commit to user
II-4
2.2.1 Data Antropometri Dan Cara Pengukurannya
Manusia pada umumnya berbeda-beda dalam hal bentuk dan dimensi ukuran tubuhnya. Beberapa faktor yang mempengaruhi ukuran tubuh manusia
Wignjosoebroto., 2000 yaitu: a. Umur,
Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai sekitar 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Setelah itu, tidak lagi akan terjadi
pertumbuhan bahkan justru akan cenderung berubah menjadi pertumbuhan menurun ataupun penyusutan yang dimulai sekitar umur 40 tahunan.
b. Jenis kelamin sex, Dimensi ukuran tubuh laki-laki umumnya akan lebih besar dibandingkan
dengan wanita, terkecuali untuk beberapa bagian tubuh tertentu seperti pinggul, dan sebagainya.
c. Sukubangsa etnic, Setiap suku, bangsa ataupun kelompok etnic akan memiliki karakteristik fisik
yang berbeda satu dengan yang lainnya. Dimensi tubuh suku bangsa negara Barat pada umumnya mempunyai ukuran yang lebih besar daripada dimensi
tubuh suku bangsa negara Timur. d. Sosio ekonomi,
Tingkat sosio ekonomi sangat mempengaruhi dimensi tubuh manusia. Pada negara-negara maju dengan tingkat sosio ekonomi tinggi, penduduknya
mempunyai dimensi tubuh yang besar dibandingkan dengan negara-negara berkembang.
e. Posisi tubuh posture, Sikap ataupun posisi tubuh akan berpengaruh terhadap ukuran tubuh oleh
karena itu posisi tubuh standar harus diterapkan untuk survei pengukuran. Menurut Sritomo Wignjosoebroto 1995 berkaitan dengan posisi tubuh
manusia antropometri dibagi atas dua bagian, yaitu: a. Antropometri statis structural body dimensions,
Pengukuran manusia pada posisi diam dan linier pada permukaan tubuh. Ada beberapa metode pengukuran tertentu agar hasilnya representative. Disebut
juga pengukuran dimensi struktur tubuh dimana tubuh diukur dalam berbagai
commit to user
II-5 posisi standar dan tidak bergerak tetap tegak sempurna. Dimensi tubuh yang
diukur dengan posisi tetap antara lain meliputi berat badan, tinggi tubuh dalam posisi berdiri maupun duduk, ukuran kepala, tinggi atau panjang lutut pada
saat berdiri atau duduk, panjang lengan, dan sebagainya. Ukuran dalam hal ini diambil dengan percentile tertentu seperti 5-th percentile, 50-th percentile dan
95-th percentile. b. Antropometri dinamis functional body dimensions,
Antropometri dinamis adalah pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin
terjadi saat pekerja tersebut melaksanakan kegiatannya. Hasil yang diperoleh merupakan ukuran tubuh yang nantinya akan berkaitan erat dengan gerakan-
gerakan nyata yang diperlukan tubuh untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu. Antropometri dalam posisi tubuh melaksanakan fungsinya yang
dinamis akan banyak diaplikasikan dalam proses perancangan fasilitas ataupun ruang kerja.
Terdapat tiga kelas pengukuran antropometri dinamis, yaitu: 1. Pengukuran tingkat ketrampilan sebagai pendekatan untuk mengerti
keadaan mekanis dari suatu aktifitas. Contoh : Dalam mempelajari performansi atlet.
2. Pengukuran jangkauan ruang yang dibutuhkan saat kerja. Contoh : Jangkauan dari gerakan tangan dan kaki efektif pada saat bekerja,
yang dilakukan dengan berdiri atau duduk. 3. Pengukuran variabilitas kerja.
Contoh : Analisis kinematika dan kemampuan jari-jari tangan dari seorang juru ketik atau operator komputer.
2.2.2 Aplikasi Distribusi Normal dan Pengukuran Data Antropometri