Kemampuan kognitif anak dalam memberikan dan meminta alasan terhadap penutur maupun lawan tutur menunjukkan bahwa psikolinguistik interaksionis anak dengan pengasuh
cukup baik. Perpaduan antara faktor eksternal lingkungan dan faktor internal kognitif anak dalam proses pemerolehan dan pembelajaran bahasa Batak Toba berjalan baik dan positif.
4.2.7 Kesantunan Positif dengan Memberikan Perhatian Khusus pada Lawan Tutur
17. Respon ini diberikan oleh anak untuk tindak tutur deklaratif yang berisi tentang sesuatu makna yang terdengar menyenangkan. Misalnya pada contoh ujaran berikut:
Konteks : Murid-murid sedang menggambar bendera di buku mereka masing-masing. Situasi : Di dalam ruangan situasi formal
Glestia : Bagak benderam Tari. ‘Tari benderamu cantik’
Tari : tersenyum. Ujaran yang sampaikan Tari terhadap Glestia di atas terdengar santun karena pada ujaran di
atas Glestia mampu memberikan rasa ketertarikan dan simpati pada lawan tutur dengan melebihkan rasa ketertarikan terhadap lukisan Tari dan begitu juga Tari dapat meresponnya
dengan memberikan senyuman kepada Glestia. Psikolinguistik interaksionis diantara kedua anak yaitu Glestia dan Tari menyebutkan
terjadinya interaksi positif dengan memberikan perhatian pada lawan tutur.
4.2.8 Kesantunan Negatif dengan Tidak Menyebutkan Penutur dan Pendengar
Memakai bentuk tuturan deklaratif impersonal tanpa menyebutkan penutur dan pendengar menggunakan kata penerimaan terlihat pada ujaran berikut:
Konteks : Dwi meminta teman-temannya untuk sama-sama membereskan mainan. Situasi : Di dalam ruangan situasi tidak formal
Dwi : Molo dung sae marmeam ta beresi da we?
Universitas Sumatera Utara
‘Sehabis bermain harus kita bereskan ya?’
Murid : Olo ‘Iya’
Tuturan deklaratif di atas menjelaskan, Dwi meminta teman-temannya untuk sama-sama membereskan mainan, kemudian ditanggapi oleh anak dengan kata penerimaan langsung.
Pada tuturan deklaratif di atas diidentifikasi sebagai tuturan santun karena anak mampu memberikan strategi untuk meminimalkan ancaman terhadap muka negatif lawan tuturnya.
Tuturan di atas menjelaskan bahwa kognitif anak bekerja dengan baik. Tuturan yang disampaikan Dwi berupa ajakan kepada teman-temannya tanpa harus menyebutkanmenunjuk
penutur maupun lawan tutur untuk membereskan mainan sehabis bermain. Kompetensi dan perfomansi murid pada tuturan deklaratif di atas menyebutkan terjadinya interaksi positif
yang terjadi pada sesama anak terbukti dengan respon yang diberikan teman-temannya terhadap ajakan Dwi.
4.2.9 Kesantunan Negatif Memakai Ujaran Tidak Langsung dengan Penawaran