4.2.2 Kesantunan Positif dengan Menghindari Pertentangan dengan Lawan Tutur
4. Tuturan deklaratif menolak secara langsung dengan menyalahkan orang lain. Bentuk menolak secara langsung dengan menyalahkan orang lain seperti terlihat pada contoh berikut:
Konteks :Miss pengasuh menyuruh murid untuk tidak menggangu temannya yang sedang menggambar bendera.
Situasi : Di dalam ruangan kelas situasi formal Farel : mengambil gunting dan sengaja menggunting rambut Adryan
Miss : Unang di gunting obut ni donganna Farel. ‘Jangan digunting rambut temannya Farel’
Adrysn : So botak annon. ‘Jangan nanti jadi botak’
Pada tuturan di atas diidentifikasi sebagai tuturan langsung yang dituturkan oleh Adryan dengan alasan sebagaimana terlihat pada konteks di atas adalah penolakan. Strategi
penolakan secara langsung agar penolakannya terdengar santun adalah dengan memberikan alasan bahwa Farel tidak boleh menggunting rambut Adryan karena bisa menyebabkan
Adryan menjadi botak. 5. Tuturan deklaratif penolakan langsung dengan menggunakan kata penolakan.
Tuturan deklaratif penolakan secara verbal dengan menggunakan kata penolakan terlihat pada contoh berikut:
Konteks: Pengasuh mempersilakan anak-anak untuk minum selesai melakukan olahraga.
Situasi : Diluar ruangan situasi tidak formal Miss : Nga boi minum da.
‘Sudah bisa minum ya..’
Universitas Sumatera Utara
Wanto : Dang naeng minum au. ‘Aku tidak ingin minum’
Tuturan deklaratif di atas diidentifikasi sebagai tuturan yang santun karena anak Wanto mampu menghormati atau menghargai pengasuh Miss walaupun melakukan penolakan
langsung. 6. Tuturan deklaratif menolak secara tidak langsung dengan memberikan alasan.
Tututran deklaratif menolak secara tidak langsung dengan memberikan alasan antara lain dijumpai pada tuturan deklaratif berikut ini:
Konteks : Murid-murid membuat tiang bendera dari tusuk gigi Situasi : Di dalam ruangan situasi formal
Kian : Lokkot tangan hu Miss menunjukkan sisa lem di tangannya bekas menempel gambar benderanya dengan tusuk gigi dan membersihkannya dengan
bajunya. ‘Miss tangan saya lengket’
Miss : Olo, ale unang tu baju mi di lap ho. ‘Ia, tapi jangan di lap ke bajunya ya’
Kian : Boi do annon hu cuci. ‘Nanti bisa saya cuci’
Tuturan deklaratif penolakan secara tidak langsung pada tuturan di atas yang dilakukan oleh anak Kian dengan alasan sebagaimana terlihat pada konteks di atas lebih pada usaha
pembelaan diri. Pada konteks tersebut anak tersebut merasa bahwa yang diujarkan oleh pengasuhnya tidak harus diikuti karena sepengetahuannya di rumah anak tersebut bisa
mencuci baju bekas lem tersebut. 7. Tuturan deklaratif pernyataan penolakan tidak langsung dengan alasan.
Universitas Sumatera Utara
Tututran deklaratif pernyataan penolakan dengan menggunakan alasan terlihat pada contoh berikut:
Konteks :Peneliti bertanya kepada anak saat sedang waktu bermain Situasi : Di luar ruangan situasi tidak formal
Peneliti : Ise do goar mu dek? ‘Siapa nama adek?’
Oliv : Lidya Oliviana. ‘Lidya Olivia’
Peneliti : Bagak goarmu ate dek. Boru aha ho dek? ‘Cantik sekali nama adek, Boru apa adek?’
Oliv : Tokkin do hami marmeam pergi menemui teman-temannya. ‘Waktu bermain-main kami hanya sebentar’
Strategi yang digunakan oleh anak Oliv agar penolakannya terdengar santun adalah dengan menggunakan penolakan secara tidak langsung. Agar penolakannya terdengar santun Oliv
menggunakan penolakan ketika ditanya oleh peneliti dengan memberikan alasan waktu istirahat atau waktu bermain-main hanya sebentar.
Psikolinguistik Interaksionis anak pada tuturan 3, 4, 5, dan 6 di atas menunjukkan adanya interaksi positif dalam pemerolehan dan pembelajaran bahasa serta kemampuan
mental dan lingkungan bahasa anak serta menunjukkan bahwa kognitif anak bekerja dengan baik karena lawan tutur mampu memahami tuturan yang disampikan oleh penutur.
4.2.3 Kesantunan Positif dengan Membuat Persepsi bahwa Penutur Memahami Keinginan Lawan Tutur