9
juga membicarakan tentang pedoman dasar, cara, langkah langkah atau kerangka kerja yang dipakai untuk menghasilkan gitar dalam hal ini produk gitar Bona
Pasogit. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana baik individu
maupun kelompok yang terlibat dalam proses tersebut memperoleh produk atau jasa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan, menawarkan,
dan mempertukarkan produk atau jasa yang bernilai dengan pihak lain Kotler, 1997. Yang menjadi fokus dan yang dimaksud dengan pemasaran dalam tulisan
ini adalah bagaimana produksi, sistem pemasaran produk gitar tersebut kepada setiap pembeli konsumen yang tentunya berhubungan dengan target
pemasarannya atau pangsa pasar yang menjadi tujuan produk gitar tersebut. Faktor faktor yang mempengaruhi sehingga permintaan oleh konsumen terjadi,
dan memilih menggunakan gitar tersebut dibandingkan beberapa jenis gitar lainnya yang memiliki merek trademark yang mempunyai nama serta
penawaran produk yang dilakukan oleh pembuat gitar tersebut dalam hal ini Bapak Albert Hutagalung selaku pemilik usaha tersebut juga akan menjadi objek
kajian di dalam tulisan ini.
1.4.2 Teori
Studi etnomusikologi adalah studi yang bukan hanya sebagai studi musik dari aspek oralnya, akan tetapi juga dari aspek sosial, kultural, psikologi, dan
estetikanya pula. Ada setidaknya enam wilayah penyelidikan yang menjadi perhatian dan salah satunya adalah mengenai budaya material musik. Dalam
tulisan ini untuk membahas mengenai pendeskripsian alat musik, penulis mengacu
Universitas Sumatera Utara
10
pada teori yang dikemukakan oleh Kashimo Shususmu yaitu Measuring and Ilustrating Musical Instrument. Pendekatan yang mendasar untuk membahas
mengenai budaya material instrumen musik yaitu pendekatan secara struktural dan fungsional dalam Laporan Asia Performing Traditional Art AFTA,
1978:174 terjemahan Rizaldi Siagian. Studi Struktural berkaitan dengan pengamatan Observasi, pengukuran,
perekaman atau pencatatan bentuk, ukuran besar kecil konstruksi, serta bahan- bahan yang dipakai untuk pembuatan alat musik tersebut. Kemudian studi
fungsional memperhatikan fungsi dari alat-alat atau komponen yang memproduksi menghasilkan suara antara lain membuat pengukuran dan pencatatan terhadap
metode memainkan alat musik tersebut, metode pelarasan dan keras lembutnya suara loudness bunyi, nada, warna nada, dan kualitas suara yang dihasilkan oleh
alat musik tersebut. Dalam tulisan ini mengenai proses dan teknik pembuatan gitar tersebut akan memakai pendekatan secara struktural.
Proses menghasilkan atau menciptakan alat musik membutuhkan kecermatan serta keuletan mulai dari pemilihan bahan sampai finishing. Setiap
alat musik mempunyai cara pembuatan yang berbeda-beda, mulai dari bahan baku yang digunakan, serta tingkat kesulitan pada saat proses pengerjaannya. Menurut
Williams 1986: 1, proses pembuatan alat musik gitar akustik di mulai dari pemilihan bahan baku, peralatan yang digunakan, cara memproduksi, sistem
pelarasan hingga finishing. Menurut Pearson dan Webster 1956 , penggunaan kayu sebagai bahan
baku pembuatan alat musik telah dikenal sejak 2500 SM. Hal ini disebabkan karena kayu memiliki karakter unik dan cocok untuk dijadikan bahan baku
Universitas Sumatera Utara
11
pembuatan khususnya alat musik berdawai, karena kemampuan kayu untuk memancarkan suara melalui getaran Kollmann dan Cote, 1958 . Menurut
Brown 1952 , persyaratan kayu sebagai bahan baku adalah jenis kayu yang memiliki perbandingan elastisitas kelenturan yang
tinggi terhadap masa jenis atau kerapatannya. Namun demikian, kekuatannya sangat penting karena dapat
mempengaruhi suara yang dihasilkan. Kayu dengan kualitas tinggi diperlukan untuk menghasilkan suara yang baik.
Peralatan digunakan untuk memudahkan pengerjaan, dan dalam membuat instrumen musik diperlukan alat-alat yang tepat sesuai dengan jenis bahan yang
akan digunakan. Peralatan yang digunakan sangat berpengaruh terhadap lama tidaknya proses pembuatan dan baik tidaknya kualitas sebuah instrumen. Untuk
cara memproduksi hingga tahap akhir berkaitan dengan langkah langkah beserta teknik yang digunakan selama berlangsungnya proses pembuatan alat musik
tersebut. Sedangkan sistem pelarasan sendiri merupakan kegiatan menentukan frekuensi nada yang akan digunakan pada instrumen musik tersebut.
Dalam penelitian etnomusikologi ada dua pendekatan yang digunakan baik itu pendekatan emik ataupun pendekatan etik. Pendekatan emik mendasarkan
pada ukuran-ukuran, kriteria dan paradigma dari sisi masyarakat pemilik musik atau kebudayaan. Sedangkan pendekatan etik menekankan pada ukuran, kriteria
dan paradigma dari sisi peneliti. Dalam pendekatan emik peneliti tidak membuat ukuran-ukuran maupun
kriteria kriteria sendiri dalam mengamati fenomena kebudayaan, tetapi berusaha menangkap bahasa ataupun kebudayaan masyarakat itu dengan ukuran dan
kriteria pemilik bahasa ataupun kebudayaan masyarakat tertentu yang diteliti.
Universitas Sumatera Utara
12
Pendekatan secara emik digunakan di dalam tulisan ini untuk melengkapi teori tersebut yang akan melihat gambaran dari objek yang menjadi kajian mengenai
teknik pembuatan dalam tulisan ini. Selain mengenai deskripsi tentang instrumen musik, masih ada sejumlah
masalah-masalah analisis lain yang menjadi sasaran penelitian mengenai budaya material musik. Salah satunya menurut Alan P.Merriam dalam buku berjudul
Etnomusikologi: Defenisi dan Perkembangannya terjemahan dari Santosa dan Rizaldi Siagian menjelaskan bahwa nilai ekonomi instrumen juga penting untuk
menjadi sasaran kajian yang mencakup budaya material musik. Dalam buku tersebut Alan P.Merriam memberikan sebuah pemahaman yaitu
sebagai berikut: “Nilai ekonomi instrumen juga penting. Mungkin ada beberapa spesialis
yang mencari nafkah dari membuat instrumen. Apakah ada atau tidak spesialis di sana, proses pembuatan instrumen jelas melibatkan waktu ekonomis pembuatnya.
Instrumen dapat dijual dan dibeli, dapat dipesan; di dalam keadaan apa pun, produksinya adalah bagian dari kegiatan ekonomi di dalam masyarakat luas.
Instrumen mungkin dianggap sebagai lambang kekayaan, mungkin dimiliki oleh perorangan; pemilikannya mungkin diakui secara individual akan tetapi untuk
kepentingan praktis diabaikan; atau mereka mungkin menjadi lambang kekayaan suku bangsa atau desa tertentu 1992:116 ”.
Menurut Kotler 2008 : 48, bauran pemasaran adalah seperangkat taktik pemasaran yang dapat dikontrol meliputi produk, harga, tempat, dan promosi
yang dipadukan perusahaan untuk menciptakan respon dari target marketnya.
Universitas Sumatera Utara
13
Bauran pemasaran juga dikenal dengan 4P. Menurut Kotler Amstrong, 4P didefinisikan:
1. Produk Product Produk adalah kombinasi benda atau jasa dari perusahaan yang ditawarkan
ke target pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Produk secara luas meliputi desain, merek, hak paten, positioning, dan pengembangan produk baru
2. Harga Price Harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan konsumen untuk
mendapatkan suatu produk atau jasa. Harga juga merupakan pesan yang menunjukkan bagaimana suatu brand memposisikan dirinya di pasar.
3. Distribusi Place Distribusi meliputi aktivitas perusahaan dalam membuat produknya tersedia
di target pasar. Strategi pemilihan tempat meliputi transportasi, pergudangan, pengaturan persediaan, dan cara pemesanan bagi konsumen.
4. Promosi Promotion Promosi adalah aktivitas perusahaan untuk mengkomunikasikan produk dan
jasanya dan mempengaruhi target konsumen untuk membeli. Kegiatan promosi antara lain, iklan, personal selling, promosi penjualan, dan public relation.
Dalam hal pemasaran, tulisan ini akan berpedoman kepada teori pemasaran secara umum Philip Kotler,1997. Dijelaskan bahwa setidaknya ada beberapa
konsep inti mengenai pemasaran antara lain yaitu: 1 Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan.
Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Sedangkan Keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kepuasan tersebut. Permintaan
Universitas Sumatera Utara
14
adalah keinginan akan suatu produk yang didukung dengan kemampuan serta kesediaan membelinya.
2 Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan. 3 Nilai, Biaya dan Kepuasan.
Nilai adalah perkiraan konsumen tentang kemampuan total suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya. Biaya adalah sesuatu yang harus disertakan untuk
memenuhi kebutuhan atau keinginan. Kepuasan adalah hasil yang didapat setelah memilih atau menggunakan produk tersebut
4 Pertukaran, Transaksi dan Hubungan. Pertukaran adalah cara untuk mendapatkan produk. Transaksi adalah pertukar
nilai antara suatu pihak. Hubungan adalah membangun sebuah jaringan dengan pembeli.
5 Pasar, Pemasaran, dan Pemasar. Pasar adalah semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan
tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan itu. Mengenai pemasaran telah dijelaskan di bagian konsep dalam
tulisan ini. Pemasar adalah orang yang mencari sumber daya dari orang lain dan mau menawarkan sesuatu yang bernilai untuk itu.
Mengenai konsep inti dari pemasaran ini akan dilihat dari perilaku pembeli konsumen dan penjual produsen yang dijelaskan secara deskripsi. Tulisan ini
akan menjelaskan mengenai mengapa timbulnya kebutuhan , keinginan, dan permintaan kepada gitar tersebut yang dipengaruhi juga oleh produk merek.
Mengenai nilai, biaya, dan kepuasan akan dijelaskan yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi sehingga memilih untuk membeli produk gitar tersebut. Akhirnya
Universitas Sumatera Utara
15
akan terjadi hubungan timbal balik antara pembeli dan penjual. Proses pertukaran, transaksi dan hubungan yang dilakukan akan dijelaskan juga dalam
tulisan ini. Mengenai pasar, pemasaran, dan pemasar akan dilihat dari sisi pembuat atau penjual gitar tersebut dalam hal ini Bapak Albert Hutagalung.
1.5 Lokasi Penelitian