51
yang membutuhkan waktu kira kira dua hingga tiga jam perjalanan dari kecamatan Sipoholon dan itupun harus memasuki kawasan hutan karena termasuk
kawasan sekitar pedalaman wilayah Kabupaten Tapanuli Utara. Kayu tersebut biasanya dipesan dengan harga sekitar Rp.500.000-Rp2.000.000 per kubiknya
tergantung bentuk dan modelnya dan setiap kubiknya bisa cukup hingga kira-kira kurang lebih setengah tahun untuk menjamin ketersediaan pemakaiannya.
Kayu pinus sendiri adalah jenis kayu yang dipakai apabila kayu antuang sulit dicari dan ketersediaannya di gudang bengkel pembuatan beliau sudah habis
atau pesanannya belum datang dari para pengumpul kayu tersebut. Kayu pinus tersebut banyak dijumpai di wilayah di perladangan dan hutan di wilayah
Sipoholon sehingga mudah ditemukan. Sedangkan untuk jenis kayu jalutung sendiri dahulunya menjadi bahan baku utama yang dipakai sebelum beralih pada
kayu antuang. Kayu ini juga jenis kayu yang sulit untuk dicari. Untuk badan body gitar dan leher neck dalam pembuatannya memakai kayu antuang tetapi
khusus untuk kepala gitar head memakai jenis kayu yang sering disebut monis- monis atau turi-turi. Sedangkan untuk bagian jembatan bridge pada gitar
memakai jenis kayu damar laut.
3.3.1.2 Lem Perekat
Lem menjadi bahan yang digunakan untuk merekatkan organ-organ dalam proses perakitan gitar. Lem kayu, lem setan, lem bermerek fox adalah beberapa
lem yang digunakan dalam pembuatan gitar ini.
Universitas Sumatera Utara
52
3.3.1.3 Dempul Kayu dan Besi
Digunakan untuk menutup pori-pori kayu pada bagian gitar yang berbahan kayu yang akan dilakukan pengecetan agar memudahkan dalam proses pengecetan
dan supaya cat yang nantinya digunakan tidak terlalu boros, sehingga hasil akhir permukaannya dapat rata, halus, dan bersinar. Dempul yang dipakai memakai
berbagai varian warna yang sesuai dengan kebutuhan. Untuk bagian depan body biasanya memakai dempul berwarna kuning dan warna merah untuk bagian
belakang. Tetapi warna dempul tersebut dikondisikan dengan ketersediaannya dan apabila ada spesifikasi permintaan warna gitar yang dipesan.
3.3.1.4 Cat
Cat yang digunakan adalah cat besi dengan berbagai warna dan merek sesuai kebutuhan dalam proses pengecatan gitar tersebut. Untuk cat dasarnya
menggunakan cat oker hitam dan biasanya dipakai untuk bagian leher gitar.
3.3.1.5 Thinner
Digunakan sebagai campuran untuk bahan dempul. Campuran thinner ini untuk menghasilkan permukaan gitar yang halus sebelum dilakukan proses
pengecatan.
3.3.1.6 Melamin kayu
Digunakan sebagai vernis yaitu bahan lapisan terakhir atau dalam proses finishing pada proses pengecatan dan yang digunakan bermerek imfra.
Universitas Sumatera Utara
53
3.3.1.7 Kertas Pasir
Digunakan sesuai dengan keperluan di dalam proses pembuatan yang fungsinya untuk menghaluskan bagian-bagian organ gitar tersebut.
3.3.1.8 Campuran Oli
Digunakan untuk pengolesan bagian leher untuk memperlicin gitar setelah diberi cat oker hitam sebagai cat dasar. Oli juga dipakai apabila ada bagian pada
gitar yang memerlukan campuran oli tersebut.
3.3.1.9 Bahan-Bahan Lainnya
Beberapa bahan lainnnya antara lain perlengkapan untuk gitar tersebut seperti berbagai macam ukuran dan merek senar, putaran kuping bagian
headkepala, spull pick up khusus untuk gitar akustik elektrik ataupun elektrik, penahan senar, jembatan senar saddle , hiasan bagian dekat lubang resonator
rossete, mur baut. Semua bahan bahan ini dibeli ataupun dipesan semuanya dari kota Medan.
Adapun semua bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan gitar tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
54
Gbr. 10 Pohon Kayu Jalutung
Dokumentasi Penulis
Keterangan Gambar : Gambar pohon ini diambil di depan gudang bengkel bapak
Albert Hutagalung. Beliau belum lama baru saja menanam pohon tersebut. Gbr.11 Kayu Antuang yang sudah diolah
Dokumentasi Penulis
Universitas Sumatera Utara
55
Keterangan Gambar : Proses pengeringan bahan kayu dilakukan secara alami
dikeringkan dalam ruang terbuka dan diletakkan di dalam gudang bapak Albert Hutagalung sampai kira-kira selama kurang lebih 4 bulan. Hal ini untuk
menjaga kualitas tekstur kayu, karena bila proses pengeringan menggunakan sinar matahari secara langsung dimana cuaca dan suhu yang tidak menentu,
maka dapat berdampak pada kualitas teksturnya. Akan terjadi perubahan warna yang mulai terlihat setelah beberapa minggu. Selain perubahan warna,
permukaan kayu juga akan menjadi kasar. Gbr.12 Lem merek Fox dan Lem Kayu
Dokumentasi Penulis Gbr.13 Dempul Kayu
Gbr.14 Cat Oker Hitam
Universitas Sumatera Utara
56
Gbr.15 Thinner Gbr.16 Impra
Dokumentasi Penulis Gbr.17 Kertas Pasir Gbr.18 Campuran Oli
Dokumentasi Penulis Gbr.19 Contoh Bahan Lainnya, Rosette Hiasan
Universitas Sumatera Utara
57
3.3.2 Peralatan Yang Digunakan 3.3.2.1 Ketam