commit to user
II-14
Gambar 2.5 Rekomendasi pada bangku atau kursi untuk menulis
Sumber : Nurmianto, 1991
2.5 MEJA DAN PERMUKAAN BIDANG KERJA
Meja merupakan salah satu fasilitas yang digunakan oleh orang dalam bekerja, terutama berkaitan dengan aktivitas menulis dan membaca. Karena
adanya berbagai faktor seperti ukuran benda kerja, gerakan yang dibutuhkan oleh pekerja, keseluruhan layout kerja, sehingga ketinggian permukaan kerja tidak
dapat disamakan untuk setiap pekerjaan Chaffin, 1983. Ketinggian meja harus selalu dikaitkan dengan posisi siku, dan ketinggian
meja harus disesuaikan setelah ketinggian kursi. Hal penting yang harus diingat adalah tinggi permukaan kerja tidak selalu sama dengan tinggi meja, seperti tinggi
keyboard merupakan tinggi permukaan kerja. Ketinggian tempat kerja disarankan 3,5 cm di bawah siku. Meja yang terlalu rendah menyebabkan kyphosis terhadap
tulang punggung dan meningkatkan beban. Meja yang terlalu rendah menyebabkan abduksi atau pengangkatan bahu dan membungkuk ke depan atau
kyphosis leher yang menyebabkan kelelahan pada bahu dan otot leher. Chaffin 1983 menemukan bahwa sudut 15
pada leher masih dapat diterima. Kemiringan terhadap permukaan kerja mempunyai dampak yang positif
terhadap leher dan punggung, tapi harus dikaitkan dengan cara kerjanya. Chaffin 1983 menyarankan bahwa kemiringan meja karena mempunyai dampak positif
terhadap beban pada leher dan perut dapat dilihat pada gambar 2.7, di bawah ini Chaffin, 1983.
commit to user
II-15
Gambar 2.6 Kemiringan permukaan meja harus disesuaikan
untuk megoptimalkan posisi duduk
Sumber: Chaffin, 1983
Pengaruh kemiringan meja terhadap perut sebenarnya lebih besar daripada pengaruh kemiringan kursi. Chaffin menyarankan bahwa ketika menulis
sebaiknya menggunakan meja datar, sedangkan ketika membaca sebaiknya mempunyai kemiringan terhadap permukaan kerja dan sudut antara 22
dan 45 baik digunakan untuk membaca Chaffin, 1983.
2.6 PENGUJIAN DATA
Pengujian data berguna untuk menentukan bahwa data antropometri yang digunakan valid dan dapat merepresentasikan data ukuran tubuh yang diambil dari
pengguna perpustakaan, pengujian tersebut meliputi uji keseragaman dan uji kenormalan Modul Praktikum Ergonomi, 2007.
a. Uji Keseragaman Data Uji keseragaman dan kecukupan data dilakukan untuk mengetahui apakah data
yang diperoleh pada pengamatan cukup mewakili untuk menentukan nilai rata- ratanya. Untuk melakukan uji keseragaman, data yang telah diperoleh diplot ke
dalam grafik dengan batas kendali atas dan batas kendali bawah sebagai acuannya. Jika data melewati kedua batas tersebut data akan dihilangkan dan
perhitungan keseragaman diulang Modul Praktikum Ergonomi, 2007. Perhitungan Mean menggunakan persamaan sebagai berikut:
n x
X
n i
i
å
=
=
1
……………………………………... 2.1
commit to user
II-16 Perhitungan Standar Deviasi
1
2 1
2
- -
=
å
=
N X
Xi
i x
s ………………………………….. 2.2
Perhitungan batas kendali SD
x BKA
3 +
= ……………………………………... 2.3
SD x
BKB 3
- =
……………………………………... 2.4 b. Uji Kenormalan Data
Banyak cara yang dapat digunakan untuk melakukan pengujian normalitas sampel, salah satunya ialah dengan rumus chi-kuadrat Modul Praktikum
Ergonomi, 2007.. Langkah-langkah uji kenormalan diuraikan, sebagai berikut: 1. Menentukan jumlah kelas,
Penentuan jumlah kelas menggunakan formula H.A. Sturges, dalam modul Praktikum Ergonomi, 2007, karena formulanya mendasarkan pada jumlah
pengamatan, yang mana banyaknya pengamatan senantiasa berbeda antara penelitian yang satu dengan yang lain, sehingga formula ini dianggap yang
paling ideal menurut ukuran jumlah pengamatannya. Rumus Kriterium Sturges, yaitu:
k = 1 + 3,322 log n…………………………………… persamaan 2.5 Keterangan:
k = banyaknya kelas n = jumlah pengamatan
2. Menentukan wilayah data, Wilayah data adalah selisih data maksimum dan minimumnya.
3. Menentukan lebar selang, Lebar selang dihitung dengan membagi wilayah data dengan banyaknya kelas.
4. Menentukan limit kelas dan batas kelas, Penentuan limit kelas dan batas kelas dilakukan dengan menentukan limit
bawah kelas bagi selang yang pertama dan kemudian batas bawah kelasnya. Menambahkan lebar kelas pada batas bawah kelas untuk mendapatkan batas
atas kelasnya. Mendaftar semua limit kelas dan batas kelas dengan cara menambahkan lebar kelas pada limit dan batas selang sebelumnya.
commit to user
II-17 5. Menentukan frekuensi pengamatan o
i
bagi tiap-tiap kelas interval, 6. Menghitung nilai z padanan batas-batas kelas,
Nilai z padanan setiap batas-batas kelas dihitung dengan menggunakan rumus, yaitu:
z
1
= s
x kelas
bawah batas
- _
_
……………………... persamaan 2.6 z
2
= s
x kelas
atas batas
- _
_
………………………...persamaan 2.7 Keterangan:
z
1
= nilai z padanan batas bawah kelas z
2
= nilai z padanan batas atas kelas x = rata-rata contoh
s = standar deviasi contoh 7. Menghitung luas daerah di bawah kurva normal untuk menghitung frekuensi
harapan e
i
setiap selang kelas, Perhitungan frekuensi harapan menggunakan rumus, yaitu:
e
i
= Pz
1
Zz
2
n…………………………………..persamaan 2.8 Keterangan:
e
i
= frekuensi harapan Pz
1
Zz
2
= luas daerah di bawah kurva normal antara z
1
dan z
2
n = jumlah pengamatan
Luas daerah di bawah kurva normal dapat dilihat pada tabel di lampiran. 8. Menghitung nilai chi-kuadrat.
Jika harga
2
c teramati lebih kecil dari harga
2
c dalam tabel di lampiran, maka data yang diperoleh menunjukkan kesesuaian yang baik dengan
distribusi normal. Kriteria keputusan yang diuraikan di sini hendaknya tidak digunakan bila ada frekuensi harapan yang kurang dari 5. Persyaratan ini
mengakibatkan adanya penggabungan sel-sel kelas-kelas yang berdekatan, sehingga mengakibatkan berkurangnya derajat bebas. Rumus chi-kuadrat,
yaitu:
i i
i
e e
o
2 2
- å
=
c ……………………………………... persamaan 2.9
commit to user
II-18 Keterangan:
2
c = nilai chi-kuadrat o
i
= frekuensi pengamatan e
i
= frekuensi harapan Banyaknya derajat bebas yang berkaitan dengan dengan sebaran chi-kuadrat
yang digunakan di sini bergantung pada dua faktor, yaitu banyaknya sel dalam percobaan yang bersangkutan dan banyaknya besaran yang diperoleh dari data
pengamatan yang diperlukan dalam perhitungan frekuensi harapannya. Pada uji normalitas ini ada tiga besaran yang diperlukan untuk menghitung
frekuensi harapan, yaitu frekuensi total, mean, dan standar deviasi. Jadi pada kasus ini derajat bebas dapat dihitung dengan rumus, yaitu:
v = banyak sel – 1……………………………………. persamaan 2.10 Keterangan:
v = derajat bebas
2.7 PENELITIAN SEBELUMNYA