Dalam tindak tutur lebih dilihat pada makna atau arti tindakan dalam tuturannya. Tindakan dalam tuturan akan terlihat dari makna tuturan. Berdasarkan pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa tindak tutur adalah aktivitas dengan menuturkan sesuatu. Tindak tutur yang memiliki maksud tertentu tersebut tidak dapat dipisahkan dari konsep situasi tutur.
Konsep tersebut memperjelas pengertian tindak tutur sebagai suatu tindakan yang menghasilkan tuturan sebagai produk tindak tutur.
2.2.2 Psikolinguistik
Menurut Clark dan Clarck 1977 dalam Dardjowidjojo 2005:7 psikologi bahasa berkaitan dengan tiga hal utama :komprehensi ,produksi, dan pemerolehan bahasa. Secara
etimologi kata psikolinguistik terbentuk dari kata psikologi dan kata linguistik yakni dua bidang ilmu yang berbeda, yang masing- masing berdiri sendiri dengan prosedur dan metode
yang berlainan. Namun keduanya sama-sama meneliti bahasa sebagai obyek formalnya. Kedua obyek tersebut memiliki materi yang berbeda, linguistik mengkaji struktur bahasa,
sedangkan psikologi mengkaji perilaku berbahasa atau proses berbahasa Chaer 2003:5 .
Psikolinguistik menguraikan proses psikologi yang berlangsung jika seseorang mengucapkan kalimat-kalimat yang didengarkannya pada waktu berkomunikasi dan bagaimana kemampuan
berbahasa itu diperoleh oleh manusia Chaer 2003:5. Maka secara teoretis tujuan utama psikolinguistik adalah mencari satu teori bahasa yang secara linguistik bisa diterima dan
secara psikologi dapat menerangkan hakekat bahasa dan pemerolehannya. Dengan kata lain, psikolinguistik mencoba menerangkan hakekat struktur bahasa dan bagaimana struktur itu
diperoleh, digunakan pada waktu bertutur dan pada waktu memahami kalimat-kalimat penuturan itu Chaer 2003:6. Dikaitkan dengan komunikasi, psikolinguistik memusatkan
perhatian pada modifikasi pesan selama berlangsungnya komunikasi dalam hubungan dengan ujaran dan penerimaan atau pemahaman ujaran dalam situasi tertentu.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Pemerolehan Bahasa
Pemerolehan bahasa atau akuisisi bahasa adalah proses yang berlangsung di dalam otak seorang anak ketika anak memperoleh bahasa pertama bahasa ibunya. Pemerolehan
biasanya dibedakan dari pembelajaran bahasa language learning. Pembelajaran bahasa adalah proses-proses yang terjadi pada waktu seorang anak mempelajari bahasa kedua,
setelah anak memperoleh bahasa pertamanya. Jadi pemerolehan bahasa berkenaan dengan bahasa pertama, sedangkan pembelajaran bahasa berkenaan dengan bahasa kedua Chaer,
2003:167. Pemerolehan Bahasa merupakan proses yang dilakaukan manusia untuk mendapatkan
kemampuan bahasa, menangkap, menghasilkan, dan menggunakan kata untuk pemahaman dan komunikasi. Kapasitas ini melibatkan berbagai kemampuan seperti sintaksis, fonetik, dan
kosakata yang luas. Pemerolehan bahasa biasanya merujuk pada pemerolehan bahasa pertama yang mengkaji pemerolehan anak terhadap bahasa ibu mereka dan bukan pemerolehan
bahasa kedua yang mengkaji pemerolehan bahasa tambahan oleh anak-anak atau orang dewasa. Kemampuan memperoleh bahasa pertama merupakan ‘kemampuan berbahasa’
language faculty bawaan innateness manusia yang diberikan kepada setiap anak yang baru lahir Cahyono 1995; 273.
2.2.4 Psikolinguistik Interaksionis