Objek Penelitian Definisi Operasional Analisa Data

3.3. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah nyamuk Aedes, spp dewasa yang diambil dari kotak pemeliharaan dan dimasukkan kedalam kotak perlakuan yang berjumlah 6 kotak dengan masing-masing 15 ekor. Jumlah nyamuk Aedes, spp yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 270 ekor nyamuk Aedes, spp dewasa.

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan di Laboratorium Kesehatan Lingkungan FKM USU. 3.5. Alat dan Bahan Penelitian 3.5.1. Alat Alat yang digunakan dalam pembuatan anti nyamuk mat elektrik dari daun sukun adalah sebagai berikut: 1. Pisau 2. Timbangan 3. Alat penghalus 4. Pipet tetes 5. Kertas saring 6. Stopwatch 7. Alat tulis 8. Aspirator 9. Spatula 10. Mesin anti nyamuk elektrik buatan pabrik Universitas Sumatera Utara 11. Wadah untuk serbuk daun sukun 12. Hygrometer, untuk mengukur kelembaban ruangan selama penelitian. 13. Thermometer ruangan, untuk mengukur suhu ruangan selama penelitian. 14. Kotak pemeliharaan sebanyak 1 buah yang berukuran 1 m x 0,5m x 0,5cm yang ditutup dengan kasa. 15. Kotak perlakuan sebanyak 6 buah yang berukuran 50 cm x 30 cm x 30 cm yang ditutup dengan plastik transparan dan satu sisi hanya ditutup kain kasa agar terdapat sirkulasi udara 16. Wadah untuk larva

3.5.2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam pembuatan anti nyamuk mat elektrik dari daun sukun adalah sebagai berikut: 1. Serbuk daun sukun dengan berat 0 mg, 200 mg, 300 mg, 400 mg dan 500 mg yang sudah dibentuk segiempat menyerupai anti nyamuk mat elektrik buatan pabrik 2. Nyamuk Aedes, spp dewasa 3. Larva nyamuk Aedes, spp 4. Air 5. Air gula

3.6. Pelaksanaan Penelitian

3.6.1. Cara Mendapatkan Nyamuk Aedes, spp dewasa.

1. Siapkan kotak pemeliharaan nyamuk Aedes, spp dengan ukuran 1m x 0,5m x 0,5m Universitas Sumatera Utara 2. Sediakan wadah kecil yang berisi air bersih 3. Kemudian masukkan larva Aedes, spp ke wadah kecil yang berisi air bersih dan letakkan ke dalam kotak pemeliharaan 4. Atur suhu dan kelembaban yang cocok untuk pertumbuhan nyamuk Aedes, spp di dalam kotak percobaan 5. Amati kotak pemeliharaan dan jika jentik telah berubah menjadi kepompong, maka masukkan air gula ke dalam kotak untuk makanannya setelah keluar dari bentuk kepompong 6. Setelah keluar dari kepompong, nyamuk ditangkap dengan menggunakan aspirator dan dipindahkan ke kotak perlakuan sebanyak 15 ekor nyamuk pada masing-masing kotak

3.6.2. Cara Mendapatkan Anti Nyamuk Mat Elektrik dari Daun Sukun

a. Ambil daun sukun, kemudian keringkan b. Daun yang sudah kering potong-potong sehingga ukurannya lebih kecil, kemudian haluskan c. Daun yang sudah halus, ayak dan bungkus dalam kertas saring sesuai dengan berat yang telah ditentukan d. Kemudian bentuk menjadi segiempat menyerupai anti nyamuk mat elektrik yang bermerk buatan pabrik e. Setelah itu tetesi bungkusan serbuk daun sukun dengan air sebanyak 1 ml, tunggu sampai kering f. Ulangi hal yang sama sampai bentuknya padat dan kering Universitas Sumatera Utara g. Kemudian masukkan ke dalam mesin anti nyamuk elektrik yang telah diberi label a untuk mat daun sukun dengan 0 mg, b untuk berat100 mg, c untuk berat 200 mg, d untuk berat 300 mg, e untuk berat 400 mg dan f untuk berat 500 mg h. Siap dinyalakan

3.6.3. Prosedur Penelitian

Sebelum melakukan percobaan, terlebih dahulu dipersiapkan seluruh peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan. Pada saat penelitian suhu dan kelembaban diukur sebelum dan setelah perlakuan, kemudian dilakukan langkah- langkah sebagai berikut: a. Ukur suhu dan kelembaban udara dengan menggunakan thermometer dan hygrometer b. Masukkan terlebih dahulu mesin elektrik yang telah berisi daun sukun sesuai berat pada tiap kotak perlakuan yang telah diberi tanda A untuk kotak perlakuan dengan berat 0 mg kontrol, kotak B untuk berat 100 mg, kotak C untuk 200 mg, kotak D untuk 300 mg, kotak E untuk berat 400 mg dan kotak F untuk berat 500 mg. c. Masing-masing sebanyak 15 ekor nyamuk dewasa diambil dari kotak pemeliharaan dengan menggunakan aspirator, kemudian dimasukkan ke dalam kotak perlakuan d. Kemudian nyalakan mesin elektrik yang telah berisi daun sukun e. Amati dan catat tiap jumlah nyamuk Aedes, spp yang mati dengan interval 5 menit selama 30 menit pengamatan f. Lakukan 3 kali pengulangan untuk masing – masing perlakuan serta kontrol Universitas Sumatera Utara

3.7. Definisi Operasional

1. Daun Sukun Daun dari pohon sukun yang sudah tua tetapi belum menguning dan mengandung senyawa kimia berupa saponin, flavonoid, tanin, fenol dan riboflavin yang merupakan bahan alami pembuatan insektisida nabati. 2. Mat Elektrik Bahan anti nyamuk berbentuk lempengan yang akan aktif berfungsi jika dimasukkan dalam mesin elektrik dan disambungkan dengan listrik. 3. Mat Daun Sukun Daun sukun yang telah dikeringkan, dihaluskan dan dibungkus dalam kertas saring menyerupai anti nyamuk mat elektrik buatan pabrik 4. Jumlah nyamuk Aedes, spp yang mati Banyaknya nyamuk Aedes, spp yang mati setelah dilakukan perlakuan dengan menyalakan mesin elektrik yang berisi daun sukun yang diamati selama 30 menit dengan interval waktu 5 menit. Nyamuk yang mati ditandai dengan nyamuk tidak bergerak, dan tidak dapat terbang. 5. Suhu ruangan Suhu udara disekitar ruangan dimana penelitian dilakukan. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan thermometer yang dinyatakan dalam derajat Celcius. 6. Kelembaban Kadar uap air disekitar ruangan yang diukur dengan menggunakan hygrometer dan dinyatakan dalam persen. Universitas Sumatera Utara

3.8 Analisa Data

Konsentrasi yang paling efektif diperoleh dengan menghitung nilai dari LD50 Lethal Dose yaitu dosis bahan yang diperlukan untuk mematikan 50 dari populasi yang ada. Data yang diperoleh dari hasil perhitungan LD 50, kemudian dianalisis secara statistik dengan uji Anova yaitu uji analisis varians satu arah Anova one way. Uji Anova Satu Arah One Way Anova dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan jumlah nyamuk Aedes, spp yang mati setelah dipaparkan dengan berbagai berat daun sukun pada anti nyamuk mat elektrik. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji levene statistic. Jika data normal dan varian sama kemudian diuji dengan Anova Satu Arah One Way Anova. Ho ditolak jika p α 0,05. Jika data tidak terdistribusi normal dan varians tidak sama maka data akan diuji dengan Krusskal-Wallis. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Pengukuran Suhu dan Kelembaban

4.1.1 Pengukuran Suhu

Suhu ruangan merupakan variabel penting yang mempengaruhi penelitian. Oleh sebab itu, pengukuran suhu perlu dilaksanakan selama berlangsungnya penelitian. Suhu ruangan diukur dengan menggunakan thermometer dan diperoleh hasil pengukuran yakni pada ulangan I adalah 27 o C, ulangan II adalah 27 o C, ulangan III adalah 28 o C dan rata-rata suhu ruangan penelitian adalah 27,33 o C.

4.1.2 Pengukuran Kelembaban

Kelembaban merupakan salah satu variabel yang dihitung dalam penelitian ini. Kelembaban diukur dengan menggunakan hygrometer dan didapatkan hasil yaitu kelembaban pada pengulangan I sebesar 65, pada pengulangan II sebesar 62,5, pada pengulangan III sebesar 70, maka rata-rata kelembaban ruangan penelitian tersebut yaitu sekitar 65,83.

4.2 Jumlah Nyamuk

Aedes, spp yang Mati pada Keenam Berat Mat Daun Sukun Nyamuk yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 270 ekor nyamuk Aedes, spp dewasa yang diperoleh dengan upaya pembiakan selama kurang lebih 2 minggu. Setiap perlakuan masing-masing sebanyak 15 ekor dengan kondisi kandang tertutup dengan plastik putih dan salah satu sisi kotak hanya diberi kain kasa. Perlakuan diulangi sebanyak 3 kali pengulangan dengan pengamatan setiap 5 menit selama 30 menit untuk setiap pengulangan. Universitas Sumatera Utara