commit to user
V-2 kursi baca tersebut perlu diperlebar lagi untuk alas duduk dan sandaran
punggungnya sesuai dengan antropometri agar dapat mengakomodasi tubuh para pengguna.
Harapan tersebut oleh perancang diterjemahkan ke dalam aspek teknis kebutuhan perancangan. Aspek teknis tersebut adalah memunculkan adanya
penambahan lebar meja agar ruang gerak pengguna lebih leluasa dan penambahan sekat atau pemisah ditiap sisi meja selain itu diberi pula rak pada meja tersebut
untuk meletakkan buku-buku setelah pengguna selesai menggunakannya sehingga buku tidak berserakan dan terlihat lebih rapi. Agar pengguna merasa nyaman,
kursi dibuat dengan bantalan busa yang tebal dan empuk. Bahan kursi disesuaikan dengan beban namun mudah didapat di pasar. Selain bahan, konstruksi dibuat kuat
agar aman pada saat dipakai.
5.2. Analisis Penggunaan Data Antropometri
Penggunaan dimensi antropometri pada perancangan dimaksudkan agar rancangan yang dihasilkan dapat digunakan dengan baik dan disesuaikan atau
paling tidak mendekati karakteristik dan kebutuhan penggunanya. Untuk memperoleh data dari dimensi antropometri tersebut, maka dilakukan
pengambilan data melalui pengukuran dimensi antropometri pengguna perpustakaan. Data antropometri yang digunakan dalam perancangan meliputi :
dimensi utama penyusun meja, seperti tinggi popliteal, tinggi siku duduk, jangkauan tangan ke depan, siku sampai ujung jari, dan telapak kaki. Sedangkan
untuk dimensi utama penyusun kursi, seperti tinggi sandaran punggung, lebar pinggul, pantat plopiteal dan lebar bahu. Merancang untuk kepentingan
keseluruhan populasi sekaligus merupakan hal yang tidak praktis. Oleh karena itu, kebanyakan data antropometri disajikan dalam bentuk persentil. Pada perancangan
yang dilakukan peneliti membatasi nilai persentil yang digunakan, dimana nilai persentil yang digunakan adalah persentil ke-5 ke-50 dan ke-95. Nilai persentil
tersebut digunakan dengan harapan hasil perancangan dapat mengakomodasi populasi yang memiliki ukuran dominan dan yang memiliki ukuran kurang
dominan minoritasekstrim.
commit to user
V-3
5.3. Analisis Perbandingan Meja Kursi Baca untuk Pengguna Perpustakaan dengan Hasil Rancangan
Rancangan meja maupun kursi ini memiliki dimensi yang berbeda dari meja dan kursi baca untuk para pengguna di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah
Kabupaten Klaten. Perbedaan dimensi yang dapat dibandingkan terletak pada dimensi utama penyusun meja, seperti: tinggi popliteal, tinggi siku duduk,
jangkauan tangan ke depan, siku sampai ujung jari, dan telapak kaki. Sedangkan untuk dimensi utama penyusun kursi, seperti: tinggi sandaran punggung, lebar
pinggul, pantat plopiteal dan lebar bahu. Perbandingan dimensi secara lengkap dapat dilihat pada tabel 5.1.
Tabel 5.1 Perbandingan Dimensi Meja Kursi Baca di Perpusda dengan Hasil
Rancangan
Nama Produk Dimensi Ukur
Dimensi Awal Hasil Rancangan
Lebar Meja 33 cm
70 cm Panjang Meja
129 cm 77 cm
Tinggi Meja 71 cm
70 cm Tinggi Pijakan Kaki
15 cm 15 cm
Tinggi Pembatas Pandangan 35 cm
45 cm Panjang Pijakan Kaki
123 cm 77 cm
Lebar Pijakan Kaki 5 cm
24 cm Lebar Rak pada Meja
- 23 cm
Tinggi Alas Kursi 40 cm
43 cm Lebar Alas Kursi
36 cm 41 cm
Tinggi Sandaran Kursi 44 cm
52 cm Panjang Alas Kursi
43 cm 46 cm
Lebar Sandaran Kursi 33 cm
39 cm KURSI
MEJA
Hasil perancangan meja kursi memiliki kelebihan dan kekurangan apabila dibandingkan dengan meja kursi pada ruang baca Kantor Arsip dan Perpustakaan
Daerah Kabupaten Klaten. Kelebihan rancangan meja diantaranya terdapat tambahan rak pada meja sebagai tempat meletakkan buku seusai membaca dan
juga dipisahkan oleh sekat sedangkan untuk kelebihan kursi diantaranya nyaman digunakan karena dilapisi busa yang empuk dan tebal. Sedangkan untuk
kekurangan rancangan meja yaitu sulit untuk dipindahkan karena berat sehingga sulit untuk dipindahkan dan juga membutuhkan investasi yang cukup besar.
commit to user
V-4
5.4. Analisis Layout Ruang Baca Perpustakaan