Analisis Regresi Linier Berganda

commit to user 46 Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi, jika nilai d u d4-d u berarti tidak ada autokorelasi baik positif maupun negatif Ghozali, 2006. Setelah diolah program SPSS, nilai Durbin-Watson dibandingkan dengan table Durbin-Watson pada tingkat signifikan 5 α =5.

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Ghozali, regresi linier berganda merupakan persamaan matematik yang menyatakan hubungan antara sebuah variabel tak bebas variabel dependen dengan variabel bebas variabel independen. Prosedur pengolahan data dalam penelitian ini dimulai dengan memilahkan data ke dalam variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Dari hasil operasionalisasi variabel yang akan diuji, nilai variabel tersebut dimasukkan dalam program Software SPSS Statistics 17.0. Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Tetapi disini juga ditambah satu variabel kontrol didalam analisis data. Variabel kontrol tersebut akan dimasukkan ke dalam persamaan regresi apakah terdapat pengaruh yang kuat atau tidak terhadap variabel dependennya. Akan ada dua hasil analisis yang akan disajikan dalam penelitian ini sebelum dan sesudah dimasukkan variabel kontrol itu sendiri. Adapun persamaan regresi yang utama dalam penelitian ini sebelum dimasukkan variabel kontrol, yaitu: commit to user 47 e FCF PROF INST a LR + + + + = 3 2 1 b b b Lalu untuk persamaan regresi setelah dimasukkan variabel kontrol menjadi sebagai berikut: e MBVA FCF PROF INST a LR + + + + + = 4 3 2 1 b b b b Keterangan: LR = rasio leverage INST = persentase kepemilikan saham oleh institusional PROF = profitabilitas FCF = free cash flow MBVA= rasio market to book value of asset a = intercept persamaan regresi konstanta e = error term Dalam persamaan regresi yang kedua terdapat variabel MBVA, dimana variabel tersebut adalah variabel pengontrol. Dalam penelitian ini, akan terlihat hasilnya sebelum dan setelah dimasukkan variabel kontrol apakah memiliki hasil yang sama atau berbeda. Dari analisis regresi diatas akan dapat disimpulkan bagaimana pengaruhnya antara variabel independen terhadap variabel dependen dengan melihat koefisien regresi. Apabila koefisien regresi variabel independen positif maka akan berpengaruh positif terhadap variabel dependen, begitu juga sebaliknya. Alat analisis yang digunakan dalam regresi yaitu: commit to user 48 a. Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh secara simultan atau serentak dari variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat atau digunakan untuk melihat apakah variabel independen secara bersama- sama mempengaruhi variabel dependen. Uji F menunjukkan pengaruh semua variabel independen secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji F dilakukan dengan cara menggunakan tingkat signifikansi dan analisa hipotesa, yaitu tingkat signifikan si atau α yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 0,05. Dan untuk membuktikan apakah H 1 diterima atau ditolak dalam penelitian ini digunakan dengan melihat nilai Sig. F. Bila nilai Sig. Fα=5 maka H 1 = diterima, artinya secara simultan variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika nilai Sig. F ≥ α = 5 maka H 1 = ditolak, artinya secara simultan variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen Ghozali, 2006. b. Uji T Uji T digunakan untuk mengetahui koefisien regresi secara parsial dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji T dilakukan dengan cara melihat tingkat signifikansi atau α, dimana dalam penelitian ini α yang digunakan adalah 5 0,05. Dan untuk membuktikan apakah H 2 sampai H 4 diterima atau ditolak dalam penelitian ini digunakan dengan melihat nilai Sig.t. Bila nilai commit to user 49 Sig.t α=5 maka H 2 = diterima, artinya secara parsial variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika nilai Sig. t ≥ α = 5 maka H 2 = ditolak, artinya secara parsial variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen Ghozali, 2006. c. Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi menunujukkan berapa besar persentase variasi dalam variable dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen. Uji ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ketepatan yang paling baik dalam analisis regresi, yang ditunjukan oleh besarnya koefisien determinasi R 2 . Tingkat ketepatan yang digunakan antara 0R²1. Apabila koefisien determinasi mendekati 1 berarti perubahan dari variabel independen semakin menjelaskan perubahaan variabel dependen dan apabila koefisien determinasi mendekati 0 berarti perubahan variabel independen semakin tidak dapat menjelaskan perubahan variabel dependen. Atau dengan kata lain semakin besar adjusted R² akan semakin baik bagi model regresi, karena variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen secara lebih baik, sehingga akan semakin besar tingkat hubungan linier statistik dalam observasi Ghozali, 2006. commit to user 50 BAB IV ANALISIS DATA A. DESKRIPSI DATA Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari buku ICMD Indonesian Capital Market Directory dan laporan keuangan masing-masing perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2009. Data ini berupa data leverage, persentase kepemilikan saham institusional, profitabilitas, free cash flow, dan market to book value of assets. Berdasarkan kriteria yang telah dicantumkan sebelumnya, diperoleh sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut: Tabel IV. A Hasil Pengambilan Sampel Kriteria Sampel Jumlah Jumlah Perusahaan Manufaktur 2006 142 Jumlah Perusahaan Manufaktur 2007 151 Jumlah Perusahaan Manufaktur 2008 149 Jumlah Perusahaan Manufaktur 2009 146 Perusahaan yang tidak memiliki data lengkap 444 Perusahaan yang memiliki data ekstrim 13 Jumlah observasi tahun 2006-2009 131 Sumber: Hasil Pengolahan Data commit to user 51 B. STATISTIK DESKRIPTIF Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian. Berikut ini adalah tabel statistik deskriptif sebelum dilakukan eliminasi data ekstrim. Tabel IV. B. 1 Statistik Deskriptif Sebelum dilakukan eliminasi data ekstrim Sumber: Hasil Output SPSS 17.0 Melalui statistik deskriptif ini bisa dilihat tingkat normalitas data apakah sudah terdistribusi secara normal atau tidak, yaitu pada skewness dan kurtosis. Skewness mengukur kemencengan dari data dan kurtosis mengukur puncak dari distribusi data. Data yang terdistribusi secara normal mempunyai nilai skewness dan kurtosis mendekati nol. Hasil tampilan output SPSS terdapat nilai skewness yang cukup besar yaitu pada variabel MBVA sebesar 3,78 dan nilai kurtosis yang cukup besar yaitu pada variabel ROA sebesar 3,457, FCF sebesar 5,169, dan MBVA sebesar 17,195 berarti variabel-variabel tersebut memiliki data yang ekstrim. Nilai skewness berada pada -1,067 sampai 3,78 sedangkan nilai kurtosis berada pada -0,879 sampai 17,195. N Minimum Maximum Std. Deviation Skewness Kurtosis Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error INST 144 ,1232 ,9900 ,1901669 -1,067 ,202 1,083 ,401 LEV 144 ,0500 ,8940 ,1907000 ,030 ,202 -,879 ,401 ROA 144 ,0060 ,4116 ,0859761 1,804 ,202 3,457 ,401 FCF 144 -,2039 ,3572 ,0662573 -,498 ,202 5,169 ,401 MBVA 144 ,3288 11,7694 1,7360249 3,780 ,202 17,195 ,401 Valid N listwise 144 commit to user 52 Untuk memperoleh tingkat normalitas data yang lebih baik maka data esktrim perlu dihilangkan atau dengan melognaturalkan data. Jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini semula berjumlah 144 data, setelah dilakukan eliminasi data ekstrim jumlah data menjadi 131 data. Pengeliminasian data ekstrim dilakukan berdasarkan pada besarnya nilai skewness variabel tersebut, semakin kecil nilai skewness maka data akan semakin baik. Tabel IV. B. 2 Statistik Deskriptif Setelah dilakukan eliminasi data ekstrim N Minimum Maximum Std. Deviation Skewness Kurtosis Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error INST 131 ,3218 ,9800 ,1663796 -,621 ,212 -,181 ,420 LEV 131 ,0500 ,8800 ,1892055 ,034 ,212 -,965 ,420 ROA 131 ,0060 ,3199 ,0629372 1,304 ,212 2,184 ,420 FCF 131 -,0468 ,2155 ,0476580 ,101 ,212 -,310 ,420 MBVA 131 ,3288 5,2612 ,8986199 1,436 ,212 1,951 ,420 Valid N listwise 131 Sumber: Hasil Output SPSS 17.0 Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa setelah dilakukan pengeliminasian data ekstrim, tingkat normalitas data menjadi lebih baik sehingga terdistribusi secara normal. Hal ini ditunjukkan nilai skewness pada -0,621 sampai 1,436 dan kurtosis pada -0,965 sampai 2,184. Masing-masing variabel memiliki skewness dan kurtosis yang mendekati nol. Variabel kepemilikan institusional INST memiliki nilai minimum 0,3218, nilai maksimum 0,98, nilai standar deviasi 0,166, nilai skewness commit to user 53 -0,621, dan nilai kurtosis -0,181. Variabel leverage LEV memiliki nilai minimum 0,05, nilai maksimum 0,88, nilai standar deviasi 0,189, nilai skewness 0,034, dan nilai kurtosis -0,965. Variabel profitabilitas ROA memiliki nilai minimum 0,006, nilai maksimum 0,3199, nilai standar deviasi 0,063, nilai skewness 1,304, dan nilai kurtosis 2,184. Variabel free cash flow FCF memiliki nilai minimum -0,0468, nilai maksimum 0,2155, nilai standar deviasi 0,0477, nilai skewness 0,101, dan nilai kurtosis -0,31. Lalu variabel market to book value of assets MBVA memiliki nilai minimum 0,3288, nilai maksimum 5,2612, nilai standar deviasi 0,899, nilai skewness 1,436, nilai kurtosis 1,951. C. UJI ASUMSI KLASIK

1. Uji Normalitas

Dokumen yang terkait

Analsis Pengaruh Free Cash flow Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 40 90

Analisis Pengaruh Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 42 93

Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia

3 69 98

PENGARUH FREE CASH FLOW, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 20

PENGARUH FREE CASH FLOW, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSAEFEK INDONESIA BEI.

0 2 30

PENGARUH FREE CASH FLOW DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

1 6 24

PENGARUH FREE CASH FLOW DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAA MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

1 15 22

Hubungan Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial dan Free Cash Flow dengan Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur Terdaftar di BEI.

0 1 18

PENGARUH FREE CASH FLOW DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 88

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, FREE CASH FLOW, DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2015)

0 0 18