commit to user
12
menginginkan pendanaan dibiayai dari modal internal yang berasal dari laba ditahan sedangkan para pemilik modal menentang hal itu dan
menginginkan laba ditahan dibagikan kepada para pemegang saham sebagai dividen dan cenderung lebih menyukai pendanaan dari hutang.
2. Kebijakan Hutang
Kebijakan pendanaan dalam sebuah perusahaan haruslah bertujuan untuk memaksimalkan kemakmuran. Dalam hal ini kebijakan tersebut
harus mempertimbangkan dan menganalisa kombinasi sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna membiayai kebutuhan-
kebutuhan rutin serta investasi perusahaan. Hutang merupakan salah satu mekanisme untuk menyatukan kepentingan manajer dengan pemegang
saham, hutang memberikan sinyal tentang status kondisi keuangan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. Kebijakan hutang merupakan
salah satu alternatif pendanaan perusahaan selain menjual saham di pasar modal. Hutang adalah instrumen yang sangat sensitf terhadap perubahan
nilai perusahaan. Wahyudi dan Pawestri 2006 mengemukakan bahwa dalam jangka panjang tujuan perusahaan adalah mengoptimalkan nilai
perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan menggambarkan semakin sejahtera pula pemiliknya. Nilai perusahaan dapat tercermin dari harga
pasar saham perusahaan. Kebijakan utang perusahaan yang merupakan hasil pembagian
antara kewajiban jangka panjang dengan jumlah total antara kewajiban
commit to user
13
jangka panjang dan modal sendiri. Pendanaan dari luar akan menurunkan besarnya konflik antara pemegang saham dengan manajemen disamping
itu utang juga akan menurunkan excess cash flow free cash flow yang ada dalam perusahaan sehingga menurunkan kemungkinan pemborosan
yang dilakukan manajemen. Tetapi bila penggunaan hutang terlalu besar dapat berdampak pada financial distress dan kebangkrutan sehingga
membuat para investor pun resah. Jensen dan Meckling 1976 menyebutkan bahwa dalam teori
keagenan dijelaskan bahwa kepentingan manajemen dan kepentingan pemegang saham mungkin bertentangan. Pemegang saham menginginkan
agar pendanaan tersebut dibiayai hutang karena dengan penggunaan hutang, hak pemegang saham terhadap perusahaan tidak akan berkurang.
Akan tetapi, pihak manajer tidak menyukai dengan alasan bahwa hutang mengandung risiko tinggi.
Dalam penelitian ini, fokus utama penelitian yaitu tentang sumber pendanaan yang diperoleh dari hutang. Hutang atau leverage dalam
manajemen keuangan adalah penggunaan assets dan sumber dana sources of fund oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap beban tetap dengan
maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Leverage juga meningkatkan variabilitas risiko keuntungan, karena jika
perusahaan ternyata mendapatkan keuntungan yang lebih rendah dari biaya tetapnya maka penggunaan leverage akan menurunkan keuntungan
commit to user
14
pemegang saham. Brigham dan Houston 2006 mengemukakan bahwa penggunaan hutang memiliki keuntungan dan kelemahan bagi perusahaan.
Adapun keuntungan dalam penggunaan hutang, yaitu: 1. Biaya bunga yang dibayarkan perusahaan dapat mengurangi
penghasilan kena pajak sehingga dapat menurunkan biaya efektif atas hutang yang digunakan perusahaan tersebut.
2. Pemegang hutang debtholder mendapat pengembalian yang tetap atas biaya bunga yang relatif tetap, sehingga kelebihan
keuntungan merupakan klaim bagi pemilik perusahaan. Sedangkan kelemahan penggunaan hutang, yaitu:
1. Semakin tinggi rasio hutang yang dimiliki perusahaan maka akan semakin tinggi pula risiko yang dihadapi perusahaan atas
penggunaan hutang tersebut. 2. Apabila suatu perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan
laba operasi tidak mencukupi untuk menutup beban bunga, maka pemegang sahamnya harus menutup kekurangan itu dan
perusahaan akan mengalami kebangkrutan apabila tidak sanggup menutup beban bunga tersebut.
Menurut Husnan, leverage dibagi menjadi dua macam, yaitu operating leverage dan financial leverage. Operating leverage merupakan
hutang yang terjadi setiap saat perusahaan mempunyai biaya tetap yang harus ditutup berapapun unit yang dihasilkan. Konsekuensinya analisa
operating leverage ini menyangkut hanya analisa jangka pendek. Apabila
commit to user
15
suatu perusahaan kekurangan dana pada biaya tetapnya, maka digunakanlah dana eksternal untuk menutupinya yang disebut dengan
operating leverage. Dengan menggunakan operating leverage, perusahaan mengharapkan bahwa perubahan penjualan akan mengakibatkan
perubahan laba sebelum bunga dan pajak yang lebih besar. Oleh karena itu, operating leverage digunakan untuk mengukur seberapa besar
penggunaan biaya tetap operasi dalam suatu perusahaan. Sedangkan financial leverage merupakan hutang yang menyangkut
penggunaan dana yang diperoleh pada biaya tetap tertentu dengan harapan bisa meningkatkan bagian pemilik modal sendiri dan memberikan
tambahan keuntungan. Dengan kata lain financial leverage bisa dikatakan menguntungkan
“favorable” apabila
perusahaan memperoleh
keuntungan lebih besar dari dana yang “dibeli” tadi daripada biaya tetap penggunaan dana tersebut. Penggunaan dana tersebut menimbulkan biaya
tetap yaitu bunga atau dividen. Pada penelitian ini, menggunakan jenis financial leverage karena
dalam hubungannya dengan konflik agensi, pihak manajemen perusahaan manajer menginginkan perusahaan yang telah ia jalankan terus tumbuh
dan berkembang. Hasil penggunaan financial leverage pun dapat berupa dividen sehingga tidak hanya pihak manajemen perusahaan saja yang
diuntungkan tetapi pihak shareholder pun diuntungkan juga. Jadi dalam hal ini untuk mengurangi konflik agensi digunakanlah hutang dengan
commit to user
16
harapan diperiode
mendatang financial
leverage tersebut
bisa menguntungkan perusahaan.
3. Kepemilikan Institusional