commit to user
18
oportunistik manajer dan mengurangi agency cost. Adanya kontrol ini membuat manajer menggunakan utang pada tingkat rendah untuk
mengantisipasi kemungkinan
terjadinya kesulitan
keuangan dan
kebangkrutan perusahaan. Investor institusional memiliki beberapa kelebihan dibanding investor individual, antara lain:
1. Investor institusional memiliki sumber daya yang lebih dibanding investor individual untuk mendapatkan informasi.
2. Investor institusional
memiliki profesionalisme
dalam menganalisis informasi sehingga dapat menguji tingkat keandalan
informasi. 3. Investor institusional secara umum memiliki relasi bisnis yang
lebih kuat dengan manajemen. 4. Investor institusional memiliki motivasi yang kuat untuk
melakukan pengawasan lebih ketat atas aktivitas perusahaan. 5. Investor institusional lebih aktif dalam melakukan jual beli saham
sehingga dapat meningkatkan jumlah informasi secara cepat tingkat harga saham.
4. Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Kemampuan perusahaan dalam memperoleh
laba merupakan indikator bahwa semakin tinggi profitabilitas yang dimiliki oleh perusahaan maka semakin kecil kebijakan hutang yang
commit to user
19
diambil oleh perusahaan. Indikator ini sangat penting diperhatikan untuk mengetahui sejauhmana investasi yang dilakukan investor di suatu
perusahaan mampu memberikan return yang sesuai dengan tingkat yang disyaratkan investor, misalnya bagi pemegang saham dalam memprediksi
keuntungan yang benar-benar akan diterima dalam bentuk dividen. Oleh karena itu, dividen diambil dari keuntungan bersih yang berhasil diperoleh
perusahaan, maka keuntungan tersebut akan mempengaruhi besarnya dividend payout ratio yang dibagikan perusahaan.
Profitabilitas periode sebelumnya merupakan faktor penting dalam menentukan struktur modal. Dengan laba ditahan yang besar, perusahaan
akan senang menggunakan laba ditahan sebelum menggunakan utang. Hal ini sesuai dengan pecking order theory yang menyarankan bahwa manajer
lebih senang menggunakan pembiayaan dari pertama, laba ditahan, kemudian utang dan terakhir penjualan saham baru. Meskipun secara
teoritis sumber modal yang biayanya paling murah adalah utang, kemudian saham preferen dan yang paling mahal adalah saham biasa serta
laba ditahan Sartono, 2001. Pada tingkat profitabilitas yang tinggi, perusahaan mengalokasikan
dividen yang rendah. Hal ini dikarenakan perusahaan mengalokasikan sebagian besar keuntungan sebagai sumber dana internal untuk
membangun perusahaan. Pada ROA tinggi dibayarkan dividen rendah karena keuntungan digunakan untuk meningkatkan laba ditahan. Dengan
cara ini sumber dana internal meningkat sehingga perusahaan dapat
commit to user
20
menunda penggunaan utang atau emisi saham baru. Sebaliknya bila ROA rendah maka dibayarkan dividen yang tinggi. Hal ini dilakukan karena
perusahaan mengalami penurunan profit sehingga untuk menjaga reputasi di mata investor, perusahaan akan membagikan dividen besar. Oleh karena
itu, tinggi rendahnya profitabilitas berpengaruh pada jumlah kompensasi bagi manajemen yang salah satu bentuknya berupa saham untuk
manajemen kepemilikan manajerial Nuringsih,2005. Rasio profitabilitas dianggap sebagai alat yang paling valid dalam
mengukur hasil pelaksanaan operasi perusahaan karena rasio profitabilitas merupakan alat pembanding pada berbagai alternatif investasi yang sesuai
dengan tingkat risiko. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva
maupun modal sendiri. Profitabilitas sangat penting diperhatikan untuk mengetahui sejauhmana investasi yang akan dilakukan oleh investor di
suatu perusahaan mampu memberikan return yang sesuai dengan tingkat yang disyaratkan investor.
5. Free Cash Flow