan masyarakat. 5 Keadilan
Keadilan yang merata, artinya cakupan atau jangkauan kegiatan pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah harus
diusahakan seluas mungkin dengan distribusi yang merata dan diperlakukan secara adil.
b. Indikator kinerja yang berorientasi pada proses, yang meliputi: 1 Responsivitas
Responsivitas adalah kemampuan provider untuk mengenali kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan,
serta mengembangkan program-program pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Secara singkat dapat dikatakan
bahwa responsivitas ini mengukur daya tanggap provider terhadap harapan, keinginan dan aspirasi serta tuntutan customers.
commit to user 28
2 Responsibilitas Responsibilitas adalah ukuran yang menunjukkan seberapa besar
tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan pemerintahan dengan hokum atau peraturan dan prosedur yang telah ditetapkan.
3 Akuntabilitas Akuntabilitas adalah ukuran yang menunjukkan seberapa besar
tingkat kesesuaian antara penyelenggara pemerintahan dengan ukuran- ukuran eksternal yang ada di masyarakat dan dimiliki oleh
stakeholders, seperti nilai dan norma yang berkembang dalam masyarakat.
4 Keadaptasian Adalah ukuran yang menunjukkan daya tanggap organisasi
terhadap tuntutan perubahan yang terjadi di lingkungannya. 5 Kelangsungan hidup
Artinya seberapa jauh Pemerintah Daerah atau program dapat menunjukkan kemampuan untuk terus berkembang dan bertahan
hidup dalam berkompetisi dengan daerah atau program lain. 6 Keterbukaantransparasi
Keterbukaaan atau transparasi adalah bahwa prosedurtata cara, penyelenggaraan pemerintahan dan hal-hal lain yang berkaitan
commit to user 29
dengan proses pelayanan umum, wajib diinformasikan secara terbuka agar mudah diketahui dan dipahami oleh masyarakat, baik
diminta maupun tidak diminta. 7 Empati
Adalah perlakuan atau perhatian Pemerintah Daerah atau penyelenggara jasa pelayanan atau peoviders terhadap isu-isu
actual yang sedang berkembang dalam masyarakat. Menurut Mithat Zeydan dan Cu¨ neyt C¸ olpan dalam International
Journal of Production Research Vol. 47, No. 15, 1 August 2009 hal 4327– 4349 dalam www.informaworld.com disebutkan bahwa:
“The choice of performance indicators has a major impact on the operation of any organization and the direction it takes for the
future. Thus, knowledge of the factors which drive the behaviour of the organisation and influence its performance becomes crucial
Audit Commission for Local Authorities 2000. The performance indicators could be, in general, considered as measures of
efficiency and effectiveness. It is worth expanding here on these two words which sound similar but are often used interchange ably
albeit mistakenly. Effectiveness is a measure of obtaining desired results such as the right product with expected quality. Efficiency
is defined as the ratio of output to input as in data envelopment analysis DEA Meredith 1992, Vonderembse and White 1995. In
other words, effectiveness is doing the right things, and efficiency is doing things right Chase and Aquilano 1992”
commit to user 30
Pemilihan indikator kinerja memiliki pengaruh besar terhadap pengoperasian setiap organisasi dan arah yang diperlukan untuk
masa depan. Dengan demikian, pengetahuan tentang faktor-faktor yang mendorong perilaku organisasi dan mempengaruhi kinerja
perusahaan menjadi sangat penting Komisi Audit Pemerintah Daerah 2000. Indikator kinerja dapat, secara umum, dianggap
sebagai ukuran efisiensi dan efektifitas. Perlu memperluas dua kata yang terdengar serupa tetapi sering digunakan dengan kemampuan
pertukaran meskipun keliru. Efektivitas adalah ukuran untuk mendapatkan hasil yang diinginkan seperti produk yang tepat
dengan kualitas yang diharapkan. Efisiensi didefinisikan sebagai rasio output terhadap input seperti dalam balutan analisis data
DEA Meredith 1992, Vonderembse dan White 1995. Dengan kata lain, efektivitas adalah melakukan hal yang benar, dan
efisiensi adalah melakukan hal yang benar Chase dan Aquilano 1992
Agus Dwiyanto 2008: 49-51 mengemukakan bahwa penilaian kinerja birokrasi publik tidak cukup hanya menggunakan indikator-
indikator yang melekat pada birokrasi itu, seperti efisiensi dan efektivitas, tetapi harus dilihat juga dari indikator-indikator yang melekat pada
penggunan jasa, seperti kepuasan pengguna jasa, akuntabilitas, responsivitas. Untuk itu Agus Dwiyanto mengemukakan lima indikator
yang biasanya digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik, yaitu:
commit to user 31
a. Produktivitas Konsep produktivitas tidak hanya mengukur tingkat efisiensi,
tetapi juga efektivitas pelayanan. Produktivitas pada umumnya dipahami sebagai rasio antara input dengan output.
b. Kualitas layanan Dengan menggunakan indikator ini, informasi mengenai kepuasan
masyarakat seringkali tersedia secara mudah dan murah. Informasi mengenai kepuasan terhadap kualitas pelayanan sering kali dapat
diperoleh dari media massa atau diskusi publik. c. Responsivitas
Responsivitas adalah kemampuan organisasi untuk mengenali kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan,
dan mengembangkan program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
d. Responsibilitas Responsibilitas
menjelaskan apakah
pelaksanaan kegiatan
organisasi itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang baik dan benar atau sesuai dengan kebijakan organisasi.
commit to user 32
e. Akuntabilitas Konsep akuntabilitas publik dapat digunakan untuk melihat
seberapa besar kebijakan dan kegiatan organisasi publik itu konsisten dengan kehendak masyarakat banyak.
Menurut Widodo 2008: 91-92 terdapat lima indikator kinerja yaitu masukan inputs, keluaran outputs, hasil outcomes, manfaat
benefits, dan dampak impacts. Indikator masukan merupakan suatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan program berjalan untuk
menghasilkan keluaran. Indikator keluaran merupakan segala sesuatu berupa produk sebagai hasil langsung pelaksanaan suatu kegiatan dan
program berdasarkan masukan yang digunakan. Indikator hasil merupakan suatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka
menengah. Merupakan seberapa jauh setiap produkjasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat. Indikator manfaat
merupakan kegunaan suatu keluaran yang dirasakan langsungoleh masyarakat, dapat berupa fasilitas yang dapat diakses oleh publik.
Indikator dampak merupakan ukuran tingkat pengaruh social, ekonomi, lingkungan, atau kepentingan umum lain yang dimulai oleh capaian
kinerja setiap indikator dalam suatu kegiatan.
commit to user 33
Sehubungan dengan penelitian kinerja Dinas Sosial Kabupaten Sragen dalam pelaksanaan Program Pemberdayaan Fakir Miskin P2FM
melalui Kelompok Usaha Bersama KUBE ada beberapa indikator yang dapat digunakan antara lain Efektivitas, Responsivitas dan Akuntabilitas.