Sistem Kekerabatan Sistem Kepercayaan Sistem Kesenian

27 memberikan fasilitas dan dorongan yang lebih terarah bagi perkembangan pembangunan kerakyatan. Di desa ini luas lahan pertanian sekitar 131 Ha dengan rata-rata produksi 53,69 TonHa. Hasil pertanian yang dihasilkan diantaranya padi, palawija jagung, ubi kayu, kacang tanah, ketela, sayur-sayuran seperti cabe, bawang merah, buncis, kentang dan yang lainnya. Terdapat juga beberapa hasil dari perkebunan diantaranya kopi, kelapa, karet. 17 Ketiga konsep ini tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Ketiga hal ini mempunyai prestise dan tingkatan yang berbeda. Hula-hula berada pada status tertinggi baik secara sosial maupun dalam konteks spritual atau adat. Ketiga konsep ini juga terungkap dalam sebuah pepatah Batak Toba yang menyatakan somba marhula-hula, elek marboru, manat mardongan tubu. Artinya setiap orang Selain sebagai petani masyarakat yang tinggal di desa tersebut ada juga yang bekerja di bidang usaha atau profesi lainnya antara lain seperti di bidang pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, dan juga bidang akademis seperti PNS ataupun guru dan juga dalam usaha kecil menengah.

2.5 Sistem Kekerabatan

Sebagai wilayah yang mayoritas Suku Batak Toba maka sistem kekerabatan ataupun tata cara kehidupan sosial masyarakat yang tinggal tercermin dalam sebuah konsep budaya yang disebut dengan Dalihan Na Tolu. Dalam setiap aktivitas, kekerabatan dan adat istiadat di desa ini diatur oleh tiga konsep yaitu hula-hula pihak keluarga pemberi istri; anak boru pihak keluarga penerima istri; dan dongan tubu sesama saudara lelaki dari induk marga yang sama. 17 Sipoholon Dalam Angka 2012 Universitas Sumatera Utara 28 harus sopan dan hormat terhadap hula-hula, memberikan perhatian terhadap anak boru, serta harus menjaga hubungan yang baik dengan dongan tubu. Disamping itu, masyarakat yang tinggal sangat menjunjung tinggi hubungan antara kelompok sosial yang satu dengan kelompok sosial lainnya berdasarkan turunan marga. Ketika seseorang baru bertemu dengan yang lain, biasanya masing-masing individu akan menyebutkan marganya terlebih dahulu dan kemudian mencari posisi marganya tersebut dalam keluarga atau turunan marganya. Kemudian hal ini akan memunculkan posisi baru bagi setiap individu tersebut dalam konteks adat sesuai dengan konsep dalihan na tolu. Beberapa marga yang mayoritas menempati desa ini adalah marga Sipahutar, Hutagalung, Situmeang, Simanungkalit dan Manalu dan beberapa marga lain.

2.6 Sistem Kepercayaan

Sesuai dengan falsafah Negara, pelayanan kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa senantiasa dikembangkan dan ditingkatkan. Penduduk yang tinggal di Desa Lumban Baringin secara keseluruhan telah memeluk agama yang telah diakui oleh negara. Agama yang mereka anut adalah agama Kristen Protestan, Islam dan Kristen Khatolik. Di desa ini tidak terdapat masyarakat yang menganut sistem kepercayaan. Di desa ini terdapat sembilan Gereja Kristen Protestan dan satu Gereja Khatolik. 18 18 Sipoholon Dalam Angka 2012 Universitas Sumatera Utara 29

2.7 Sistem Kesenian

Menurut Koentjaraningrat 1990:204 salah satu unsur kebudayaan manusia adalah kesenian. Sebagai wilayah mayoritas suku Batak Toba, masyarakat yang tinggal juga mengenal sistem kesenian Batak Toba secara umum yaitu seni musik, seni tari, dan seni teater. Dalam sistem kesenian Batak Toba dikenal jenis bentuk ansambel musik yaitu gondang sabangunan dan uning-uningan. Demikian halnya dalam seni tari dikenal dengan istilah manortor atau menari dan dalam seni teater dikenal dengan nama opera. Penggunaan kesenian yang ada pada masyarakat Batak Toba juga erat kaitannya dengan sistim kekerabatan yang dipakai. Di dalam berkesenian peranan-peranan dalihan natolu sangat berpengaruh, dan ketiga pengelompokan kekerabatan yang ada dalam dalihan natolu tersebut akan dimiliki oleh setiap orang Batak secara bergantian tergantung pada siapa yang melakukan acara. 19 19 Dikutip dari tulisan “Alat-alat Musik Sumatera Utara” oleh Julianus P Limbeng Dalam setiap upacara adat seperti pesta perkawinan, upacara kematian, pesta mangadati maupun acara adat lainnya biasanya diiringi dengan musik yaitu gondang sabangunan ataupun gondang hasapi. Universitas Sumatera Utara 30 BAB III TEKNIK PEMBUATAN GITAR BONA PASOGIT SIPOHOLON

3.1 Sejarah Singkat Mengenai Gitar